Lola Amaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 31:
Tak hanya layar kaca, Lola pun mencoba dunia layar lebar. Debut layar lebarnya berjudul "Tabir" (2000), kemudian menyusul film berlatar zaman penjajahan Jepang, "Dokuritsu" (2000), "[[Beth (film)|Beth]]" (2001) dan "[[Ca Bau Kan]]" (2002) yang dibintanginya bersama Ferry Salim. Gadis berdarah [[Palembang]]-[[Sunda]] yang senang mencoba hal baru ini juga mencicipi menjadi produser untuk film "[[Novel Tanpa Huruf R]]" (2004) yang sekaligus dibintanginya dan menyutradarai film "[[Betina (film)|Betina]]".
 
Film "Betina" berhasil meraih penghargaan 'Netpac Award' dalam [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006]]. "Betina" juga menjadi salah satu film produksi Indonesia yang akan ditayangkan di luar Indonesia, yaitu di Festival Film Internasional Singapura Ke-20. Selain "Betina" film-film Indonesia yang diputar pada SIFF dalam Forum Asian Cinema adalah "[[Opera Jawa]]", "[[3 Hari untuk Selamanya]]" karya [[Riri Riza]] dan film "[[Koper]]" karya [[Richard Oh]].
 
Awal tahun [[2007]], Lola bahkan pergi ke [[Taiwan]] untuk menyelesaikan syuting film produksi negeri tersebut, “''Detour to Paradise''”. Dalam film garapan sutradara Lee Ti-Tsai alias Andy Lee itu, Lola menjadi salah seorang bintang utama. Dia berperan sebagai tenaga kerja wanita dengan profesi pembantu rumah tangga (PRT).