Willem Hendrik de Greve: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 7:
 
=== Karier ===
Di Hindia Belanda pada bulan [[Agustus]] [[1862]], De Greve bersama kepala pertambangan [[Ir. C. De Groot van Embden]] mulai melakukan penyelidikan dan pemetaan berbagai jenis kendungan [[mineral]] di Buitenzorg (sekarang [[Bogor]], [[Jawa Barat]]). Kemudian pada tahun [[1864]], ia ditempatkan di [[pulau Bangka]], dan berhasil mendorong perkembangan eksploitasi [[timah]] di daerah tersebut. Pada [[26 Mei]] [[1867]], ia ditugaskan oleh [[Daftar Penguasa Hindia Belanda|Gubernur Jenderal Hindia Belanda]] waktu itu, [[Pieter Mijer]] untuk melakukan penelitian terhadap kandungan mineral di pedalaman [[Minangkabau]] yang juga telah diteliti sebelumnya oleh De Groot pada tahun [[1858]]. Setelah melaporkan hasil penelitiannya kepada pemerintah [[Hindia Belanda]] di [[Batavia]] (sekarang [[Jakarta]]) pada tahun [[1870]], dan mempublikasikannya dalam bentuk [[buku]] bersama dengan [[W.A. Henny]] pada tahun [[1871]], ia kembali melakukan penelitian di tempat yang sama pada tahun [[1872]]. Namun dalam penelitian keduanya itu, ia terseret arus [[Batang Kuantan]] (salah satu [[sungai]] di [[Sawahlunto]]) hingga tewas pada [[22 Oktober]] [[1872]]. Ia lalu dimakamkan di [[Durian Gadang, Sijunjung, Sijunjung|Durian Gadang]], Kecamatan [[Sijunjung, Sijunjung|Sijunjung]], [[Kabupaten Sijunjung]], [[SumateraSumatra Barat]].
 
== Penghormatan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Kantoor van de Javasche Bank en het monument voor W.H. de Greve TMnr 10015479.jpg|jmpl|kiri|220px|Kantor Javaansche Bank dan Monumen De Greve di [[Padang]] pada tahun [[1931]]]]
Penelitian De Greve pada tahun [[1867]] di pedalaman Minangkabau (dikenal sebagai [[Dataran Tinggi Padang]] oleh [[Belanda]]) telah membawa berbagai dampak, baik bagi pemerintah Hindia Belanda maupun bagi perkembangan ekonomi di [[SumateraSumatra Barat]] waktu itu. Sarana dan prasarana seperti [[jalan]], gedung, [[pelabuhan]], dan lain-lain dibangun; jalur kereta api Padang–Sawahlunto mulai dibangun pada tahun [[1887]] dan selesai pada tahun [[1894]], kemudian dibangun juga pelabuhan di [[Kota Padang|Padang]] dengan nama Emmahaven pada tahun [[1888]] sampai [[1893]] yang kini dikenal sebagai [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Sebagai penghormatan, pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu menamakan suatu taman di Padang dengan nama "Taman De Greve", yang terletak di dekat Kantor Javasche Bank ([[Bank Indonesia]] lama). Di sekitarnya juga dibangun [[monumen]] bernama "Monumen De Greve", namun monumen tersebut tidak lagi dapat ditemukan akibat dari kebijakan pembangunan di Padang pada [[Kemerdekaan Indonesia|masa kemerdekaan]]. Selain itu, salah satu [[dermaga]] di tepian [[Batang Arau]] juga dinamakan "De Grevekade" (bermaksud Dermaga De Greve).
 
== Rujukan ==
Baris 67:
|first =
|year = 1992
|title = 100 Tahun Tambang Batubara Ombilin SumateraSumatra Barat
|publisher = PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Unit Pertambangan Ombilin
|ref = ptbo