Orang Topas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 69:
Orang Topas memandang dirinya terancam dari segala penjuru: pertama oleh pedagang Portugis, yang diizinkan oleh Imperium Portugal untuk mengendalikan perdagangan kayu cendana. Kemudian oleh para pendeta Dominikan yang mencoba membentuk basis kekuatan sendiri yang merdeka di Timor, dan akhirnya oleh liurai setempat yang secara berkala memberontak, baik kepada orang Topas maupun Portugis. Akan tetapi, mereka semua bersatu melawan ekspansi Belanda. Pada tahun [[1656]], orang Topas yang dipimpin oleh [[Antonio da Hornay]] dan Mateus da Costa menghancurkan ekspedisi militer Belanda dekat [[Amarasi, Kupang|Amarasi]], yang dikirim untuk memerangi mereka, dan memaksa mereka menyerahkan [[Benteng Kupang]] yang baru sama mereka duduki. Akhirnya, Raja Muda Portugis di Goa memanfaatkan persaingan di antara kedua klan keluarga. Ia mengirimkan surat yang sama kepada Antonio da Hornay dan juga Mateus da Costa, yang isinya sama-sama menyatakan bahwa mereka dinyatakan sebagai kapiten mayor (''capitão-mor''), yang membuktikan bahwa ia memegang kekuasaan. Pada titik ini yang dinyatakan adalah António, namun Mateus tidak menyetujuinya, bergantung pada pengangkatan awal.<ref name=Paradox/> Peperangan berdarah antara kedua keluarga tersebut mulai meletus dan belakangan memicu pembagian kekuasaan di antara orang Topas. Antara tahun [[1668]]-[[1670]], Mateus da Costa menundukkan sejumlah kerajaan Tetum di daerah pesisir Belu untuk Portugal.<ref name="Hans"/> Dari tahun [[1671]], Mateus dapat mengklaim gelar kapiten mayor untuk dirinya sendiri,<ref name="Mar"/> namun ia meninggal pada tahun [[1673]].<ref>[http://www.worldstatesmen.org/East_Timor.html Worldstatesman]</ref> Setelah dipegang oleh Manuel da Costa Vieira dalam jangka waktu yang singkat, António da Hornay mendapatkan gelar tersebut pada tahun itu juga<ref name="Mar"/> dan secara ''de facto'' berkuasa sebagai [[pangeran]] di Larantuka, Solor, dan sebagian Timor. Oleh Belanda, ia digambarkan begitu kejam sehingga mereka berharap orang Timor akan bangkit melawan terhadapnya dan juga Portugis.<ref name="Hans"/> Setelah meninggal pada tahun [[1693]], António da Hornay digantikan oleh Romo António de Madre de Deus dan akhirnya oleh saudaranya Francisco da Hornay.<ref name="Mar">[http://www.fcsh.unl.pt/cham/eve/content.php?printconceito=530 Marques, A.H. de Oliveira: ''História de Portugal'', Band II, Lissabon, Palas Editores, 1984, S. 474.]</ref> Pada akhirnya, keluarga Da Hornay dan Da Costa bersatu melalui pernikahan Francisco da Hornay dengan salah satu puteri Domingos da Costa, putera Mateus.<ref name="CVC">{{Webarchiv|url=http://cvc.instituto-camoes.pt/conhecer/biblioteca-digital-camoes/doc_download/2163-qd-frei-manuel-de-santo-antonio-missionario-e-primeiro-bispo-residente-em-timorq.html |wayback=20130525141741 |text=Artur Teodoro de Matos: ''D. Frei Manuel de Santo António: missionário e primeiro bispo residente em Timor. Elementos para a sua biografia (1660-1733)'' |archiv-bot=2018-12-05 17:12:38 InternetArchiveBot }} ([[bahasa Portugis]]).</ref>
 
