Henry VIII dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 36:
}}
 
'''Henry VIII''' ({{lahirmati||28|06|1491||28|01|1547}}) adalah [[Daftar Penguasa Inggris|Raja Inggris]] yang berkuasa dari 21 April 1509 hingga kematiannya. Ia adalah [[Monarki Irlandia|Raja Irlandia]] pertama dari Inggris, dan melanjutkan [[Klaim Inggris atas takhta PerancisPrancis|klaim]] nominal para penguasa Inggris atas Kerajaan PerancisPrancis. Henry adalah kepala monarki kedua dari [[Wangsa Tudor]] setelah ayahnya, [[Henry VII dari Inggris|Henry VII]].
 
== Latar belakang ==
Henry adalah anak ketiga dan putra kedua dari Raja Henry VII dan istrinya, Permaisuri Elizabeth dari York pada 28 Juni 1491.<ref name="Crofton2006">{{harvnb|Crofton|2006|p=128}}</ref> Saudara-saudaranya yang hidup sampai usia dewasa adalah: Arthur, putra pertama Henry VII dan pewaris takhta Inggris; Margaret yang kemudian menjadi Permaisuri Raja Skotlandia; dan Mary yang menjadi Permaisuri Raja PerancisPrancis.<ref name="Crofton2006a">{{harvnb|Crofton|2006|p=129}}</ref> Tidak banyak hal yang diketahui selama awal kehidupannya, karena statusnya yang bukan merupakan putra pertama menjadikan dirinya tidak dipandang sebagai pewaris takhta.
 
Pada tahun 1502, kakak Henry yang merupakan seorang [[Pangeran Wales]] (gelar untuk putra mahkota Inggris), Arthur, meninggal karena penyakit keringat.<ref>{{harvnb|Maloney|2015|page=96}}</ref> Pada Februari 1503, Pangeran Henry kemudian dinobatkan sebagai Pangeran Wales.<ref>{{harvnb|Scarisbrick|1997|pp=4–5}}</ref>
Baris 46:
 
== Masa pemerintahan ==
Raja Henry VII mangkat pada 21 April 1509 dan Pangeran Henry yang saat itu masih tujuh belas tahun naik takhta sebagai Henry VIII. Henry dikenal karena peranannya yang menyebabkan pemisahan [[Gereja Inggris]] dari [[Gereja Katolik Roma]]. Hal ini lantaran upayanya untuk membatalkan pernikahannya dengan [[Katherine dari Aragon]] yang telah berjalan lebih dari dua puluh tahun lantaran pernikahan mereka tidak menghasilkan seorang putra. Paus Klemens VII yang saat itu berada dalam tahanan Karl V, Kaisar Romawi Suci dan keponakan Katherine menolak memberikan persetujuan atas pembatalan pernikahan mereka, menyebabkan perselisihan antara Henry dan Paus. Hal ini kemudian mendorong Henry untuk memisahkan Gereja Inggris dari otoritas kepausan, dengan dirinya sebagai raja dan sebagai [[Kepala Tertinggi Gereja Inggris]]; perselisihan tersebut juga menyebabkan [[Pembubaran Biara-Biara]]. Perselisihannya yang utama adalah dengan otoritas kepausan, bukan hal-hal doktrinal, dan ia tetap menjadi orang yang mengimani ajaran-ajaran teologis pokok Katolik kendati ia di[[ekskomunikasi]] dari Gereja Katolik Roma.<ref name="Scarisbrick361">{{harvnb|Scarisbrick|1997|p=361}}</ref> Henry mengatur kesatuan hukum antara [[Inggris dan Wales]] dengan [[Laws in Wales Acts 1535 and 1542]]. Ia juga dikenal karena perseteruan pribadi yang panjang dengan [[François I dari PerancisPrancis]] maupun dengan [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Romawi Suci Karl V]], dengan siapa ia sering berperang.
 
Di dalam negeri, Henry dikenal karena perubahan-perubahan radikal yang dilakukannya pada Konstitusi Inggris, membawa teori [[hak ilahi raja-raja]] ke dalam Inggris. Selain menegaskan supremasi penguasa monarki atas Gereja Inggris, dan karenanya memulai [[Reformasi Inggris]], ia banyak melakukan perluasan kekuasaan kerajaan. Berbagai tuduhan pengkhianatan dan [[ajaran sesat|bidah]] digunakan untuk menghentikan perbedaan pendapat, dan mereka yang dituduh seringkali dieksekusi tanpa suatu pengadilan resmi, dengan menggunakan ''[[bill of attainder]]''. Ia memperoleh banyak tujuan politiknya melalui karya para menteri utamanya, beberapa di antara mereka diasingkan ataupun dieksekusi ketika tidak lagi ia sukai. Tokoh seperti [[Thomas Wolsey]], [[Thomas More]], [[Thomas Cromwell]], Richard Rich, dan [[Thomas Cranmer]], berperan penting dalam pemerintahan Henry. Ia adalah seorang pemboros yang berlebihan serta menggunakan hasil dari Pembubaran Biara-Biara dan akta-akta Parlemen Reformasi untuk mengkonversi uang, yang sebelumnya dibayarkan ke Roma, menjadi pendapatan kerajaan. Meskipun mendapat pemasukan uang yang besar dari sumber-sumber ini, Henry terus menerus berada di ambang kehancuran finansial karena pemborosan untuk keperluan pribadi dan banyaknya peperangan yang menghabiskan banyak biaya yang ia langsungkan di daratan Eropa.