Kekristenan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
NonaLian27 (bicara | kontrib)
Baris 57:
Alkitab Perjanjian Baru meriwayatkan beberapa peristiwa [[Kemunculan Yesus setelah kebangkitan|penampakan diri Yesus pascabangkit]] kepada [[kedua belas rasul]] dan [[Murid (Kekristenan)|murid-muridnya]], termasuk peristiwa penampakan yang disaksikan oleh "lebih dari lima ratus orang saudara sekaligus" ({{Alkitab|1 Korintus 15:6}}), sebelum [[kenaikan Yesus]] ke surga. Wafat dan kebangkitan Yesus diperingati oleh umat Kristen dalam semua ibadat, dan diperingati secara lebih khusus selama [[Pekan Suci]] (sudah termasuk [[Jumat Agung|Hari Jumat Agung]] dan [[Paskah|Hari Minggu Paskah]]).
 
Wafat dan kebangkitan Yesus lazimnya dianggap sebagai peristiwa-peristiwa terpenting dalam [[teologi Kristen]],. salahSalah satu sebabnya adalah karena peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa Yesus berkuasa atas hidup dan mati, dan oleh karena itu berwenang dan berkuasa untuk menganugerahkan [[Kehidupan kekal (Kekristenan)|hidup kekal]] kepada umat manusia.<ref>{{Alkitab|Yohanes 3:16}}, {{Alkitab|Yohanes 5:24}}, {{Alkitab|Yohanes 6:39–40}}, {{Alkitab|Yohanes 6:47}}, {{Alkitab|Yohanes 10:10}}, {{Alkitab|Yohanes 11:25–26}}, {{Alkitab|Yohanes 17:3}}</ref>
 
Gereja-Gereja Kristen mengakui dan mengajarkan riwayat [[Perjanjian Baru]] mengenai kebangkitan Yesus dengan segelintir pengecualian.<ref>Diambil dari sejumlah sumber, khususnya syahadat-syahadat awal, ''Katekismus Gereja Katolik'', karya-karya tulis teologi tertentu, serta berbagai macam pengakuan iman yang disusun pada zaman Reformasi Protestan, termasuk ''Tiga Puluh Sembilan Pasal Gereja Inggris'', dan karya-karya tulis yang termaktub dalam ''Buku Mufakat'' (''Concordia'').</ref> Beberapa pengkaji modern menjadikan kepercayaan para pengikut Yesus akan kebangkitannya sebagai titik tolak dalam menetapkan kesinambungan antara [[Yesus sebagai tokoh dalam sejarah|sosok Yesus selaku tokoh sejarah]] dan sosok Yesus dalam pewartaan [[Gereja perdana]].<ref>Fuller, ''The Foundations of New Testament Christology'', hlm. 11.</ref> Segolongan [[Kekristenan liberal|umat Kristen liberal]] tidak mengakui kebangkitan jasmaniah secara harfiah,<ref>Salah satu kesimpulan [[Jesus Seminar]]: "dalam pandangan seminar ini, ia tidak bangkit secara jasmaniah dari antara orang mati; peristiwa kebangkitan ini hanyalah didasarkan atas [[Hipotesis penglihatan|penglihatan-penglihatan]] yang dialami [[Simon Petrus|Petrus]], [[Paulus dari Tarsus|Paulus]], dan [[Maria Magdalena|Maria]]."</ref><ref>Funk. ''The Acts of Jesus: What Did Jesus Really Do?''.</ref> dan menganggap riwayat kebangkitan Yesus sekadar sebagai [[Mitologi|mitos]] yang kaya akan perlambang dan bermanfaat bagi pertumbuhan rohani. Argumen-argumen terkait keyakinan akan wafat dan kebangkitan Yesus muncul dalam banyak [[debat]] keagamaan dan [[dialog lintas agama|dialog-dialog lintas agama]].<ref>Lorenzen. ''Resurrection, Discipleship, Justice: Affirming the Resurrection Jesus Christ Today'', hlm. 13.</ref> [[Paulus dari Tarsus|Rasul Paulus]], salah seorang pemeluk perdana sekaligus misionaris agama Kristen, pernah menulis bahwa "andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" ({{Alkitab|1 Korintus 15:14}}).<ref>Ball/Johnsson (ed.). ''The Essential Jesus''.</ref>
Baris 160:
<blockquote>Dan pada hari yang disebut hari Minggu, semua orang yang tinggal di kota-kota maupun di desa-desa berhimpun di satu tempat, dan riwayat-riwayat para rasul atau tulisan-tulisan para nabi dibacakan, sepanjang waktu mengizinkan; lalu bilamana pembaca telah menyelesaikan tugasnya, [[Presbiter|pemimpin ibadat]] memberi arahan secara lisan, dan mengimbau agar hal-hal baik ini diteladani. Kemudian kami semua berdiri bersama-sama dan berdoa, dan sebagaimana yang sudah kami katakan sebelumnya, bilamana kami selesai berdoa, roti dan anggur serta air diantarkan, dan pemimpin ibadat dengan cara yang sama mempersembahkan doa-doa dan ucapan-ucapan syukur, sesuai dengan kesanggupannya, dan para hadirin mengiyakan dengan berucap [[amin]]; dan ada pencatuan bagi tiap-tiap hadirin, dan pengambilan bagian dari yang atasnya telah dipersembahkan ucapan syukur, dan bagi orang-orang yang tidak hadir ada jatah yang diantar oleh para [[diakon]]. Orang-orang yang mampu, dan yang rela, menyumbang sebanyak yang ia anggap layak; dan sumbangan yang terkumpul disimpan oleh pemimpin ibadat, yang menyantuni yatim piatu dan janda-janda serta orang-orang yang memerlukan santunan karena sedang sakit atau karena sebab lain, juga orang-orang yang terbelenggu dan orang-orang asing yang sedang singgah di tengah-tengah kami, singkatnya, menyantuni semua orang yang memerlukan santunan.<ref name="justin">Yustinus Martir, [http://www.earlychristianwritings.com/text/justinmartyr-firstapology.html ''Pembelaan Pertama''] §LXVII</ref></blockquote>
 
