Istana Kerajaan Gunung Sahilan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan referensi {{sedang ditulis}}
menambah referensi {{sedang ditulis}}
Baris 4:
 
== Sejarah ==
Berdirinya Kerajaan Gunung Sahilan tidak dapat dipisahkan dari [[Kerajaan Pagaruyung]] yang didirikan oleh [[Adityawarman]]. Kerajaan Gunung Sahilan diperkirakan berdiri pada abad ke 16-17 Masehi, merupakan kerajaan bawahan kerajaan Pagaruyung dan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Gunung Sahilan adalah keturunan raja Pagaruyung atau Raja Muda Kerajaan Pagaruyung. <ref name="Analisis Peranan Lembaga Adat dalam Menyelesaikan Konflik Tanah Ulayat (Studi Kasus Konflik Tanah Ulayat Masyarakat Adat Kenegerian Gunung Sahilan dengan PT. RAPP di Kabupaten Kampar)"/>
 
Kerajaan Gunung Sahilan berdiri sendiri sebagai Kerajaan Berdaulat setelah runtuhnya Kerajaan Pagaruyung pada awal abad ke 18 Masehi akibat [[perang padri]]. Sistem adat-istiadat Kerajaan Gunung Sahilan adalah sistem adat Kerajaan Pagaruyung yang sudah dipengaruhi oleh [[Islam|ajaran Islam]]. Secara historis Kerajaan Gunung Sahilan mengakui kekuasaan [[Hindia Belanda|Kerajaan Hindia Belanda]] pada tahun 1905 dan kerajaan Gunung Sahilan berakhir setelah bergabung dengan NKRI. <ref name="Analisis Peranan Lembaga Adat dalam Menyelesaikan Konflik Tanah Ulayat (Studi Kasus Konflik Tanah Ulayat Masyarakat Adat Kenegerian Gunung Sahilan dengan PT. RAPP di Kabupaten Kampar)"/>
 
== Arsitektur ==
Arsitektur Kerajaan Gunung Sahilan didominasi menggunakan bahan kayu, terlihat dengan bentuk bangunan yang dindingnya terbuat dari kayu. Arsitektur bangunan mencirikan arsitektur melayu, terlihat pada [[tata ruang]] dan simbol-simbol yang ditunjukkan pada [[Ornamen (arsitektur)|ornamen-ornamen]] yang terdapat pada bangunan. Bangunan Istana berbentuk "semi panggung", atap bangunan berbentuk "limas" dengan tambahan tiga [[kubah]]. Bangunan Kerajaan ini dahulunya terdiri dari tiga tingkat. Bagian ruang dalam terdapat ukiran [[kaligrafi]] yang berada di [[Ventilasi (arsitektur)|ventilasi]], sedangkan untuk ruang tidur terdapat berupa hiasan bunga. <ref name="Ornamen Istana Gunung Sahilan Suatu Tinjauan Fungsi dan Makna">{{Cite journal|last= Dzikri, A.|date= 2017|title=Ornamen Istana Gunung Sahilan Suatu Tinjauan Fungsi dan Makna|url=http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5014/130702008.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=Skripsi|volume=|issue=|doi=|pmid=|access-date=11 Maret 2019}}</ref>
 
Didalam istana terdapat beberapa benda peninggalan Kerajaan Gunung Sahilan, diantaranya [[meriam]] kecil atau ''lelo'' (sebutan masyarakat tempatan), [[kendi]], [[gong]] hitam, [[tombak]], [[pedang]], payung kerajaan, [[guci]], tempat tidur beserta kasur dan beberapa foto lama yang terpajang didalam istana. <ref>{{Cite web|url = https://situsbudaya.id/bekas-istana-kerajaan-gunung-sahilan-riau/|title = Bekas Istana Kerajaan Gunung Sahilan Riau|website = situsbudaya|access-date = 11 Maret 2019|last=}}</ref>
 
== Renovasi ==
Istana Gunung Sahilan direnovasi pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena kondisi istana yang sudah sangat rusak. [[Perombakan|Renovasi]] dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip [[konservasi]] [[cagar budaya]] dimana hanya bagian bangunan yang benar-benar rusak yang diganti dan tidak merubah bentuk asal bangunan.
 
Perombakan ataupun renovasi dilakukan pada bagian-bagian tertentu pada bangunan istana, seperti pengecatan seluruh bangunan istana beserta [[Ragam hias|ragam hiasnya]], penggantian atap bangunan, penggantian papan ataupun kayu-kayu bagian bangunan yang telah lapuk, perbaikan bagian bawah (kolong) bangunan, perbaikan bagian kamar dan bagian belakang bangunan istana yang disebut "telo" dan ragam hias yang terdapat pada pintu penghubung yang ada di setiap kamar bangunan, serta penambahan sebuah ragam hias yang berbentuk ''tanggam bersanggit'' pada setiap bagian sudut di bawah atap bangunan istana. <ref name="Estetika Tradisonal Ragam Hias Istana Raja Gunung Sahilan Riau"/>
 
== Referensi ==