Jalur kereta api Jombang–Kediri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) penggantian simbol gulden dengan yang lebih resmi |
||
Baris 11:
| stations = 35
| open = 7 Januari 1897
| close = 1976 s.d.
| buildby = [[Kediri Stoomtram Maatschappij]]
| tracklength = 50 km
Baris 25:
[[Berkas:KSM-MSM.jpg|jmpl|Peta Belanda. Garis merah tebal menunjukkan jalur kereta api milik KSM (di wilayah Kediri dan Jombang) dan MSM (di wilayah Malang), sementara jalur berwarna Hijau merupakan jalur trem [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]] dan [[Modjokerto Stoomtram Maatschappij]]. Sedangkan hitam merupakan jalur kereta api [[Staatsspoorwegen]] (kecuali garis hitam atas; Bojonegoro–Babat–Lamongan–Surabaya dan Sumari–Gresik adalah milik NIS)]]
'''Jalur kereta api Jombang–Kediri''' adalah [[jalur kereta api nonaktif di Indonesia]] yang menghubungkan [[Stasiun Kediri]] dengan [[Stasiun Jombang]] sepanjang kurang lebih 50
== Sejarah ==
Jalur ini merupakan jalur lintas utama bagi KSM dengan [[Stasiun Pare]] sebagai pusat dari aktivitas jalur ini. Pada masa awal pembangunan, jalur ini dimulai dari [[Stasiun Jombang Kota]] hingga [[Stasiun Kediri|Stasiun Kediri KSM]], namun pada tahun 1916 [[Staatsspoorwegen|SS]] mengakuisisi segmen Jombang–Jombang Kota dari KSM.<ref>{{Cite book|title=Gedenkboek der staatsspoor- en tramwegen in Nederlandsch- Indië 1875-1925|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=}}</ref> KSM lantas membangun stasiun barunya di sebelah selatan [[Stasiun Jombang]].
Baris 42 ⟶ 43:
* [[Pabrik Gula Pesantren]]
{{endDiv}}
Dalam melayani penumpang maupun pabrik gula tersebut, KSM bisanya mengoperasikan gerbong campuran (barang dan penumpang) dalam satu rangkaian dengan dihela oleh lokomotif uap
Selain dinonaktifkan oleh [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]] saat itu, terdapat pula beberapa jalur kereta api yang telah dinonaktifkan bebarengan dengan ditutupnya beberapa pabrik gula pada masa [[pendudukan Jepang]] maupun pada masa [[Depresi Besar|depresi ekonomi 1930]]. Periode penonaktifannya (secara total) dimulai pada lintas Jombang–Jombang Kota pada tahun 1981, lalu Jombang–Pare 1976, dan Pare–Kediri pada tahun 1978. Pada tahun 1984, sisa sarana dan armada yang masih dapat beroperasi dipindahkan ke [[Stasiun Madiun]].<ref>{{Cite book|title=Kereta Malam|last=Hermanu|first=|publisher=Bentara Budaya Yogyakarta|year=2014|isbn=978-602-14892-3-9|location=Yogyakarta|pages=221}}</ref>
|