Tribhuwana Wijayatunggadewi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Inayubhagya (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 45:
Peristiwa penting berikutnya dalam [[Pararaton]] adalah '''Sumpah Palapa''' yang diucapkan [[Gajah Mada]] saat dilantik sebagai ''rakryan patih Majapahit'' tahun 1334. [[Gajah Mada]] bersumpah tidak akan menikmati makanan enak (rempah-rempah) sebelum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan [[Nusantara]] di bawah [[Majapahit]].
Pemerintahan Tribhuwana terkenal sebagai masa perluasan wilayah [[Majapahit]] ke segala arah sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa. Tahun 1343 [[Majapahit]] mengalahkan raja Kerajaan Pejeng (Bali), Dalem Bedahulu, dan kemudian seluruh [[Bali]]. Tahun 1347 [[Adityawarman]] yang masih keturunan [[Melayu]] dikirim untuk menaklukkan sisa-sisa [[Kerajaan Sriwijaya]] dan Kerajaan Malayu. Ia kemudian menjadi ''uparaja'' (raja bawahan) [[Majapahit]] di wilayah [[
''[[Nagarakretagama]]'' menyebutkan akhir pemerintahan Tribhuwana adalah tahun 1350, bersamaan dengan meninggalnya [[Gayatri]]. Berita ini kurang tepat karena menurut [[prasasti Singasari]], pada tahun 1351 Tribhuwana masih menjadi ratu [[Majapahit]].
|