Penyangkalan Holokaus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 1:
'''Penyangkalan Holokaus''' ('''''holocaust denial''''') adalah sebuah kepercayaan dan [[teori konspirasi]] yang menyatakan bahwa [[Holokaus]] tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit dari 6 juta orang [[Yahudi]] yang dimusnahkam oleh rezim [[Jerman Nazi]]; bahwa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada pembunuhan massal di kamp-kamp konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum [[Zionis]] mengetahui hal ini dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka. Karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak dianggap kredibel, dengan organisasi-organisasi seperti [[American Historical Association]] mengatakan bahwa ''Holocaust denial'' sebagai "at best, a form of academic fraud."<ref>Donald L. Niewyk, ed. ''The Holocaust: Problems and Perspectives of Interpretation'', D.C. Heath and Company, 1992.</ref> Pernyataan ''holocaust denial'' di muka umum adalah pelanggaran hukum di sepuluh negara [[Eropa]], termasuk [[PerancisPrancis]], [[Polandia]], [[Austria]], [[Swiss]], [[Belgia]], [[Romania]], dan [[Jerman]].
 
Para penyangkal Holokaus lebih suka disebut "revisionis Holokaus". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. ''[[Historical revisionism]]'' adalah bagian dari ilmu [[sejarah]]; yaitu penyelidikan ulang dari ''accepted history'' (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, ''[[historical revisionism (negationism)|negationist]]'' dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis [[Gordon McFee]]: ''"Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head." <ref>Gord McFee, "[http://www.holocaust-history.org/revisionism-isnt/ why 'Revisionism' isn't]," The Holocaust History Project (accessed June 8, 2005).</ref>''
Baris 7:
''Holocaust denial'' sangat populer dalam penentang-penentang [[Israel]] dari kaum [[Islam|Muslim]] karena memang banyak bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan kebohongan holocaust ini. Disertasi doktor [[Mahmoud Abbas]], Presiden [[Palestina]], meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa.<ref>[http://hnn.us/articles/1414.html Was Abu Mazen a Holocaust Denier?] By Brynn Malone (History News Network)</ref><ref>[http://www.memri.org/bin/articles.cgi?Area=sr&ID=SR01503 Abu Mazen: A Political Profile. Zionism and Holocaust Denial] by Yael Yehoshua ([[MEMRI]]) April 29, 2003</ref> Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada tahun [[2003]], dan telah membantah bahwa ia adalah seorang ''Holocaust denier''. Pada akhir 2005, presiden [[Iran]] [[Mahmoud Ahmadinejad]] menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi." <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4527142.stm Iranian Leader Denies Holocaust] [[BBC News]] 14 Desember 2005</ref><ref>Tom Smith, "The Polls--A Review: The Holocaust Denial Controversy." Public Opinion Quarterly 59 (Summer 1995): 269-295.</ref>
 
Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal adanya Holocaust, di antaranya: Pengarang PerancisPrancis [[Roger Garaudy]], Professor [[Robert Maurisson]], [[Ernst Zundel]], [[David Irving]], dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk Pada 15 Feb 2007, Ernst Zundel seorang ''Holocaust denier'' dihukum 5 tahun penjara [http://news.yahoo.com/s/ap/20070215/ap_on_re_eu/germany_incitement_trial;_ylt=ArOg_RgtvcIYj.3I6SVedGln.3QA ]. Seorang pengacaranya, Herbert Schaller, menghujah bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 dalam kasus yang sama.
 
Semua hal di atas sangat kontras dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi begitu menyinggung masalah yang menggugat hal ini mereka langsung memberangus habis penentang-penentangnya sehingga banyak kalangan menilai adanya lobby Yahudi yang berdiri dibelakangnya dalam memengaruhi putusan pengadilan.<ref>Stephanie Downing, "Benarkah NAZI membantai Yahudi ? (2007)</ref>