Martinus Dogma Situmorang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 48:
Seiring waktu, keinginan Dogma menjadi imam semakin mantap. Di antara para calon imam, [[Frater]] (calon imam) Martinus sangat menonjol dalam kemampuan intelektual. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan non akademis. Frater Martinus bercita-cita menjadi imam yang baik, saleh, rajin, dan siap melayani siapa pun dan kapan pun. Pendidikan [[teologi]] dijalaninya di Seminari Tinggi Teologi Pematangsiantar. Tanggal 29 Juli 1972, Frater Martinus mengikrarkan Kaul Kekal sebagai biarawan Ordo Saudara Dina Kapusin (OFMCap).{{citation needed}} Setengah tahun sebelum menyelesaikan studi, pada 5 Januari 1974, ia ditahbiskan bersama empat rekannya menjadi imam [[Kapusin]] oleh Uskup Agung Medan (KAM) Mgr Pius A.G.P. Datubara OFMCap.
 
Baru seumur jagung menjadi imam, Juli 1974, Ordo Kapusin menugaskan Pastor Martinus studi Teologi di [[Universitas Kepausan Gregoriana]] [[Roma]], [[Italia]] dengan spesialisasi Spiritualitas (1974–1976).{{citation needed}} Perjalanan studinya berjalan mulus dengan hasil sangat memuaskan. Setelah itu, ia melanjutkan studi ke ''Institute for Religious Formation'' Sint Louis University, di Sint Louis, Missouri, Amerika Serikat (1976–1977).{{citation needed}} Bagi Pastor Martinus, bahasa merupakan pintu untuk mengenal dunia. Karena itu, selain studi di bidang teologi, ia juga mempelajari beberapa bahasa asing. Pastor Martinus belajar [[bahasa Italia]] di Universitas Italiana per Gli Stranieri, [[Perugia]], Italia. Ia belajar [[bahasa PerancisPrancis]] di ''Institute Catholique de Paris'', PerancisPrancis, dan belajar [[bahasa Jerman]] di ''Goethe Institute de Staufen am Bresgau,'' Jerman.{{citation needed}}
 
Usai studi, tahun 1977, Pastor Martinus kembali ke Indonesia. Ia menjadi dosen di Seminari Tinggi Parapat merangkap menjadi Asisten Pemimpin Novis Kapusin. November 1979, Pastor Martinus menjadi [[Rektor]] Seminari Tinggi Pematangsiantar (1979–1983).{{citation needed}} Di saat menjadi rektor, ia mencicipi menjadi gembala umat [[paroki]], karena ia sekaligus menjadi Pastor Kepala Paroki Pastor Bonus di Jalan Medan Pematangsiantar (1979–1983). Dengan tetap menjadi [[dosen]] [[seminari]] di Parapat, Pastor Martinus juga menjadi Wakil Superior Ordo Kapusin Regio Medan dan menjadi Anggota Komisi Religius [[Keuskupan Agung Medan]].{{citation needed}}