Manajemen sekolah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
Manajemen berbasis sekolah adalah model pengelolaan sekolah dengan memberikan kewenangan yang lebih besar pada tingkat sekolah untuk mengelola sekolahnya sendiri secara langsung sehingga sekolah memiliki tanggung jawab dalam menentukan program-program sekolah. MBS merupakan bentuk reformasi desentralisasi yang mendorong adanya partisipasi demokratis<ref>{{Cite book|title=Manajemen berbasis sekolah : teori, model, dan aplikasi|url=https://www.worldcat.org/oclc/54847175|publisher=Gramedia Widiasarana Indonesia|date=2003|location=Jakarta|isbn=9797322084|oclc=54847175|first=Nurkolis,|last=1967-}}</ref>.
 
=== Tujuan MBS ===
Tujuan Utama MBS adalah meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efisiensi diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Implementasi MBS menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah setempat, serta mengefisiensikan sistem dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih.MBS memberi peluang pada kepala sekolah dan guru serta peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial, dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme yang dimiliki.<ref>{{Cite book|edition=Cet. 1|title=Manajemen berbasis sekolah : konsep, strategi, dan implementasi|url=https://www.worldcat.org/oclc/50042650|publisher=Remaja Rosdakarya|date=2002|location=Bandung|isbn=9796921960|oclc=50042650|first=Mulyasa, E. (Enco),|last=1962-}}</ref>