Masjid Nabawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 182.1.95.166) dan mengembalikan revisi 14680926 oleh Mimihitam
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 136:
 
=== Makam Nabi ===
[[Berkas:MNabawi 111109-0158.jpg|jmpl|ka|250px|Masjid Nabawi dari depan. Makam Nabi {{saw}} terletak di bawah kubah hijau di sebelah kanan]]
Rasulullah {{saw}} dimakamkan di tempat meninggalnya, yakni di tempat yang dahulunya adalah kamar [[Aisyah]], istri Nabi. Kemudian berturut-turut dimakamkan pula dua sahabat terdekatnya di tempat yang sama, yakni [[Abu Bakar]] Al-Shiddiq dan [[Umar bin Khattab]].<ref>Abdul Ghani, M. Ilyas. 2005. ''op cit.'' Hal. 39-41.</ref> Karena perluasan-perluasan Masjid Nabawi, ketiga makam itu kini berada di dalam masjid, yakni di sudut tenggara (kiri depan) masjid. Sedangkan Aisyah dan kebanyakan shahabat yang lain, dimakamkan di pemakaman umum [[Baqi]]. Dahulu terpisah cukup jauh, kini dengan perluasan masjid, Baqi jadi terletak bersebelahan dengan halaman Masjid Nabawi.<ref name="بوابة"/>
 
=== Riyadhul Jannah ===
Baris 147:
[[Berkas:Masjid Nabawi Bulan 1 Tahun 1 Hijriyah.jpg|jmpl|280px|ka|Masjid Nabawi saat berumur 1 tahun.]]
 
Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan sebutan Raudlah (taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah ini diyakini akan dikabulkan oleh [[Allah]]. Raudlah terletak di antara mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah {{saw}} Diterima dari [[Abu Hurairah]], bahwa Nabi {{saw}} bersabda (yang artinya):
{{Quote|"Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku."|Riwayat Bukhari<ref>Sabiq, Sayyid. 1997. ''Fikih sunnah''. (Terj.) Cet. ke-12. Penerbit Almaarif, Bandung. Jil. '''5''':252</ref>}}
 
Baris 167:
 
== Keutamaan Masjid Nabawi ==
Keutamaannya dinyatakan oleh Nabi {{saw}}, sebagaimana diterima dari Jabir ra. (yang artinya):
{{Quote|"Satu kali [[salat]] di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari seratus ribu kali salat di masjid lainnya."|Riwayat Ahmad, dengan sanad yang sah<ref name="sabiq">Sabiq, Sayyid. 1997. ''Fikih sunnah''. (Terj.) Cet. ke-12. Penerbit Almaarif, Bandung. Jil. '''5''':248</ref>}}
 
Diterima dari [[Anas bin Malik]] bahwa Nabi {{saw}} bersabda (yang artinya):
{{Quote|"Barangsiapa melakukan salat di mesjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari [[neraka]], kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari ke[[munafik]]an."|Riwayat Ahmad dan Thabrani dengan sanad yang sah</small><ref name="sabiq"/>}}
 
Dari [[Sa'id bin Musaiyab]], yang diterimanya dari [[Abu Hurairah]], bahwa Nabi {{saw}} bersabda (yang artinya):
 
{{Quote|"Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil Aqsa."|Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud</small><ref>Sabiq, Sayyid. 1997. ''Fikih sunnah''. (Terj.) Cet. ke-12. Penerbit Almaarif, Bandung. Jil. '''5''':247</ref>}}