Perang Salib Ketiga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Perang yang melibatkan Perancis dengan Perang yang melibatkan Prancis
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 51:
| commander1 = '''Tentara Salib:'''{{plainlist|
*[[Richard I dari Inggris|Raja Richard sang Hati Singa]]
*[[Philippe II dari PerancisPrancis|Raja Philippe Auguste]]
** [[Hugues III, Adipati Bourgogne|Adipati Hugues III dari Bourgogne]]
** [[Thibaut V dari Blois|Comte Thibaut V dari Blois]]
Baris 83:
| strength1 = {{plainlist|
*Inggris: 8.000 orang<ref name="Chisholm294">H. Chisholm, ''The Encyclopædia Britannica : A Dictionary of Arts, Sciences, Literature and General Information'', 294</ref>
*PerancisPrancis: 2.000 orang<ref name="Phillips66">J. Phillips, ''The Fourth Crusade and the Sack of Constantinople'', 66</ref> (belum termasuk para Templar dan tentara lainnya dari Kerajaan Yerusalem)
*Jerman: 15.000-100.000 men<ref name = "Phillips66"/>
*Hongaria: 2.000 orang<ref name>Hunyadi, Zsolt (2011), ''A keresztes háborúk világa'', p. 41.</ref>}} (Catatan abad pertengahan mengenai jumlah pasukan tidak dapat diandalkan)
Baris 97:
'''Perang Salib Ketiga''' ([[1189]]–[[1192]]), juga dikenal sebagai '''Perang Salib Para Raja''', merupakan suatu upaya para pemimpin Eropa untuk merebut kembali [[Tanah Suci]] dari [[Saladin]] (Salahuddin Al-Ayyubi). Kampanye ini memperoleh banyak keberhasilan, merebut kota penting [[Akko]] dan [[Yafo]], juga membalikkan sebagian besar penaklukan Saladin, tetapi gagal merebut Yerusalem yang menjadi motivasi emosional dan spiritual dari [[Perang Salib]].
 
Setelah kegagalan [[Perang Salib Kedua]], Dinasti [[Zengid]] mengendalikan [[Penaklukan Islam di Suriah|Suriah]] yang telah dipersatukan dan terlibat dalam konflik dengan para pemimpin [[Kekhalifahan Fatimiyah|Fatimiyah]] dari [[Mesir pada Abad Pertengahan|Mesir]]. Para pasukan Suriah dan Mesir akhirnya bersatu di bawah pimpinan Saladin yang mempekerjakan mereka untuk mengurangi dominasi negara-negara Kristen dan merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187. Karena didorong oleh semangat religius, [[Henry II dari Inggris|Raja Henry II dari Inggris]] dan [[Philippe II dari PerancisPrancis|Raja Philippe II dari PerancisPrancis]] (dikenal sebagai Philippe Auguste) mengakhiri konflik di antara mereka demi memimpin suatu perang salib yang baru. Namun meninggalnya Henry pada tahun 1189 membuat kontingen Inggris berada di bawah komando penggantinya, [[Richard I dari Inggris]] (dikenal sebagai Richard sang Hati Singa). [[Kaisar Romawi Suci]] [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci|Friedrich Barbarossa]] yang sudah lanjut usia juga menanggapi panggilan untuk mengangkat senjata, memimpin pasukan besar melintasi [[Anatolia]], tetapi ia tenggelam di sebuah sungai di Asia Kecil pada tanggal 10 Juni 1190 sebelum mencapai [[Palestina|Tanah Suci]]. Kematiannya menyebabkan kesedihan yang luar biasa di kalangan Tentara Salib Jerman, dan kebanyakan dari pasukan tersebut pulang ke asalnya.
 
Setelah para tentara salib menghalau kaum Muslim dari Akko, Philippe bersama dengan penggantinya Friedrich, yaitu [[Luitpold V dari Austria|Luitpold V, Adipati Austria]] (dikenal sebagai Luitpold yang Budiman), meninggalkan Tanah Suci pada bulan Agustus 1191. Pada tanggal 2 September 1192, Richard dan Saladin merampungkan suatu [[Perjanjian internasional|perjanjian]] yang memberikan kendali atas Yerusalem kepada kaum Muslim tetapi mengizinkan para [[pedagang]] dan [[peziarah]] Kristen untuk mengunjungi kota tersebut. Richard meninggalkan Tanah Suci pada tanggal 2 Oktober. Keberhasilan Perang Salib Ketiga memungkinkan para tentara salib untuk mempertahankan negara-negara yang cukup besar di Siprus dan pesisir Suriah. Namun kegagalan untuk merebut kembali Yerusalem kemudian menyebabkan terjadinya [[Perang Salib Keempat]].