Jogja-NETPAC Asian Film Festival: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 66:
Di luar itu, terdapat program pemutaran film [[Layar tancap|layar tancap]] bertajuk Open Air Cinema. Program ini hadir untuk mendekatkan film kepada para penonton yang memiliki akses terbatas ke bioskop konvensional, biasanya diselenggarakan sebelum festival dimulai. Pemutaran film dilakukan di lapangan atau lahan luas di desa-desa Yogyakarta.<ref>{{Cite web|url=https://jaff-filmfest.org/blog/2018/11/28/ribuan-penonton-hadiri-pemutaran-film-sultan-agung-di-studio-alam-gamplong/|title=Ribuan Penonton Hadiri Pemutaran Film ‘Sultan Agung’ di Studio Alam Gamplong|last=jaff|date=2018-11-28|website=13th Jogja-NETPAC Asian Film Festival|language=en-US|access-date=2019-03-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://jaff-filmfest.org/blog/2018/11/28/open-air-cinema-2018-hari-pertama/|title=Open Air Cinema 2018 Hari Pertama|last=jaff|date=2018-11-28|website=13th Jogja-NETPAC Asian Film Festival|language=en-US|access-date=2019-03-24}}</ref>
 
Selain pemutaran film, terdapat sesi diskusi yang mengundang pelaku film dari berbagai nagara dan para penggerak film Indonesia. Kegiatan ini bertajuk "Public Lecture". Bentuknya berupa seminar, diskusi, maupun peluncuran buku. Topik yang diangkat beragam mengikuti isu maupun permasalahan sinema secara global. Untuk sejumlah kelas di program edukasinya, JAFF telah berhasil mendatangkan sineas ternama yang siap berbagi ilmu, seperti Reza Rahadian, Ernest Prakasa, Gunnar Nimpuno, Robin Moran, Buadi, Ian Wee dan Bertrand Dauphant.<ref name=":0" />
 
== Pemenang ==