Kleopatra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
AP
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 52:
Pada tahun 58 SM, Kleopatra diduga tinggal bersama ayahnya, [[Ptolemaios XII Auletes|Ptolemaios XII]], yang hidup dalam pembuangan di [[Roma]] setelah digulingkan dari takhta melalui pemberontakan oleh [[Berenike IV dari Mesir|Berenike IV]], putri sulung Ptolemaios XII. Berenike IV dieksekusi mati pada tahun 55 SM setelah Ptolemaios XII kembali ke Mesir dengan membawa bala tentara Romawi untuk mengembalikan kekuasaannya. Sepeninggal Ptolemaios XII pada tahun 51 SM, Kleopatra dan adiknya laki-lakinya, [[Ptolemaios XIII Theos Philopator|Ptolemaios XIII]], naik takhta menjadi penguasa bersama. Di kemudian hari, timbul perseteruan di antara keduanya, sampai-sampai meletuskan [[perang saudara]]. Saat itu juga sedang meletus [[Perang Saudara Caesar|Perang Saudara Yulius Kaisar]] di Romawi antara [[Pompeius|Pompeyus]] dan [[Yulius Kaisar]]. Setelah Pompeyus kalah dalam [[Pertempuran Farsalos]], negarawan [[Romawi Kuno|Romawi]] itu melarikan diri ke Mesir, yang berstatus [[negara pengekor|negara gundal]] Republik Romawi. Ptolemaios XIII menyuruh orang membunuh Pompeyus pada saat Yulius Kaisar menduduki kota [[Aleksandria]] dalam rangka mengejar buronan Romawi itu. Selaku [[konsul Romawi|Konsul]] [[Republik Romawi]], Yulius Kaisar berusaha mendamaikan Ptolemaios XIII dengan Kleopatra, tetapi [[Poteinos]], penasihat utama Ptolemaios XIII, menilai syarat-syarat perdamaian yang ditetapkan Yulius Kaisar lebih menguntungkan pihak Kleopatra, sehingga [[bala tentara Ptolemaik|bala tentara Ptolemaios XIII]] (di kemudian hari dikuasai oleh adik perempuan Kleopatra, [[Arsinoe IV dari Mesir|Arsinoe IV]]) dikerahkan untuk [[Pengepungan Aleksandria (47 SM)|mengepung Yulius Kaisar dan Kleopatra di istana Aleksandria]]. Aksi pengepungan ini berakhir setelah tiba bala bantuan dari Pergamon dan Yudea pada permulaan tahun 47 SM. Ptolemaios XIII akhirnya gugur dalam [[Pertempuran Nil (47 SM)|Pertempuran Sungai Nil]], dan Arsinoe IV dihukum menjalani pembuangan di [[Efesus]]. Kleopatra dan adik laki-lakinya, [[Ptolemaios XIV dari Mesir|Ptolemaios XIV]], dinobatkan menjadi penguasa bersama atas tanah Mesir oleh Yulius Kaisar, yang kala itu telah terpilih menjadi [[diktator Romawi|Diktator Republik Romawi]]. Yulius Kaisar menjalin hubungan asmara dengan Kleopatra, dan menghasilkan seorang putra yang diberi nama Kaisarion ([[Caesarion|Ptolemaios XV]]). Kleopatra mengadakan lawatan ke Roma selaku ratu negara gundal Republik Romawi pada tahun 46 dan 44 SM. Selama lawatannya di kota itu, ia tinggal di [[Horti Caesaris|vila milik Yulius Kaisar]]. Ketika [[Pembunuhan Julius Caesar|Yulius Kaisar tewas terbunuh]] pada tahun 44 SM, Kleopatra berusaha agar Kaisarion diakui sebagai ahli waris mendiang ayahnya, tetapi yang akhirnya diakui sebagai ahli waris adalah [[Octavianus|Oktavianus]], putra dari kemenakan Yulius Kaisar, yang di kemudian hari dikenal dengan nama [[Augustus|Agustus]] setelah dinobatkan menjadi [[Kaisar Romawi]] yang pertama pada tahun 27 SM. Kleopatra kemudian menyuruh orang membunuh Ptolemaios XIV, dan menobatkan Kaisarion menjadi penguasa bersama atas tanah Mesir.
 
