Kebahagiaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
penambahan kalimat
Baris 5:
Para [[filsuf]] dan pemikir agama telah sering mendefinisikan kebahagiaan dalam kaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekadar sebagai suatu [[emosi]]. Definisi ini digunakan untuk menerjemahkan ''eudaimonia'' ([[Bahasa Yunani]]: εὐδαιμονία)<ref>''Eudaimonia ''(Greek: εὐδαιμονία) ''is a classical Greek word commonly translated as 'happiness' or, better yet, 'flourishing'. Etymologically, it consists of the word "eu" ("good" or "well being") and "daimōn" ("spirit" or "minor deity", used by extension to mean one's lot or fortune).''</ref> dan masih digunakan dalam [[teori kebaikan]].
 
Meskipun pengukuran langsung derajat kebahagiaan masih menjadi tantangan, beberapa [[peneliti]] telah mengembangkan alat untuk melakukan hal itu, misalnya dengan ''The Oxford Happiness Questionnaire''.<ref>Hills P., Argyle M. (2002). "The Oxford Happiness Questionnaire: a compact scale for the measurement of psychological well-being. Personality and Individual Differences".''Psychological Wellbeing'' 33: 1073–1082.</ref> Para peneliti juga telah mengidentifikasikan beberapa hal yang berhubungan dengan kebahagiaan: [[hubungan]] dan [[interaksi sosial]], status [[pernikahan]], [[pekerjaan]], [[kesehatan]], kebebasan [[demokrasi]], [[optimisme]], keterlibatan religius, penghasilan, serta kedekatan dengan orang-orang bahagia lain. bahagia, iya mungkin semua orang pernah mengalami itu dikehidupan nya, bahagia itu pilihan, namun kebanyakan orang menganggap kebahagiaan itu hal yang sulit didapat, kita cukup mensyukuri apa yang kita miliki itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat diri kita bahagia. karena seperti pepatah <nowiki>''</nowiki> Bahagia itu Kita Yang Ciptakan <nowiki>''</nowiki>.
 
== Rujukan ==