Helaehili: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ririi.aprilia (bicara | kontrib)
menambahkan artikel berjudul helaehili
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor-alih
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 19 Maret 2019 02.25

Helaehili merupakan bentuk puisi lisan Sentani yang mengisahkan kehidupan orang yang meninggal semasa hidupnya. Biasanya helaehili dilantunkan ketika ada kematian di masyarakat Sentani, Jayapura, Papua. Lantunan ini semakin jarang ditemukan karena hanya dikuasai oleh generasi tua yang semakin sedikit jumlahnya.

Tujuan dilantunkannya helaehili adalah sebagai wujud penghormatan terakhir dari pihak keluarga dan masyarakat bagi orang yang meninggal, juga merupakan pesan bagi orang yang masih hidup agar dapat meneladani sifat dan perbuatan baik orang yang meninggal tersebut.[1]

Komposisi helaehili dilantunkan secara spontan pada saat dibawakan oleh pelantun, tanpa ada catatan maupun hafalan. Pelantun hanya menyiapkan kerangka dan alur cerita dalam pikirannya yang kemudian dielaborasi kala pertunjukan. Hal selanjutnya yang disiapkan oleh pelantun adalah membekali dirinya dengan kata atau frasa, baik yang diciptakannya sendiri maupun yang sudah disiapkan oleh adat yang digunakan untuk merakit larik-larik lantunannya.[2]

Kemendikbud menetapkan helaehili sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia bersama dengan 225 karya-karya budaya lainnya dalam acara Apresiasi Penetapan Budaya Tak Benda Tahun 2018. Penetapan ini ditandai dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada provinsi yang karya budayanya telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.[3][4]

Referensi

  1. ^ "Helaehili » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2019-03-19. 
  2. ^ http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/22953
  3. ^ abdulrazak (2018-10-12). "Bersama 225 karya budaya Indonesia, tujuh karya budaya Papua ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2018TUJUH KARYA BUDAYA PAPUA DITETAPKAN SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAK BENDA INDONESIA TAHUN 2018". Balai Pelestarian Nilai Budaya Papua (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-19. 
  4. ^ "Kemendikbud Tetapkan 225 Warisan Budaya Takbenda". Republika Online. 2018-10-15. Diakses tanggal 2019-03-19. 

https://ugm.ac.id/id/berita/131-analisis.terhadap.helaebili.dan.ehabla.hantar.wigati.raih.gelar.doktor.sastra.ugm

Pranala Luar

https://www.youtube.com/watch?v=HyTi6zMwqfE