Dalam [[perang saudara Liberator|Perang Saudara Liberator]] (43–42 SM), Kleopatra berpihak pada [[Triumvirat Kedua|''Triumviratus'' II]] (persekutuan triwira kali kedua) yang dibentuk oleh Oktavianus, [[Markus Antonius]] dan [[Marcus Aemilius Lepidus (triumvir)|Markus Emilius Lepidus]]. Setelah bertemu di [[Tarsos]] pada tahun 41 SM, Kleopatra dan Markus Antonius menjalin hubungan asmara yang membuahkan tiga orang putra-putri, yakni pasangan kembar [[Aleksandros Helios]] dan [[Kleopatra Selene II]], serta [[Ptolemaios Filadelfos (putra Kleopatra)|Ptolemaios Filadelfos]]. Markus Antonius memanfaatkan kewenangannya selaku salah seorang [[triumvirat|triwira]] untuk mengeksekusi mati Arsinoe IV atas permintaan Kleopatra. Markus Antonius kian bergantung pada Kleopatra sebagai sumber dana maupun bala bantuan semasa [[Perang Parthia Antonius|menginvasi]] [[Kekaisaran Parthia|Kekaisaran Partia]] dan [[Kerajaan Armenia]]. Pada 34 SM, putra-putri Kleopatra dan Markus Antonius dipermaklumkan sebagai penguasa atas sejumlah wilayah Romawi yang sebelumnya berada di bawah kewenangan Markus Antonius. Tindakan ini dikenal dengan nama [[Donasi Aleksandria|Donasi Aleksandria.]]. Peristiwa ini, ditambah pula dengan tindakan Markus Antonius menikahi Kleopatra setelah menceraikan [[Octavia Minor|Oktavia]], kakak Oktavianus, menyulut [[perang terakhir Republik Romawi]]. Setelah melakukan perang propaganda, Oktavianus memaksa sekutu-sekutu Markus Antonius yang duduk di dalam [[Senat Romawi]] untuk menyingkir dari Roma pada tahun 32 SM, dan mengumumkan perang terhadap Kleopatra. Armada tempur Markus Antonius dan Kleopatra dikalahkan dalam [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 31 SM, oleh panglima kubu Oktavianus, [[Marcus Vipsanius Agrippa|Markus Vipsanius Agripa]]. [[Tentara Republik Romawi Akhir|Bala tentara Oktavianus]] menginvasi Mesir pada tahun 30 SM, dan berhasil mengalahkan bala tentara Markus Antonius, yang akhirnya bunuh diri. Ketika mengetahui bahwa Oktavianus berniat memboyongnya ke Roma untuk dipertontonkan dalam [[Kemenangan Romawi|pawai kemenangan bala tentara Romawi]], Kleopatra pun memutuskan untuk bunuh diri dengan menggunakan [[racun]]. Menurut keyakinan umum, Kleopatra bunuh diri dengan cara dipatuk [[Aspis (ular)|ular beludak]].
 
Nama besar Kleopatra terabadikan dalam bentuk [[Daftar penggambaran sosok Kleopatra dalam seni budaya|karya-karya seni rupa]], baik yang kuno maupun modern, dan kejadian-kejadian yang pernah ia alami semasa hidup diabadikan dalam karya-karya sastra maupun media lainnya. Hal-ihwal pribadinya dijabarkan dalam karya-karya tulis [[historiografi Romawi]] dan [[puisi Latin|puisi-puisi Latin]]. Pada umumnya puisi-puisi Latin ini menimbulkan kesan yang kurang baik mengenai dirinya, dan kesan semacam inilah yang di kemudian hari disiarkan oleh karya-karya [[sastra Abad Pertengahan]] dan [[sastra Renaisans|Abad Renaisans]]. Di bidang [[seni rupa]] Abad Kuno, sosok Kleopatra dimunculkan pada kepingan-kepingan [[mata uang Romawi|uang logam keluaran Romawi]] dan [[uang logam Ptolemaik|Kerajaan Wangsa Ptolemaios]], [[seni pahat Romawi|arca-arca]], [[seni potret Romawi|patung-patung dada]], [[relief|relief-relief]], [[kaca kameo|karya-karya seni ukir kaca]], [[kameo (ukiran)|karya-karya seni ukir kameo]] dan [[seni rupa Romawi|lukisan-lukisan]]. Sosoknya juga ditampilkan dalam karya-karya [[seni rupa Renaisans|seni budaya Abad Renaisans]] dan karya-karya [[Barok|seni budaya berlanggam Barok]], yang meliputi karya-karya seni pahat, seni lukis, seni puisi, serta seni pementasan seperti sandiwara ''[[Antonius dan Kleopatra]]'' (1608) karya [[William Shakespeare]], dan [[opera]] ''[[Giulio Cesare in Egitto]]'' (1724) gubahan [[Georg Friedrich Händel]]. Pada Zaman Modern, sosok Kleopatra muncul dalam karya-karya [[seni rupa terapan]] maupun [[seni murni|seni rupa murni]], karya-karya seni pertunjukan [[satire]] [[burlesque]], film-film produksi [[Hollywood]] semisal ''[[Cleopatra (film 1963)|Cleopatra]]'' (1963), dan [[pemerekan|gambar-gambar merek]] sejumlah barang dagangan, semenjak Kleopatra menjadi [[ikon pop|ikon budaya pop]] [[Egiptomania]] pada [[Era Victoria]] di Britania.
Baris 475:
{{S-non|reason=Jabatan dihapuskan<br /><small>[[Aegyptus (provinsi Romawi)|Mesir dianeksasi Republik Romawi]]</small>}}
{{s-end}}
 
 
{{Penguasa Mesir Kuno}}