Kerajaan Inderapura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memindahkan peta ke infobox.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 33:
|footnotes =
}}
'''Kerajaan Inderapura''' merupakan sebuah [[kerajaan]] yang berada di wilayah kabupaten [[Pesisir Selatan]], Provinsi [[SumateraSumatra Barat]] sekarang, berbatasan dengan Provinsi [[Bengkulu]] dan [[Jambi]]. Secara resmi kerajaan ini pernah menjadi bawahan ([[vazal]]) [[Kerajaan Pagaruyung]]. Walau pada praktiknya kerajaan ini berdiri sendiri serta bebas mengatur urusan dalam dan luar negerinya.
 
Kerajaan ini pada masa jayanya meliputi wilayah pantai barat [[SumateraSumatra]] mulai dari [[Kota Padang|Padang]] di utara sampai Sungai Hurai di selatan. Produk terpenting Inderapura adalah [[lada]], dan juga [[emas]].
 
== Kebangkitan ==
Baris 41:
Inderapura dikenal juga sebagai Ujung Pagaruyung. Melemahnya kekuasaan Pagaruyung selama abad ke-15, beberapa daerah pada kawasan pesisir Minangkabau lainnya, seperti [[Kerajaan Inderagiri|Inderagiri]], [[Kesultanan Jambi|Jambi]], dan Inderapura dibiarkan mengurus dirinya sendiri.<ref name="Kat1">{{cite journal| last =Kathirithamby-Wells | first = J.| year = 1976| title = The Inderapura Sultanate: The Foundation of its Rise and Decline, from the Sixteenth to the Eighteenth Century| journal = Indonesia | volume = 21 | pages = 65-84}}</ref>
 
Namun perkembangan Inderapura baru benar-benar dimulai saat [[Kesultanan Malaka|Malaka]] jatuh ke tangan [[Portugis]] pada [[1511]]. Arus perdagangan yang tadinya melalui [[Selat Malaka]] sebagian besar beralih ke pantai barat [[SumateraSumatra]] dan [[Selat Sunda]]. Perkembangan dan ekspansi Inderapura terutama ditunjang oleh lada.<ref name="Kat1"/>
 
Kapan tepatnya Inderapura mencapai status negeri merdeka tidak diketahui dengan pasti. Namun diperkirakan, ini bertepatan dengan mulai maraknya perdagangan lada di wilayah tersebut. Pada pertengahan abad keenam belas didorong usaha penanaman lada batas selatan Inderapura mencapai Silebar (sekarang di [[Provinsi Bengkulu]]). Pada masa ini Inderapura menjalin persahabatan dengan [[Kesultanan Banten|Banten]] dan [[Kerajaan Aceh|Aceh]].
Baris 55:
 
== Penurunan ==
Di bawah [[Sultan Iskandar Muda]], kesultanan Aceh seraya memerangi negeri-negeri penghasil lada di [[Semenanjung Malaya]], dan juga berusaha memperkuat cengkeramannya atas monopoli lada dari pantai barat SumateraSumatra. Kendali ketat para wakil Aceh (disebut sebagai ''panglima'') di Tiku dan [[Pariaman]] atas penjualan lada mengancam perdagangan Inderapura lewat pelabuhan di utara. Karena itu Inderapura mulai mengembangkan bandarnya di selatan, Silebar, yang biasanya digunakan untuk mengekspor lada lewat [[Banten]].
 
Inderapura juga berusaha mengelak dari membayar cukai pada para panglima Aceh. Ini memancing kemarahan penguasa Aceh yang mengirim armadanya pada [[1633]] untuk menghukum Inderapura. Raja Puti yang memerintah Inderapura saat itu dihukum mati beserta beberapa bangsawan lainnya, dan banyak orang ditawan dan dibawa ke [[Kotaraja]]. Aceh menempatkan panglimanya di Inderapura dan Raja Malfarsyah diangkat menjadi raja menggantikan Raja Puti.
Baris 69:
 
== Pemerintahan ==
Secara etimologi Inderapura berasal dari [[bahasa Sanskerta]], dan dapat bermakna ''Kota Raja''. Inderapura pada awalnya adalah kawasan ''rantau'' dari [[Minangkabau]], merupakan kawasan pesisir di pantai barat [[Pulau SumateraSumatra]]. Sebagai kawasan rantau, Inderapura dipimpin oleh wakil yang ditunjuk dari [[Kerajaan Pagaruyung|Pagaruyung]] dan bergelar ''[[Raja]]''<ref>''Translation of the Undang Undang of Moco Moco'', by Richard Farmer, Governor of Benkulen (1717-18), in Malayan Miscellanies, 11/13 (1822), pp. 8-9.</ref> kemudian juga bergelar [[Sultan]]. Raja Inderapura diidentifikasikan sebagai putra ''Raja Alam'' atau [[Yang Dipertuan Pagaruyung]].<ref>Netscher, E., (1850), ''Verzameling van over1everingen van het rijk van Manangkabau uit het oorspronkelijk Maleisch vertaald'', Indisch Archief, II/2.</ref>
 
