Kitab Henokh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis) |
||
Baris 101:
''Chronographia Universalis'', karya sejarawan Bizantin [[George Syncellus]] dari abad ke-8, mempertahankan beberapa bagian Kitab Henokh dalam [[bahasa Yunani Koine]] (6:1–9:4, 15:8–16:1). Fragmen-fragmen Yunani lainnya yang diketahui yaitu:
* [[Kodeks Panopolitanus]] (Papirus Kairo 10759), juga dinamakan Kodeks Gizeh atau fragmen-fragmen Akhmim, meliputi fragmen-fragmen dari dua [[papirus]] abad ke-6 yang berisi bagian-bagian dari bab 1–32 yang ditemukan oleh tim arkeologi [[
* [[Kodeks Vaticanus Gr. 1809]], f. 216v (abad ke-11): termasuk 89:42–49
* [[Papirus Chester Beatty#Manuskrip apokrif|Papirus Chester Beatty]] XII : termasuk 97:6–107:3 (tanpa bab 105)
Baris 138:
Di luar [[Ethiopia]], teks ''Kitab Henokh'' dianggap hilang hingga permulaan abad ke- 17, ketika dengan yakin dinyatakan bahwa kitab ini ditemukan dalam bentuk terjemahan bahasa Ethiopik (Ge'ez) di sana, dan [[Nicolas-Claude Fabri de Peiresc]] membeli sebuah kitab yang diklaim identik dengan apa yang dikutip oleh Surat Yudas dan oleh para Bapa Gereja. [[Hiob Ludolf]], akademisi Ethiopik terkemuka dari abad ke-17 dan 18, segera mengklaim bahwa kitab itu adalah sebuah pemalsuan yang dibuat oleh Abba Bahaila Michael.<ref>Ludolf, ''Commentarius in Hist. Aethip.'', p. 347</ref>
Pengelana Skotlandia yang terkenal, [[James Bruce]], lebih beruntung nasibnya ketika pada 1773 ia kembali ke Eropa dari perjalanan selama enam tahun di [[Kekaisaran Etiopia|Abisinia]] dengan membawa tiga salinan dari sebuah versi ber[[bahasa Ge'ez]].<ref>Bruce, ''Travels'', vol 2, page 422</ref> Yang pertama disimpan di [[Perpustakaan Bodleian]], yang kedua dipersembahkan kepada [[Bibliothèque nationale de France|perpustakaan kerajaan
Terjemahan pertama dari manuskrip Bodleian/Ethiopik dipublikasikan pada tahun 1821 oleh [[Richard Laurence]], diberi judul ''"The Book of Enoch, the prophet: an apocryphal production, supposed to have been lost for ages; but discovered at the close of the last century in Abyssinia; now first translated from an Ethiopian MS in the Bodleian Library. Oxford, 1821."'' (Kitab Henokh, sang nabi: sebuah produk apokrif, yang dikira telah lenyap selama berabad-abad namun ditemukan kembali menjelang akhir abad lalu di Abisinia; kini untuk pertama kali diterjemahkan dari sebuah manuskrip Ethiopia di Perpustakaan Bodleian. Oxford, 1821). Edisi-edisi revisinya terlihat pada tahun 1833, 1838, dan 1842.
|