Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 94:
=== Kamandhungan Lor ===
 
Di selatan Siti Hinggil terdapat lorong yang membujur ke arah timur-barat. Dinding selatan lorong merupakan dinding Cepuri dan terdapat sebuah gerbang besar, ''Regol Brojonolo''<ref>Terletak di selatan halaman Siti Hinggil</ref>, sebagai penghubung Siti Hinggil Lor dengan ''Kamandhungan'' Lor. Di sebelah timur dan barat sisi selatan gerbang terdapat pos penjagaan. Gerbang ini hanya dibuka pada saat acara resmi kerajaan dan pada hari-hari lain selalu dalam keadaan tertutup. Untuk masuk ke kompleks Kamandhungan sekaligus kompleks dalam Keraton sehari-hari melalui pintu ''Gapura Keben'' di sisi timur dan barat kompleks ini yang masing-masing menjadi pintu ke jalan ''Kemitbumen'' dan ''Rotowijayan''.
 
Kompleks Kamandhungan Ler sering disebut ''Keben'' karena di halamannya ditanami pohon '''Keben''' (''Barringtonia asiatica''; famili ''Lecythidaceae''). ''Bangsal Ponconiti'' yang berada di tengah-tengah halaman merupakan bangunan utama di kompleks ini. Dahulu (kira-kira sampai [[1812]]) bangsal ini digunakan untuk mengadili perkara dengan ancaman hukuman mati dengan Sultan sendiri yang yang memimpin pengadilan. Versi lain mengatakan digunakan untuk mengadili semua perkara yang berhubungan dengan keluarga kerajaan. Kini bangsal ini digunakan dalam acara adat seperti garebeg dan sekaten. Di selatan bangsal Ponconiti terdapat kanopi besar untuk menurunkan para tamu dari kendaraan mereka yang dinamakan ''Bale Antiwahana''. Selain kedua bangunan tersebut terdapat beberapa bangunan lainnya di tempat ini.<ref>Murdani Hadiatmadja, Chamamah et. al., Pocung episode Wewangunan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Media), dan on location.</ref>