Suku Badui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Channel ndai (bicara | kontrib)
menghapus kata yang mubajir dan menambahkan diksi yang seharunya ada sebagai pelengkap atau penjelas agar kalimat efektif dan mudah dipahami. selain itu, tanda baca merupakan sal yang penting.
Baris 9:
|related=[[Suku Banten|Banten]], [[Suku Sunda|Sunda]]
}}
'''Urang Kanekes, Orang Kanekes''' atau '''Orang Baduy'''/'''Badui''' merupakan kelompok etnis masyarakat adat [[suku Banten]] di wilayah [[Kabupaten Lebak]], [[Banten]]. Populasi mereka sekitar 26.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang mengisolasimengisolasikan diri mereka dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinan [[tabu]] untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Baduy Dalam.
 
== Sensus Penduduk tahun 2010 ==
Baris 15:
 
== Etimologi ==
Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti [[Belanda]] yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok [[Suku Badui (Arab)|Arab Badawi]] yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai ''urang Kanekes'' atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti ''Urang Cibeo'' (Garna, 1993).
 
Berdasarkan [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], penulisan yang tepat adalah "Badui" dan bukan "Baduy".
 
== Wilayah ==