Ramayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Mutaya (bicara | kontrib)
paragraf
Baris 58:
=== Prabu Dasarata dari Ayodhya ===
 
Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang [[Rama]] yang memerintah di [[Kerajaan Kosala]], di sebelah utara [[Sungai Gangga]], ibukotanya [[Ayodhya]]. Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu [[Dasarata]] yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: [[Kosalya]], [[Kekayi]], dan [[Sumitra]]. Dari Dewi Kosalya, lahirlah Sang [[Rama]]. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Sang [[Bharata]]. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama [[Lakshmana]] dan [[Satrugna]]. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata.
 
Dari Dewi Kosalya lahirlah [[Rama]]. Dari Dewi Kekayi, lahirlah [[Bharata]]. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama [[Lakshmana]] dan [[Satrugna]]. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata.
Pada suatu hari, Resi [[Wiswamitra]] meminta bantuan Sang [[Rama]] untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para [[rakshasa]]. Setelah berunding dengan Prabu [[Dasarata]], Resi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan [[Lakshmana]] diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewati [[Mithila]], Sang [[Rama]] mengikuti sayembara yang diadakan Prabu [[Janaka]]. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi [[Sita|Sinta]], puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke [[Ayodhya]].
 
Pada suatu hari, Resi [[Wiswamitra]] meminta bantuan [[Rama]] untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para [[rakshasa]]. Setelah berunding dengan Prabu [[Dasarata]], Resi Wiswamitra dan Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Lakshmana.
Prabu [[Dasarata]] yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada [[Rama]]. Atas permohonan Dewi [[Kekayi]], Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada [[Bharata]] sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan [[Lakshmana]]. Akhirnya Bharata memerintah [[Kerajaan Kosala]] atas nama Sang Rama.
 
Pada suatu hari, Resi [[Wiswamitra]] meminta bantuan Sang [[Rama]] untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para [[rakshasa]]. Setelah berunding dengan Prabu [[Dasarata]], Resi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan [[Lakshmana]] diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewati [[Mithila]], Sang [[Rama]] mengikuti sayembara yang diadakan Prabu [[Janaka]]. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi [[Sita|Sinta]], puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke [[Ayodhya]].
 
Prabu [[Dasarata]] yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada [[Rama]]. Atas permohonan Dewi [[Kekayi]], Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada [[Bharata]] sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan [[Lakshmana]]. Akhirnya Bharata memerintah [[Kerajaan Kosala]] atas nama Sang Rama.
 
Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan [[Lakshmana]]. Akhirnya Bharata memerintah [[Kerajaan Kosala]] atas nama Rama.
 
=== Rama hidup di hutan ===
Dalam masa pengasingannya di hutan, [[Rama]] dan [[Lakshmana]] bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk [[Surpanaka]]. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana.

Surpanaka mengadu kepada [[Rawana]] bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik [[Sinta]], istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, [[Jatayu]] berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur.
 
[[Rama]] yang mengetahui istrinya diculik mencari [[Rawana]] ke [[Kerajaan Alengka]] atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan [[Sugriwa]], Sang Raja [[Kiskindha]]. Atas bantuan Sang Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, [[Subali]]. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Sang Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu [[Hanuman]] dan ribuan [[wanara]], mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.
 
=== Rama menggempur Rawana ===