Pada tahun [[1695]], untuk pertama kalinya Portugal menjadikan kapiten mayor sebagai [[gubernur]] Timor dan Solor. [[António de Mesquita Pimentel]] segera menerima kemarahan penduduk asli setelah kedatangannya pada tahun [[1696]]. Secara kurang ajar, ia melakukan penjarahan dan membunuh 2 putera Francisco da Hornay.<ref name="Chrono">[http://www.revues-plurielles.org/_uploads/pdf/17_8_4.pdf Chronologie de l’histoire du Timor (1512-1945) suivie des événements récents (1975-1999)] ({{fr}}; PDF; 887&nbsp;kB)</ref> [[Domingos da Costa]], yang kini menjadi kapitan mayor yang baru,<ref name="Hans"/> merantai [[Antonio de Mesquita Pimentel]] pada tahun [[1697]] dan mengirimnya kembali ke [[Goa, India|Goa]].<ref name=HoT/> Pengganti Pimentel, [[André Coelho Vieira]] ditangkap oleh Domingos da Costa pada tahun [[1698]] di Larantuka dan memulangkannya ke [[Macau português|Makau]].<ref name="Chrono"/> [[António Coelho Guerreiro]] diangkat kembali sebagai kapitan mayor pada tahun [[1702]] di Lifau, meskipun kebanyakan orang Topas bermusuhan padanya. [[Antonio Coelho Guerreiro]] didukung oleh rakyat dan secara universal oleh [[Uskup]] [[Manuel de Santo António]], yang berunding dengan [[Lourenço Lopes]], [[saudara ipar]] Domingos da Costa. Sebagai gantinya, Lopes diangkat sebagai [[letnan jenderal]]. Guerreiro menjadikan Lifau sebagai pusat kekuasaan jajahannya pada tahun 1702, namun secara terus menerus dikepung oleh orang Topas. Hingga tahun [[1705]], Guerreiro selalu menang sebelum akhirnya mundur. Setelah [[Lourenco Lopes]] (1705-[[1706]]) dan [[Manuel Ferreira de Almeida]] (1706-[[1708]]) membawa kejayaan bagi koloni tersebut, [[Manuel de Santo Antonio]] menjadikan [[Jácome de Morais Sarmento]] (1708-[[1709]]) diakui sebagai gubernur Portugis yang baru. Akan tetapi, muncul perselisihan antara [[Jacome de Morais Sarmento]] dan Manuel de Santo António. Pada tahun 1708, De Morais Sarmento menangkap dan mempermalukan [[Mateus da Costa (Viqueque)|Mateus da Costa]], [[liurai]] [[Viqueque (kota)|Viqueque]]. Hatta, Domingos da Costa mengepung Lifau hingga tahun 1709. Manuel de Santo António muncul memulihkan keadaan dengan mendatangi kemah Domingos da Costa danm membujuk penguasa Topas tersebut untuk tunduk pada Imperium Portugis.<ref name="Hans"/><ref name="Chrono"/> Gubernur berikutnya, [[Manuel de Souto-Maior]] (1709–[[1714]]) memulihkan Dom Mateus.<ref name=IC>{{Webarchiv|url=http://www.instituto-camoes.pt/revista/revista14in.htm |wayback=20110805133034 |text=Instituto Camões |archiv-bot=2018-12-05 17:12:39 InternetArchiveBot }}</ref>
 
Pada tahun [[1722]], [[António de Albuquerque Coelho]] diangkat sebagai gubernur, namun dikepung selama 3 tahun oleh orang Topas di bawah pimpinan [[Francisco da Hornay II]] di Lifau, begitupun pengganti Coelho, [[António Moniz de Macedo]] ([[1725]]–[[1729]] dan [[1734]]–[[1739]]) selama waktu tertentu.<ref name=Paradox/> Orang Topas antara lain mengendalikan perdagangan kayu cendana di pedalaman dan sebagian besar Timor Barat. Keadaan membaik bagi Portugis ketika [[Antonio Moniz de Macedo|Gubernur Macedo]] menduduki jabatannya untuk yang kedua kalinya. Kapitan mayor saat itu, [[Gaspar da Costa]], menerima De Macedo dengan hangat. Gaspar juga memfasilitasi pembangunan seminari pendeta pertama di Lifau. Di masa itu, ia tinggal di Animata, sebuah [[kota]] dengan 1.800 [[rumah]], terletak beberapa kilometer di selatan Lifau, yang dihuni oleh orang Portugis dan pribumi. Pusat lain orang Topas di Timor ada di Tulang Ikan.<ref name="Hans"/>