Krisis Luksemburg: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 1:
[[Berkas:BiarritzHotelduPalais1.JPG|jmpl|ka|[[Hôtel du Palais|Villa Eugénie]] di [[Biarritz]] menjadi tempat negosiasi Napoleon III dengan Bismarck.]]
'''Krisis Luksemburg''' ({{lang-de|Luxemburgkrise}}, {{lang-fr|Crise luxembourgeoise}}, {{lang-nl|Luxemburgse kwestie}}, {{lang-lb|Lëtzebuerg-Kris}}) adalah sebuah sengketa dan konfrontasi [[diplomasi|diplomatik]] yang berlangsung antara [[Kekaisaran
== Latar belakang ==
[[Kota Luksemburg]] memiliki salah satu perbentengan paling kuat di dunia yang dirancang oleh [[Sébastien Le Prestre de Vauban|Marsekal Vauban]] dan diperbaiki oleh insinyur-insinyur berikutnya, sehingga kota ini dijuluki "[[Gibraltar Utara]]". Semenjak [[Kongres Wina]] pada tahun 1815, Keharyapatihan Luksemburg tergabung dalam [[uni personal]] dengan [[Kerajaan Belanda]]. Sebagai ganti untuk Prusia, Luksemburg menjadi anggota [[Konfederasi Jerman]] dan beberapa ribu pasukan Prusia ditempatkan di sana.{{sfn|Trausch|1983|p=53}} [[Revolusi Belgia]] pada tahun 1830 telah membagi Luksemburg menjadi dua dan mengancam kendali Belanda di sisa wilayahnya. Akibatnya, [[Willem I dari Belanda]] memutuskan untuk menggabungkan Luksemburg ke dalam [[uni pabean]] Jerman, ''[[Zollverein]]'', untuk melemahkan pengaruh ekonomi dan budaya
== Perang Tujuh Minggu ==
[[Perang Schleswig Kedua]] pada tahun 1864 semakin memperkuat ketegangan nasionalis di Jerman dan selama tahun 1865 tampak jelas bahwa Prusia ingin melawan posisi [[Kekaisaran Austria]] di Konfederasi Jerman. Meskipun dapat menjadi penyeimbang kekuasaan di antara keduanya, [[Napoleon III dari
Maka dari itu, pada tanggal 4 Oktober 1865 di [[Biarritz]], Napoleon III berjanji kepada [[Perdana Menteri Prusia]] [[Otto von Bismarck]] bahwa
Saat perang Austria-Prusia pecah pada tahun 1866 (disebut [[Perang Austria-Prusia|Perang Tujuh Minggu]]), hasilnya mengguncang Eropa karena Prusia dapat mengalahkan Austria dan memaksa Austria bernegosiasi. Napoleon III menawarkan diri sebagai mediator dan hasilnya [[Traktat Praha (1866)|Traktat Praha]] membubarkan Konfederasi Jerman dan membuka jalan untuk organisasi yang didominasi oleh Prusia, [[Konfederasi Jerman Utara]].
== Tawaran
[[Berkas:Luxembourg Crisis cartoon.jpg|jmpl|ka|lurus|Kartun yang mengejek pemerintah Belanda karena telah menyeret Belanda ke dalam konflik Eropa akibat masalah pribadi [[Willem III dari Belanda|Willem III]].]]
Dengan asumsi bahwa Bismarck akan mematuhi persetujuan yang telah dibuat, pemerintah
Negara-negara lain menawarkan kompromi untuk menghindari perang yang dapat menyeret mereka. Menteri Luar Negeri Austria [[Friedrich Ferdinand Graf Beust|Graf Beust]] mengusulkan agar Luksemburg diserahkan kepada [[Belgia]] yang netral, dan sebagai gantinya
Napoleon III mencoba mengalah karena ia tidak ingin dianggap ekspansionis oleh negara-negara besar lainnya. Maka dari itu, ia meminta agar Prusia menarik pasukannya dari Kota Luksemburg dan mengancam perang bila Prusia gagal melakukan hal tersebut. Untuk menghindari perang, [[Alexander II dari Rusia|Tsar Alexander II dari Rusia]] menyerukan diadakannya konferensi internasional di [[London]].{{sfn|Fyffe|1895|loc=ch. XXIV}} [[Britania Raya]] dengan senang hati menjadi tuan rumah negosiasi karena mereka takut bahwa pengambilalihan wilayah Luksemburg oleh
== Konferensi London ==
{{Main|Traktat London 1867}}
Semua negara besar yang diundang ke London membuat persetujuan yang akan menghindari perang. Negara-negara lain menolak pengambilalihan wilayah Luksemburg oleh
== Catatan kaki ==
Baris 34:
[[Kategori:Jerman dalam tahun 1867]]
[[Kategori:
[[Kategori:Luksemburg dalam tahun 1867]]
[[Kategori:Sejarah Luksemburg]]
|