== Wilayah kekuasaan ==
Baris 84:
== Kebangkitan Kembali Kesultanan Inderapura ==
{{bersayap}}
Setelah seabad lebih Kesultanan Inderapura bagai tinggal nama, tak ada seorang sultan atau raja pun yang dinobatkan untuk menduduki singgasana. Kerajaan yang berjaya di alam Minangkabau ini pernah menguasai daerah sepanjang pantai Barat SumateraSumatra pada masa lampau. Hari ini, 1 Desember 2012, tepat 101 tahun tiarapnya kesultanan tersebut seiring Istana Inderapura dibakar penjajah masa itu.
Pada tahun ke-101 kesultanan tertua di Nusantara menurut DYMM Tuanku Ratu Saripah Murliani Cahaya Kuasa Alam Nan Sakti Bahtuah Ibn Syed Al Atif Al Qadiri Ibn DYMM Raja M Jamil ibn DYMM Rajo Saudagar Nan sakti Bahtuah Ibn DYMM Rajo Tiang Bongkok, Sultan Alam Kerinci Nan Sakti atau lebih dikenali sebgai Bund Ratu , geliatnya harus dibangkitkan lagi. Tampuk Kesultanan harus di pegang oleh waris yang tertera pada ranji silsilah Kesultanan Inderapura.
Pemashuran sang Sultan pun dihelat dengan kemegahan selayaknya sebuah kerajaan bermarwah, Minggu (1/12), bertempat di Hotel Grand Ina Muara Padang. Tidak kurang dari 20 raja dan sultan se-Nusantara menghadiri penobatan Youdi Prayogo,SE, ME bergelar Sultan Indera Rahimsyah Daulat Sultan Muhammad Syah sebagai Sultan ke-35 setelah pemegang waris ke-34 memasuki uzur, berumur kurang lebih 99 tahun.
Baris 94:
"Saya sedih, beratkah untuk datang ke helat ini sehingga tak seorangpun pejabat yang kami undang turut hadir ? Alangkah indah duduk bersama untuk membenahi negeri. Kami tak hendak menandingi pemerintah apalagi bermaksud menggulingkan. Dengan membangkitkan Kesultanan maka kita bisa bersama membangun negeri baik secara fisik dan moral,"tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan, kedatangannya juga membawa sejumlah pengusaha asal negeri jiran Malaysia yang berminat untuk berinvestasi. Tapi dengan ketidakhadiran pejabat seolah itikad baik dari Bunda Ratu tak mendapat respon.
"Saya berniat menemui Gubernur SumateraSumatra Barat dan Bupati Pesisir Selatan untuk membicarakan kemungkinan pebisnis Malaysia untuk investasi di negeri ini,"tukasnya.
Sementara itu Sultan Inderapura yang baru saja dimashurkan mengungkapkan, membangkitkan kembali Kesultanan Inderapura adalah amanah yang saat ini diletakkan di pundaknya. Ia berjanji akan 'membangkit batang terandam' setelah terpuruk sekian lama dimana Adat Bersendi Syara' Syara' Bersendi Kitabullah telah mulai ditinggalkan.
"Selain itu, Istana Inderapura yang telah runtuh juga akan kembali dibangun,"ujar dosen tetap di IAIN Sultan Taha Syaifuddin Jambi ini.
Baris 164:
* [[A.A. Navis]], 1984, Alam Takambang Jadi Guru, Jakarta: PT. Pustaka Grafitipers
* Puti Balkis Alisjahbana, 1996, Natal ranah nan data. Jakarta: Dian Rakyat
* [[Rusli Amran]], 1981, SumateraSumatra Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan
* [[Rusli Amran]], 1985, SumateraSumatra Barat Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan
* Stibe, 1939, Encyclopedie Van Nederlansch Indie. S. Graven Hage: Arsip Nasional
* Herwandi, 2003, Rakena: Mandeh Rubiah penerus kebesaran bundo kanduang dalam penggerogotan tradisi, Padang: Museum Adityawarman
Baris 178:
* cip.cornell.edu [http://cip.cornell.edu/DPubS/Repository/1.0/Disseminate/seap.indo/1107106967/body/pdf The Inderapura Sultanate: The Foundations of Its Rise and Decline, from the Sixteenth to the Eighteenth Centuries]
 
{{Kerajaan di SumateraSumatra}}
 
[[Kategori:Kerajaan Inderapura| ]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Inderapura]]
[[Kategori:Kerajaan di SumateraSumatra Barat|Inderapura]]