Kerajaan Pattani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Herroy Happyo (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
REVERT
Baris 23:
}}
 
'''Pattani''' (Patani) atau '''Kesultanan Pattani''' adalah sebuah [[kesultanan Melayu]] yang diperkirakan meliputi wilayah provinsi [[Thailand|Thai]] modern [[Provinsi Pattani|Pattani]] (Patani), [[Provinsi Yala|Yala]] (Jala), [[Provinsi Narathiwat|Narathiwat]] (Menara), sebagian [[Songkhla]] (Singgora), dan bagian paling utara [[Malaysia]] modern. Menurut buku ''[[Hikayat Patani]]'', pemerintahan Kerajaan Patani diperintah oleh beberapa3 dinasti yaitu:
* Dinasti Sri Wangsa
* Dinasti Kelantan pertama
* Dinasti Kelantan kedua
 
Selain tiga dinasti tersebut,ada dua dinasti pemangku adat yang dibina keturunan Kesultanan Patani di Indonesia untuk melestarikan unsur-unsur adat dan budaya Patani sejak tidak aktifnya Kesultanan Patani
 
adapun dua dinasti adat tersebut adalah sebagai berikut:
 
* [[Kepangeranan Agung Chandrarupawiyah Patani Shri Mempawah]]
 
Monarki Adat setingkat [[Kepangeranan Agung]] / [[Grand Principality]] ini diaktifkan lagi sejak keturunan [[Kesultanan Patani]] dan [[Kerajaan Mempawah]] yang menjabat sebagai Pangeran Perbawa Budaya Kerajaan Mempawah dan Kapita Lau Sidamangura [[Kerajaan Tiworo]] [[HRH.Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa Wibowo]] diberikan Hak adat oleh Raja Mempawah XIII Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim melalui sebuah pengukuhan hak adat Pangeran Agung Amantubillah Patani Mempawah yang dilakukan oleh Ratu Mempawah XIII Ratu Kencana Wangsa Ratu Kenanga Seri Istana Arini Mariam mewakili Raja Mempawah XIII
 
Monarki adat ini sebelumnya bernama Keariapatihan/Keharyapatihan Al Fatani Kerajaan Mempawah yang dipimpin oleh Tengku Sri Utama Raja Tengku Pangeran Amir putra Raja Muda Patani Tengku Muhammad Salah bin Sultan Sulaiman Syarifaluddin Syah dari Kesultanan Patani dan Utin Sainub binti Pangeran Gusti Hassan Ali bin Panembahan Perabu Adinatakerama Oemar Kamaruddin dari Kerajaan Mempawah, dan kemudian berganti nama menjadi Kepangeranan Agung Chandrarupawiyah Patani Shri Mempawah.
 
Hubungan Kesultanan Patani dan Kerajaan Mempawah sudah lama terjalin sejak abad 17 yaitu sejak kedatangan Syeh Ali Faqih Al Fathani dengan rombongan 50 Kapal dari Kesultanan Patani yang berlabuh di kampung Kuala Kerajaan Mempawah
 
Kemudian hari Syeh Ali Faqih Al Fathani dinobatkan oleh Raja Mempawah pertama Pangeran Mas Surya Negara Opu Daeng Menambon sebagai Maharaja Imam Besar Mempawah dan berdomisili di Kuala Secapah Mempawah hingga turun temurun,salah satu keturunannya adalah Pangeran Ariapatih Patani Mempawah Tengku Sri Utama Raja Tengku Pangeran Amir
 
Tengku Pangeran Amir merupakan cucu Sultan Patani keempat yaitu Sultan Sulaiman Syarifaluddin Syah dari putra bungsunya Raja Muda Tengku Muhammad Salah yang menikahi Utin Sainub putri Pangeran Gusti Hassan Ali bin Panembahan Perabu Adinatakerama Oemar Kamaruddin bin Panembahan Adijaya dan Tengku Maimoon binti Tengku Abdurahman Wak Tapak bin Maharaja Imam Besar Mempawah Syeh Ali Faqih Al Fathani
 
