Si Bongkok (novel): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
pranala dalam dan catatan kaki
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Si Bongkok''' adalah [[Novel|nove]]<nowiki/>l yang ditulis oleh [[Parakitri T. Simbolon|Parakitri]] (Tahi Simbolon)]] dan diterbitkan pada tahun 1981. Novel ini mengambil latar belakang setelah peristiwa [[Gerakan 30 September|G-30-S/PKI<ref>{{Cite web|url=http://banjarmasin.tribunnews.com/2019/03/11/supersemar-terbit-soeharto-usir-soekarno-imbas-terbawa-bawa-peristiwa-g30spki-begini-ceritanya|title=Supersemar Terbit, Soeharto Usir Soekarno, Imbas Terbawa-bawa Peristiwa G30S/PKI, Begini Ceritanya|website=Banjarmasin Post|language=id-ID|access-date=2019-03-17}}</ref>]] dan memiliki alur cerita yang tidak linear. Novel Si Bongkok berhasil meraih juara kedua pada Sayembara Mengarang Novel Gramedia yang diselenggarakan oleh Kompas pada tahun 1978. Menurut [[Maman S. Mahayana|Maman S.Mahayana]], novel Si Bongkok menceritakan adanya siklus kehidupan seperti konsep [[karma]] dalam agama [[Agama Hindu|Hindu]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Si_Bongkok|title=Artikel "Si Bongkok" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2019-03-17}}</ref>
 
 
== Sinopsis ==
Baris 6 ⟶ 7:
Setelah orang tuanya meninggal, Gindo tinggal bersama Biliam yang merupakan sahabat dari ayah Gindo. Gindo dan Biliam memiliki usaha dagang yang waktu itu sukses. Namun, Sebulon merasa iri karena usaha Gindo dan Biliam yang semakin maju. Sebulon memerintahkan orang untuk membunuh Gindo. Orang-orang suruhan Sebulon hampir menghabisi nyawa Gindo. Namun karena Gindo memiliki kemampuan bela diri, Gindo dapat mengalahkan orang-orang suruhan Sebulon. Hanya saja setelah kejadian itu, Gindo harus mendekam di penjara selama empat tahun. Selama menjalani masa tahanan tersebut, Gindo memikirkan ulang kehidupan orang tuanya dan kehidupan dirinya.
 
Setelah Gindo keluar dari penjara, ia merantau ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan menjadi juru parkir.Gindo bertemu dengan Gana, gadis yang dulu pernah ia tolong di kampungnya dulu. Gana membawa Gindo ke Ester, tante Gana yang menikah dengan Japet Rompas. Hasil pernikahan tersebut tidak membuahkan anak. Ester memaksa Gindo untuk menghamilinya dan kemudian melahirkan seorang anak. Kejadian tersebut merupakan pengulangan dari sejarah keluarganya dulu. Pasangan Kakek dan Nenek Gindo tidak memiliki keturunan, dan meminta Batua untuk berhubungan dengan Nenek Gindo. Hasil hubungan tersebut menghasilkan Andreas Garonga. Kejadian yang dialami oleh Gindo membuat Gindo memahami misteri keluarga yang menghantuinya.
Setelah Gindo keluar dari penjara, ia merantau ke Jakarta dan menjadi juru parkir.
 
== Penghargaan dan pendapat sastrawan ==
Novel Si Bongkok mendapatkan penghargaan sebagai juara kedua dalam Sayembara Mengarang Novel Gramedia yang diselenggarakan oleh Kompas pada tahun 1978. Menurut Maman S.Mahayana dalam bukunya Ringkasan dan Ulasan Novel Indonesia Modern, hal yang menarik dari novel Si Bongkok adalah menceritakan adanya siklus kehidupan seperti konsep karma dalam agama Hindu.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==