Mpu Tantular: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Tantular adalah seorang penganut agama [[Buddha]], namun ia orangnya terbuka terhadap agama lainnya, terutama agama [[Hindu]]-[[Siwa]]. Hal ini bisa terlihat pada dua ''[[kakawin]]'' atau syairnya yang ternama yaitu ''[[kakawin Arjunawijaya]]'' dan terutama ''[[kakawin Sutasoma]]''. Bahkan salah satu bait dari kakawin Sutasoma ini diambil menjadi motto atau semboyan [[Republik Indonesia]]: "''[[Bhinneka Tunggal Ika]]''" atau berbeda-beda namun satu jua.
{{indo-bio-stub}}
 
 
*Bhinneka Tunggal Ika*
 
tentang ini dan menulis artinya masih seperti kebanyakan orang salah mengartikan, mari kita perbaiki untuk Indonesia yang lebih baik.
 
Kebanyakan makna *Bhinneka* diartikan sebagai berbeda-beda, dari akar kata perbedaan.
 
Apabila dari awal memakai perbedaan, maka akan ada jarak dari sesuatu yang berbeda tersebut. Dan hal ini menjadi akar perpecahan. Lho kok bisa?
 
Ya, karena ada kata *tetapi* yang menjadi kata sambung yang tidak nyambung.
 
" *Berbeda-beda tetapi tetap satu jua"*
 
Berbeda-beda itu tidak dapat menjadi satu. Namanya perbedaan, ya tidak dapat disatukan.
 
Entah guru SD mana yang mengawali arti ini, namun arti ini memecah belah kita secara tidak sengaja.
 
Mari kita lihat kembali di dalam Sutasoma, pupuh 139 bait 5 yang memuat frasa *Bhinneka Tunggal Ika.*
 
Di sana tidak disebutkan perbedaan (berbeda-beda)
 
Bhinneka = beraneka ragam
Tunggal = itu
Ika = satu
 
Jadi Mpu Tantular memberikan arti Bhinneka Tunggal Ika adalah *Beraneka ragam itu satu.*
 
Bukan berbeda-beda, namun beraneka ragam.
 
Tidak ada kata sambung *tetapi*, yang ada kata penegasan *itu*
 
Untuk itulah mari kita kembalikan makna asli dari Bhinneka Tunggal Ika, yaitu:
*Beraneka Ragam Itu Satu*
 
Salam 🙏🙏
 
[[Kategori:Sastra Jawa|Tantular]]