Imunodefisiensi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
| Penurunan jumlah sel T, sel B, sel NK, dan/atau antibodi || Rentan terhadap infeksi virus, fungi, dan bakteri karena kecacatan pada [[sistem kekebalan seluler]] dan [[Sistem kekebalan humoral|humoral]].
|- align="center"
! [[X-linked agammaglobulinemia|Agammaglobulinemia terkait kromosom-X]]
| Kegagalan maturasi sel B di sumsum tulang belakang || Penurunan atau sama sekali tidak ada produksi sel B dan antibodi
|- align="center"
Baris 31:
| Ketidaksempurnaan perkembangan [[Timus|organ timus]] dan kegagalan maturasi sel T || Rentan terhadap infeksi virus dan fungi karena kegagalan sistem imunitas humoral
|- align="center"
! [[Sindrom Wiskott–Aldrich|Sindrom Wiskott-Aldrich]]
| Cacat fungsi trombosit, sel T, dan kekurangan antibodi (terutama [[Imunoglobulin|IgA]]) || Rentan terhadap ekzema atopik dan infeksi yang mudah kambuh
|- align="center"
! ''[[Hyper-IgM syndrome|Sindrom Hiper-IgM]]''
| Cacat pada sel B sehingga tidak dapat melakukan pergantian kelas antibodi ([[imunoglobulin]]) || Kadar IgM di dalam tubuh menjadi berlebihan dan kekurangan IgA, IgG, dan IgE. Hal ini menyebabkan sering terjadinya infeksi berulang.
|- align="center"
|}
 
=== Immunodefisiensi Sekundersekunder ===
Immunodefisiensi sekunder umumnya didapatkan pada usia lanjut dan merupakan dampak dari penyakit lain yang diderita atau efek obat-obatan. Contohnya adalah penderita kegananasan (kanker) yang mendapatkan [[radioterapi]] atau [[kemoterapi]] dapat menderita immunodefisiensi karena sel-sel imun ikut dirusak oleh perlakuan tersebut. Selain itu, cacat pada sistem kekebalan seluler juga dapat disebabkan oleh [[malagizi]] (kekurangan protein). Beberapa kondisi lain yang dapat menimbulkan immunodefisiensi sekunder adalah [[Kanker|keganasan]] ([[leukemia]], [[limfoma]]), [[gagal ginjal akut]], infeksi [[HIV]], sarkodosis, [[splenektomi]], dan infeksi virus [[Virus Epstein-Barr|Epstein-Barr]]. <ref name="patologi">{{id}} JCE Underwood. 1999. Patologi: Umum dan Sistemik. Penerbit buku kedokteran EGC. Editor: Sarjadi. Edisi 2. Hal 225-227.</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}