Dari karya tulis Yustinus Martir dapat diketahui bahwa, pada masa hidupnya, umat Kristen berhimpun untuk beribadat secara berjemaah pada hari Minggu, hari kebangkitan Yesus, meskipun ada pula upacara-upacara peribadatan lain yang dilaksanakan di luar hari Minggu. Bacaan-bacaan Kitab Suci diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, teristimewa injil. Seringkali bacaan-bacaan ini ditata berurutan mengikuti suatu [[siklus tahunan]], di dalamdidalam sebuah buku yang disebut [[leksionari]] (kumpulan bacaan). Arahan lisan dari pemimpin ibadat didasarkan atas bacaan-bacaan ini, dan disebut [[khotbah]] atau homili. Ada bermacam-macam [[doa]] berjemaah, antara lain doa ucapan syukur, doa pengakuan dosa, dan doa syafaat, yang diucapkan selama ibadat berlangsung. Bentuk doa-doa ini juga bermacam-macam, antara lain doa yang didaraskan, doa berbalas-balasan, doa dalam hati, maupun doa yang dilantunkan. [[Doa Bapa Kami]], atau Doa Tuhan, diucapkan secara teratur.
 
[[Berkas:Worship-team.jpg|jmpl|upright=1.15|Grup musik [[kebaktian Protestan]] modern sedang memimpin salah satu sesi kebaktian (penyembahan) yang bergaya mutakhir]]
Baris 169:
Hampir semua denominasi Kristen menyelenggarakan upacara perayaan [[Ekaristi]] (perjamuan kudus), yakni upacara pemberkatan dan pembagi-bagian roti dan anggur. Upacara ini dilakukan demi mematuhi perintah Yesus dalam Perjamuan Terakhir kepada murid-muridnya agar diperbuat guna mengenang dirinya sewaktu membagi-bagikan roti kepada mereka sambil berkata, "inilah tubuhku", dan mengedarkan cawan berisi minuman anggur sambil berkata, "inilah darahku".<ref>Ignazio Silone, ''Bread and Wine'' (1937).</ref> Beberapa [[denominasi Kristen]] mempraktikkan [[komuni tertutup]] (persekutuan tertutup), sehingga hanya membagikan komuni (roti dan anggur yang sudah diberkati) kepada orang-orang yang sudah bergabung dengan denominasinya, atau kadang-kadang hanya kepada orang-orang yang sudah bergabung dengan jemaat gerejanya. Gereja Katolik hanya membagikan komuni kepada anggota-anggotanya yang tidak dalam keadaan ber[[dosa berat]]. Sebagian besar denominasi mempraktikkan [[komuni terbuka]], karena menurut pandangan mereka komuni adalah sarana untuk bersekutu, dan bukan persekutuan itu sendiri. Denominasi-denominasi semacam ini mempersilahkan semua orang Kristen untuk ikut mengambil bagian.
 
Tata ibadat dapat diubah suai pada kesempatan-kesempatan istimewa seperti [[pembaptisan]] atau pernikahan yang diselenggarakan selama ibadat berlangsung, atau pada [[kalender orang kudus|hari-hari raya]] penting. Dalam peribadatan [[Gereja perdana]], orang-orang yang belum selesai menjalani proses inisiasi (para [[katekumen]]) akan dipisahkan dari jemaat bilamana ibadat akan dilanjutkan ke bagian upacara Ekaristi. DiPada banyakkebanyakan gereja sekarang ini, kanak-kanak dipisahkan dari orang dewasa sepanjang seluruh atau sebagian dari waktu peribadatan untuk diberi pengajaran yang sesuai dengan usia mereka. Ibadat khusus untuk kanak-kanak ini disebut [[Sekolah Minggu]] atau [[Sekolah Sabat]] (Sekolah Minggu seringkali diselenggarakan sebelum ibadat, alih-alih sewaktu ibadat berlangsung).
 
=== Sakramen ===