Gunung Toba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 4:
 
== Bukti ilmiah ==
Pada tahun [[1939]], geolog [[Belanda]] [[VanRein van Bemmelen|van Bemmelen]] melaporkan, bahwa Danau Toba, yang panjangnya 100 kilometer dan lebarnya 30 kilometer, dikelilingi oleh [[Batuapung|batu apung]] peninggalan dari letusan gunung. Karena itu, Vanvan Bemmelen menyimpulkan, Toba adalah sebuah gunung berapi. Belakangan, beberapa peneliti lain menemukan debu [[riolit]] ({{lang-en|rhyolite}}) yang seusia dengan batuan Toba di [[Malaysia]], bahkan juga sejauh 3.000 kilometer ke utara hingga [[India]] Tengah.
 
Beberapa ahli kelautan pun melaporkan telah menemukan jejak-jejak batuan Toba di [[Samudra Hindia]] dan [[Teluk Benggala]]. Para peneliti awal, Van Bemmelen juga Aldiss dan Ghazali ([[1984]]) telah menduga Toba tercipta lewat sebuah letusan mahadahsyat. Namun peneliti lain, Vestappen ([[1961]]), Yokoyama dan Hehanusa ([[1981]]), serta Nishimura ([[1984]]), menduga kaldera itu tercipta lewat beberapa kali letusan. Peneliti lebih baru, Knight dan sejawatnya ([[1986]]) serta Chesner dan Rose ([[1991]]), memberikan perkiraan lebih detail: kaldera Toba tercipta lewat tiga letusan raksasa.