Transmigrasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 28:
== Sejarah ==
=== Zaman Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Javaanse koelies keren na werkzaamheden op Sumatra verricht te hebben terug naar Java TMnr 10001443.jpg|jmpl|250px|Pekerja kontrak Jawa di sebuah perkebunan di SumateraSumatra pada [[Hindia Belanda|zaman penjajahan]], circa 1925.]]
[[Hindia Belanda|Pemerintah kolonial Belanda]] merintis kebijakan ini pada awal abad ke-19 untuk mengurangi kepadatan pulau Jawa dan memasok tenaga kerja untuk perkebunan di pulau [[SumateraSumatra]]. Program ini perlahan memudar pada tahun-tahun terakhir masa penjajahan Belanda (1940-an), lalu dijalankan kembali setelah Indonesia merdeka untuk menangkal kelangkaan pangan dan bobroknya ekonomi pada masa pemerintahan [[Soekarno]] dua puluh tahun setelah Perang Dunia II.
 
Pada tahun puncaknya, 1929, lebih dari 260.000 pekerja kontrak [[Cultuurstelsel]] dibawa ke pesisir timur SumateraSumatra, 235.000 orang di antaranya berasal dari pulau Jawa. Para pendatang bekerja sebagai kuli; apabila seorang pekerja meminta kontraknya diputus oleh perusahaan (desersi), ia akan dihukum [[kerja paksa]]. [[Tingkat kematian]] dan penyiksaan di kalangan kuli saat itu sangat tinggi.
 
=== Pasca-kemerdekaan ===
Baris 56:
 
== Angka ==
Transmigrasi dari Jawa dan Madura membuat jumlah penduduk di daerah lain meledak, terutama di [[SumateraSumatra]], [[Kalimantan]], dan [[Papua]].
Berdasarkan sensus 2010, sekitar 4,3 juta transmigran dan keturunannya hidup di SumateraSumatra Utara, 200.000 di SumateraSumatra Barat, 1,4 juta di Riau, dan hampir 1 juta di Jambi, 2,2 juta di SumateraSumatra Selatan, 400.000 di Bengkulu, 5,7 juta di Lampung, 100.000 di Bangka-Belitung, dan hampir 400.000 di Kepulauan Riau, dengan jumlah total 15,5 juta jiwa di pulau SumateraSumatra. Di Kalimantan, terdapat kurang lebih 700.000 transmigran dan keturunannya di Kalimantan Barat, 400.000 di Kalimantan Tengah, 500.000 di Kalimantan Selatan, dan lebih dari 1 juta di Kalimantan Timur, dengan total 2,6 juta di seluruh pulau Kalimantan.{{Citation needed|date=September 2011}} Meski angka resminya dirahasiakan oleh pemerintah, lebih dari satu juga transmigran diperkirakan menetap di Papua dan Papua Barat. Jumlah transmigran di seluruh Indonesia mencapai 20 juta jiwa.{{Citation needed|date=September 2011}}
 
Transmigran tidak selalu dari Jawa dan/atau beragama Islam. Pada tahun 1994, ketika [[Timor Timur]] masih bagian dari Indonesia, kelompok transmigran terbesar justru [[suku Bali|orang Bali]] yang beragama Hindu (1.634 jiwa) dan orang Jawa beragama Katolik (1.212 jiwa).<ref>{{Citation