Anne, Ratu Britania Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.62.19.145 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh MyStori
Tag: Pengembalian
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
Baris 45:
Anne lahir pada pukul 11:39 malam tanggal 6 Februari 1665 di [[Istana St James's]], London, ia adalah anak keempat dan putri kedua dari [[James II dari Inggris|James, Adipati York]] (yang kemudian dikenal sebagai James II dan VII), dan istri pertamanya, [[Anne Hyde]].<ref>Curtis, pp. 12–17; Gregg, p. 4</ref> Ayahnya adalah adik dari [[Charles II dari Inggris|Raja Charles II]], yang memerintah tiga kerajaan yakni [[Kerajaan Inggris|Inggris]], [[Kerajaan Skotlandia|Skotlandia]] dan [[Kerajaan Irlandia|Irlandia]], dan ibunya adalah putri dari [[Edward Hyde, Earl Pertama Clarendon]]. Pada saat pembaptisan [[Anglikanisme|Anglikannya]] di [[Chapel Royal]] di St James's, kakaknya, [[Mary II dari Inggris|Mary]], adalah salah satu orang tua baptisnya, bersama dengan ''[[Anne Scott|Duchess of Monmouth]]'' dan [[Uskup Agung Canterbury]], [[Gilbert Sheldon]].<ref>Gregg, p. 4</ref> Adipati York dan istri memiliki delapan anak, tetapi Anne dan Mary adalah satu-satunya yang bertahan hidup sampai dewasa.<ref>Green, p. 17; Gregg, p. 6; Waller, pp. 293–295</ref>
 
Saat kanak-kanak, Anne menderita "defluksi", kondisi mata yang dimanifestasikan sebagai penyiraman yang berlebihan. Untuk perawatan medis, ia dikirim ke PerancisPrancis, di mana dia tinggal bersama neneknya dari pihak ayah, [[Henrietta Maria dari PerancisPrancis|Ratu Henrietta Maria]], di Château de Colombes dekat Paris.<ref>Curtis, pp. 19–21; Green, p. 20; Gregg, p. 6</ref> Setelah kematian neneknya pada 1669, Anne tinggal bersama bibinya, [[Henrietta dari Inggris|Henrietta Anne]]. Saat kematian mendadak bibinya pada tahun 1670, Anne kembali ke Inggris. Ibunya meninggal pada tahun berikutnya.<ref>Curtis, pp. 21–23; Gregg, p. 8; Somerset, pp. 11–13; Waller, p. 295</ref>
 
Sebagai hal tradisional di lingkungan keluarga kerajaan, Anne dan adiknya dibesarkan terpisah dari ayah mereka dalam pembentukan mereka sendiri di [[Richmond, London]].<ref>Gregg, p. 5</ref> Sesuai instruksi dari Charles II, mereka dibesarkan sebagai Protestan.<ref>Curtis, pp. 23–24; Gregg, p. 13; Somerset, p. 20</ref> Ditempatkan di perawatan Kolonel [[Edward Villiers (1620–1689)|Edward dan Lady Frances Villiers]],<ref>Green, p. 21; Gregg, p. 5</ref> pendidikan mereka terfokus pada ajaran gereja Anglikan.<ref>Curtis, p. 28; Gregg, p. 13; Waller, p. 296</ref> [[Henry Compton]], [[Uskup London]], ditunjuk sebagai pembimbing Anne.<ref>Somerset, p. 20</ref>
Baris 61:
Sepupu kedua Anne, [[George I dari Britania Raya|George dari Hanover]] (yang akhirnya nanti akan menjadi penggantinya) mengunjungi London selama tiga bulan sejak Desember 1680, memicu rumor potensi pernikahan antara mereka.<ref>Curtis, pp. 35–37; Green, p. 31; Gregg, p. 24; Somerset, pp. 34, 36</ref> Sejarawan Edward Gregg, menepis rumor yang tidak berdasar, karena ayahnya Anne pada dasarnya telah diasingkan dari pengadilan atas keputusannya berpindah ke Katolik, dan dari pihak Hanover sendiri telah merencanakan untuk menikahkan George dengan sepupu pertamanya [[Sophia Dorothea dari Celle]] sebagai bagian dari skema untuk menyatukan warisan Hanover.<ref>Gregg, p. 24–25</ref> Rumor lainnya mengklaim bahwa Anne didekati oleh [[John Sheffield, Adipati Pertama Buckingham dan Normanby|Lord Mulgrave]] (yang kemudian akan menjadi Adipati Buckingham), meskipun ia menyangkalnya. Namun, sebagai akibat dari gosip, ia diberhentikan sementara dari pengadilan.<ref>Curtis, p. 37; Green, pp. 32–33; Gregg, p. 27; Somerset, p. 37</ref>
 
