Muhammad bin Ismail al-Bukhari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.0.197.251 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Urang Kamang
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
<!-- --------- -->
<!-- --------- -->
|glr_islam_dpn = ''Amir al-Mu'minin fi al-HadithHadits''
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah =
Baris 77:
| influenced = [[Muslim bin al-Hajjaj]]<br />[[Ibnu Abi Ashim]]
}}
'''AlAbu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari''' ({{lang-ar|أبو عبد الله محمد بن إسماعيل البخاري}}, lahir di [[Bukhara]], 13 Syawal 194 [[Kalender Hijriah|H]] (21 Juli [[810]]) - wafat di Khartank, 1 Syawal 256 H (1 September [[870]])), atau lebih dikenal '''Imam Bukhari''', adalah ahli [[hadis]] yang termasyhur di antara para ahli hadis sejak dulu hingga kini bersama dengan [[Imam Muslim]], [[Abu Dawud]], [[Imam Turmudzi|Tirmidzi]], [[An-Nasai]] dan [[Ibnu Majah]] bahkan dalam buku-buku [[fiqih]] dan hadis, hadis-hadisnya memiliki derajat yang tinggi.{{sfn|Al-Mazhahiri|1994|p=22}} Sebagian menyebutnya dengan julukan ''Amirul Mukminin fil Hadits'' (pemimpin orang-orang yang beriman dalam hal ilmu hadis). Dalam bidang ini, hampir semua ulama di dunia merujuk kepadanya.
 
== KehidupanRiwayat Hidup ==
=== Masa kecil ===
Dia diberi nama '''Muhammad''' oleh ayahnya, Ismail bin Ibrahim. Yang sering menggunakan nama asli dia ini adalah Imam Tirmidzi dalam komentarnya setelah meriwayatkan hadis dalam Sunan Tirmidzi. Sedangkan kunyah-nya adalah Abu Abdullah. Karena lahir di [[Bukhara]], [[Uzbekistan]], [[Asia Tengah]]; dia dikenal sebagai al-Bukhari. Dengan demikian nama lengkapnya adalah ''Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju'fi al-Bukhari''. Ia lahir pada tanggal 13 Syawal 194 H (21 Juli 810 M). Tak lama setelah lahir, dia kehilangan penglihatannya.
 
Baris 157 ⟶ 158:
Seperti halnya di Naisabur, di Bukhara dia disambut secara meriah. Namun ternyata fitnah kembali melanda, kali ini datang dari Gubernur Bukhara sendiri, [[Khalid bin Ahmad Az-Zihli]] yang akhirnya Gubernur ini menerima hukuman dari Sultan [[Uzbekistan]] [[Ibn Tahir]].
Tak lama kemudian, atas permintaan warga [[Samarkand]] sebuah negeri tetangga Uzbekistan, Imam Bukhari akhirnya menetap di Samarkand. Tiba di [[KhartandKhartank]], sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun disana dia jatuh sakit selama beberapa hari, dan Akhirnya meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 60 tahun (62 tahun kurangdalam 13hitungan hari[[hijriah]]). Ia dimakamkan selepas Salat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.{{sfn|Al-Mazhahiri|1994|pp=76-7}}
 
== Lihat pula ==
Baris 169 ⟶ 170:
* [http://waqfeya.com/book.php?bid=3561 ''At-Tarikh al-Kabir'']
 
== Catatan kaki dan referensi ==
{{reflist}}
 
'''Referensi'''
{{refbegin}}
* {{cite book | ref={{harvid|Al-Mazhahiri|1994}} | last=Al-Maẓāhirī | first=Taqiyy al-Dīn al-Nadwī | title=Al-Imām al-Bukhārī Imām al-Ḥāfiẓ wal-Muḥaddiṣīn | language=Arab | location=Damaskus | publisher=Dar al-Qolam | year=1994 | url=http://waqfeya.com/book.php?bid=8559 | access-date=22 Februari 2019 }}
{{refend}}
 
{{Navbox Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i}}