Kekaisaran Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Damiansyah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 85:
=== Awal Perkembangan ===
[[Berkas:Korean map in 1899.jpg|200px|ka|jmpl|"Peta Lengkap Han Besar" (Daehan Jeondo), sebuah peta Korea dari tahun 1899.]]
Adanya [[Perang Tiongkok-Jepang]] telah berhasil membuat [[Dinasti Joseon|Kerajaan Joseon]] keluar dari campur tangan asing ([[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]]). Dengan melemahnya Qing, [[Jepang]] akhirnya menegosiasikan Perjanjian Shimonoseki dengan utusan dari Kekaisaran Qing, dimana Jepang merebut kendali atas Semenanjung Liaodong dari Qing (sebuah langkah yang dirancang untuk mencegah perluasan ke selatan oleh saingan baru Jepang, [[Kekaisaran Rusia|Rusia]]), dan, yang lebih penting lagi yaitu ambisi Jepang menancapkan pengaruh atas Korea. Namun, Rusia mengakui perjanjian ini sebagai perbuatan melawan kepentingannya di Timur Laut Tiongkok dan akhirnya Rusia membawa [[PerancisPrancis]] dan [[Jerman]] ke pihaknya dalam mengatakan bahwa Semenanjung Liaodong harus dikembalikan kepada Kekaisaran Qing.
 
Pada saat itu, Jepang tidak berdaya untuk melawan tekanan asing, terutama oleh negara-negara yang dianggap jauh lebih maju, dan dengan demikian Jepang melepaskan klaimnya atas Semenanjung Liaodong. Dengan keberhasilan intervensi tiga negara, Rusia muncul sebagai kekuatan utama di [[Asia Timur]], menggantikan Qing sebagai entitas yang banyak mempengaruhi pemerintah Joseon. Pengadilan menganjurkan hubungan dekat dengan Joseon untuk mencegah campur tangan lebih Jepang dalam politik Joseon. Ratu Min ([[Maharani Myeongseong]]), permaisuri [[Raja Gojong|Kaisar Gwangmu]], juga mengakui perubahan ini dan secara resmi menjalin hubungan diplomatik lebih dekat dengan [[Kekaisaran Rusia|Rusia]] untuk membendung pengaruh Jepang.