Tan Malaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan suntingan berniat baik oleh Andi Komara Faudillah (bicara): Sumber yang digunakan merupakan berkas PDF dari WordPress. (Twinkle ⛔) Tag: Pembatalan |
|||
Baris 31:
[[Berkas:Rumah Kelahiran Tan Malaka.jpg|jmpl|275px|Rumah kelahiran Tan Malaka]]
Nama asli Tan Malaka adalah Sutan Ibrahim, sedangkan Tan Malaka adalah nama semi-bangsawan yang ia dapatkan dari garis turunan ibu. {{sfn|Jarvis|1987|p=41}} Nama lengkapnya adalah Sutan Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka. Tanggal kelahirannya masih diperdebatkan, sedangkan tempat kelahirannya sekarang dikenal dengan nama Nagari [
=== Pendidikan di Belanda ===
Meskipun diangkat menjadi ''datuk'', pada bulan Oktober 1913, ia meninggalkan desanya untuk belajar di Rijkskweekschool (sekolah pendidikan guru pemerintah), dengan bantuan dana oleh para ''engku'' dari desanya. Sesampainya di Belanda, Malaka mengalami [[kejutan budaya]] dan pada tahun 1915, ia menderita [[pleuritis]].{{sfn|Syaifudin|2012|p=56}} Selama kuliah, pengetahuannya tentang revolusi mulai muncul dan meningkat setelah membaca buku ''de Fransche Revolutie'' yang ia dapatkan dari seseorang sebelum keberangkatannya ke Belanda oleh Horensma.{{sfn|Syaifudin|2012|p=57}} Setelah [[Revolusi Rusia]] pada Oktober 1917, ia mulai tertarik mempelajari paham [[Sosialisme]] dan [[Komunisme]]. Sejak saat itu, ia sering membaca buku-buku karya [[Karl Marx]], [[Friedrich Engels]], dan [[Vladimir Lenin]].{{sfn|Syaifudin|2012|pp=57–58}} [[Friedrich Nietzsche]] juga menjadi salah satu panutannya. Saat itulah ia mulai membenci budaya Belanda dan terkesan oleh masyarakat Jerman dan Amerika. Karena banyaknya pengetahuan yang ia dapat tentang Jerman, ia terobsesi menjadi salah satu angkatan perang Jerman. Dia kemudian mendaftar ke militer Jerman, namun ia ditolak karena [[Angkatan Darat Jerman (Wehrmacht)|Angkatan Darat Jerman]] tidak menerima orang asing.{{sfn|Mrázek|1972|p=7}} Setelah beberapa waktu kemudian, ia bertemu [[Henk Sneevliet]], salah satu pendiri [[Indische Sociaal-Democratische Vereeniging|Indische Sociaal Democratische Vereeniging]] (ISDV, yakni organisasi yang menjadi cikal bakal [[Partai Komunis Indonesia]]).{{sfn|Jarvis|1987|p=41}} Ia lalu tertarik dengan tawaran Sneevliet yang mengajaknya bergabung dengan ''Sociaal Democratische-Onderwijzers Vereeniging'' (SDOV, atau Asosiasi Demokratik Sosial Guru).{{sfn|Syaifudin|2012|p=182}} Lalu pada bulan November 1919, ia lulus dan menerima ijazahnya yang disebut ''hulpactie''.{{efn|Sebenarnya Tan Malaka menginginkan ''hoofdacte'', yang statusnya setingkat lebih tinggi dari ''hulpactie''. Meskipun begitu, kesehatannya yang buruk membuatnya hanya bisa mendapat ijazah ''hulpactie''.}}{{sfn|Syaifudin|2012|p=58}}
==== Mengajar ====
Setelah lulus dari
==== Hidup Membujang ====
Baris 46:
{{wikisource|Madilog}}
''[[:en:Madilog|Madilog]]'' dan ''[[Gerpolek]]'', keduanya acapkali dianggap merupakan karya penting dari Tan Malaka.
[[s:Madilog|Madilog]] merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.
|