Kepangeranan Agung ini sama dengan monarki lainnya di Indonesia,tidak memiliki kekuasaan politik dan hanya monarki adat yang melestarikan adat dan budaya diraja Patani dan Mempawah di Indonesia
 
 
* [[Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo]]
 
Monarki Adat setingkat Kepangeranan /Principality ini diaktifkan lagi sejak Keturunan Kesultanan Patani dan Kerajaan Mempawah yang menjabat sebagai Pangeran Perbawa Budaya Kerajaan Mempawah dan Kapita Lau Sidamangura Kerajaan Tiworo HRH.Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa Wibowo diberikan hak adat oleh Raja Tiworo Omputto Sangia Sidamangura II La Ode Soleh untuk mengaktifkan kembali sebuah Monarki adat bernama Kekapitaan Marobea di Tiworo yang kemudian hari berganti nama menjadi Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo
 
 
Disamping itu,Kepangeranan ini diaktifkan lagi untuk melanjutkan tahta adat Kekapitaan Marobea di Tiworo yang dipimpin Kapita Lau Marobea Tengku Muhammad Nur dari Patani , Kepangeranan ini memadukan serta melestarikan adat dan budaya Patani Tiworo di Indonesia
 
== Bacaan tambahan ==
Baris 59 ⟶ 33:
* Maryam Salim. (2005). ''The Kedah Laws''. Dewan Bahasa and Pustaka. ISBN 983-62-8210-6
* "พงศาวดารเมืองปัตตานี" ''[http://www.thapra.lib.su.ac.th/dbcollection/rarebook/showrarebook.asp?id=1258 ประชุมพงศาวดาร ภาคที่ 3]'', พระนคร : หอพระสมุดวชิรญาณ, 2471 (พิมพ์ในงานศพ หลวงชินาธิกรณ์อนุมัติ 31 มีนาคม 2470) – Historical account of Patani made by a Thai official.
* https://portalbuana.com/mantap-ternyata-indonesia-punya-pangeran-yang-prestasinya-sampai-internasional/
* http://www.newsgemajakarta.com/2017/09/pangeran-abdullah-ali-chandrarupanto.html
* https://www.youtube.com/watch?v=WZlPHyYroEc
* https://www.youtube.com/watch?v=06w82BJTNXE
* https://www.wartaekspres.com/pangeran-kerajaan-beri-gelar-kepada-gubernur-jawa-tengah-dan-roro-fitria/
* https://www.youtube.com/watch?v=3Xx_DQGYgHo
* https://www.youtube.com/watch?v=Iad4wMQRLDU
* https://www.youtube.com/watch?v=uRYPts-TdMI&t=10s
* https://www.youtube.com/watch?v=DktOUHwbO38
* https://www.kupasmerdeka.com/2017/09/pangeran-keraton-siap-maju-pilpres-2019/
* http://simponinews.com/2017/09/23/pangeran-kraton-siap-maju-pilpres-2019/
* https://pwmu.co/39153/10/20/pangeran-kerajaan-mempawah-beri-penghargaan-kepala-smkm-7-gondang-legi-dan-kepala-sdm-1-kesamben/
* http://www.surabayapostkota.net/2018/01/indonesia-punya-pangeran-tampan-yang_7.html
* https://babe.topbuzz.com/a/6525735717878891020?user_id=6525757497407848459&language=id&region=id&app_id=1124&impr_id=6525758521441519883&gid=6525735717878891020&c=wa
* https://www.sbnews.co.id/2017/09/pangeran-keraton-chanrarupanto-siap.html
* http://berita.baca.co.id/16577795?origin=relative&pageId=01e1d695-a9bc-4876-a25e-1f8df3cec8a5&PageIndex=0
 
[[Kategori:KesultananSejarah PattaniIslam]]