Kesultanan Melaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VForVincent (bicara | kontrib)
perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mrbonbon (bicara | kontrib)
Tinjauan usang
Baris 2:
 
{{Infobox Former Country
|conventional_long_name = Kesultanan Melayu Malaka<br>كسلطانن ملايو ملاك
|common_name = Kesultanan Malaka
|continent = Asia
Baris 22:
|image_map = Malacca Sultanate id.svg
|image_map_caption = Kesultanan Malaka pada abad ke-15, berdasarkan keterangan "Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia", PT Pembina Peraga Jakarta 1996
|capital = [[Kota Melaka|Malaka]]
|common_languages = [[Melayu]]
|government_type = Monarki
Baris 43:
[[Berkas:Malacca Sultanate Palace.JPG|jmpl|ka|Replika istana Kesultanan Malaka, dibangun kembali berdasarkan informasi dari [[Sulalatus Salatin]] ]]
 
'''Kesultanan Melayu MelakaMalaka''' atau '''Kesultanan Melaka''' saja adalah sebuah [[Kerajaan Melayu]] yang pernah berdiri di [[Malaka]], [[Malaysia]]. Kerajaan ini didirikan oleh [[Parameswara]], kemudian mencapai puncak kejayaan pada abad ke 15 dengan menguasai jalur pelayaran [[Selat Malaka]], sebelum ditaklukan oleh [[Portugal]] tahun [[1511]]. Kejatuhan Malaka ini menjadi pintu masuknya kolonialisasi [[Eropa]] di kawasan [[Nusantara]].
 
Kerajaan ini tidak meninggalkan bukti arkeologis yang cukup untuk dapat digunakan sebagai bahan kajian sejarah, namun keberadaan kerajaan ini dapat diketahui melalui [[Sulalatus Salatin]] dan kronik Tiongkok masa [[Dinasti Ming]]. Dari perbandingan dua sumber ini masih menimbulkan kerumitan akan sejarah awal Malaka terutama hubungannya dengan perkembangan agama Islam di Malaka serta rentang waktu dari pemerintahan masing-masing raja Malaka. Pada awalnya [[Islam]] belum menjadi [[agama]] bagi masyarakat Malaka, namun perkembangan berikutnya Islam telah menjadi bagian dari kerajaan ini yang ditunjukkan oleh gelar [[sultan]] yang disandang oleh penguasa Malaka berikutnya.
Baris 65:
Di bawah pemerintahan raja berikutnya yang naik tahta pada tahun 1459, [[Mansur Syah dari Malaka|Sultan Mansur Syah]], Melaka menyerbu [[Kedah]] dan [[Pahang]], dan menjadikannya negara vassal.<ref name="Samad">Samad, A. A., (1979), ''Sulalatus Salatin'', Dewan Bahasa dan Pustaka</ref> Di bawah sultan yang sama [[Kampar]], dan [[Siak]] juga takluk.<ref name="Samad" /> Sementara kawasan [[Inderagiri]] dan [[Jambi]] merupakan hadiah dari ''Batara Majapahit'' untuk Raja Malaka.<ref name="Samad" /> Sultan Mansur Syah kemudian digantikan oleh putranya [[Alauddin Riayat Syah dari Malaka|Sultan Alauddin Syah]] namun memerintah tidak begitu lama karena diduga ia diracun sampai meninggal<ref name="Halimi" /> dan kemudian digantikan oleh putranya [[Mahmud Syah dari Malaka|Sultan Mahmud Syah]].<ref name="Raffles"/>
 
Hingga awalakhir abad ke-15 Malaka telah menjadi kota pelabuhan kosmopolitan dan pusat perdagangan dari beberapa hasil bumi seperti emas, timah, lada dan kapur. Malaka muncul sebagai kekuatan utama dalam penguasaan jalur [[Selat Malaka]], termasuk mengendalikan kedua pesisir yang mengapit selat itu.<ref name="Halimi">Halimi, A.J., (2008), ''Sejarah dan tamadun bangsa Melayu'', Utusan Publications, ISBN 978-967-61-2155-4.</ref>
 
== Penurunan ==