Dengan keluarnya George dari Hanover dari pertentangan sebagai pelamar potensial untuk Anne, Raja Charles mencarikannya seorang pangeran yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai pengantin pria dan harus beragama Protestan, tetapi juga dapat diterima oleh sekutu Katolik Inggris yakni [[Louis XIV dari PerancisPrancis]].<ref>Somerset, p. 40</ref> Denmark adalah sekutu Protestan PerancisPrancis, dan Louis XIV tertarik pada aliansi Anglo-Denmark. Sebuah perjanjian pernikahan antara Anne dan [[Pangeran George dari Denmark]], adik dari [[Christian V dari Denmark|Raja Christian V]], dinegosiasikan oleh paman Anne, Laurence Hyde dan [[Sekretaris Negara Departemen Utara]] Inggris, [[Robert Spencer, Earl ke-2 Sunderland]].<ref>Gregg, p. 32</ref> Ayah Anne menyetujui pernikahan itu dengan bersemangat karena berkurang pengaruh menantunya, William dari Orange, yang tentu tidak bahagia dengan hal tersebut.<ref>Gregg, p. 33; Somerset, pp. 41 42</ref>
 
Uskup Compton meresmikan pernikahan Anne dan George dari Denmark pada 28 Juli 1683 di Chapel Royal.<ref>Gregg, pp. 33–34; Somerset, p. 43</ref> Meskipun ini adalah pernikahan yang telah diatur, namun mereka adalah pasangan yang beriman dan bertaqwa.<ref>Curtis, pp. 41–42; Green, pp. 34–35; Gregg, pp. 32–35; Somerset, p. 44</ref> Mereka diberi satu set bangunan di [[Istana Whitehall]] yang dikenal sebagai ''[[Cockpit-in-Court|Cockpit]]'' sebagai tempat tinggal mereka di London,<ref>Curtis, p. 42; Green, p. 34; Gregg, p. 35; Somerset, pp. 41, 44</ref> dan Sarah Churchill diangkat sebagai salah satu ''[[Lady of the Bedchamber]]''-nya Anne.<ref>Curtis, p. 43; Green, p. 36; Gregg, p. 34; Somerset, p. 49</ref> Dalam beberapa bulan setelah pernikahan, Anne hamil, tetapi bayi yang dilahirkannya meninggal pada bulan Mei 1684. Selama dua tahun berikutnya, Anne melahirkan dua anak perempuan secara berurutan: Mary dan Anne Sophia.<ref name=weir268/>
Baris 78:
== "Revolusi Gemilang" ==
[[Berkas:William&MaryEngraving1703.jpg|jmpl|ka|Ukiran William dan Mary]]
Dalam apa yang dikenal sebagai "[[Revolusi Gemilang]]", kakak ipar Anne, William dari Oranye, menyerbu Inggris pada 5 November 1688 dalam sebuah tindakan yang akhirnya menggulingkan Raja James. Dilarang oleh James untuk kunjungan Mary yang diproyeksikan pada musim semi 1687,<ref>Green, p. 39; Gregg, p. 47; Somerset, p. 74</ref> Anne berhubungan dengan Mary dan mengetahui rencana William untuk menyerang.<ref>Gregg, p. 60</ref> Atas saran dari Churchills,<ref name=yorke/> dia menolak berpihak kepada James setelah William mendarat dan malah menulis kepada kakak iparnya pada tanggal 18 November menyatakan persetujuannya atas tindakan William.<ref>Green, p. 47; Gregg, p. 63</ref> Churchill meninggalkan raja yang tidak populer itu pada tanggal 24. Pangeran George mengikutinya malam itu juga,<ref>Gregg, p. 64</ref> dan pada malam hari berikutnya James mengeluarkan perintah untuk menempatkan Sarah Churchill di bawah tahanan rumah di Istana St James.<ref>Gregg, p. 65</ref> Anne dan Sarah melarikan diri dari Whitehall lewat tangga belakang, menempatkan diri mereka di bawah perawatan Uskup Compton. Mereka menghabiskan satu malam di rumahnya, dan kemudian tiba di [[Nottingham]] pada tanggal 1 Desember.<ref>Gregg, pp. 65–66</ref> Dua minggu kemudian dan dikawal oleh sebuah kompi besar, Anne tiba di [[Oxford]], di mana ia bertemu Pangeran George dengan penuh kemenangan.<ref>Green, pp. 45–47; Gregg, p. 67</ref> "Tuhan tolong saya!", keluh James setelah putrinya mengkhianatinya pada 26 November, "Bahkan anak-anak saya telah meninggalkanku."<ref>Gregg, p. 66</ref> Pada tanggal 19 Desember, Anne kembali ke London, di mana ia sekaligus dikunjungi oleh kakak ipar William. James melarikan diri ke PerancisPrancis pada tanggal 23.<ref>Gregg, p. 68; Somerset, p. 105</ref> <!--Anne menunjukkan ada kekhawatiran pada berita kepergian ayahnya, dan bukan hanya meminta untuk permainan yang biasa kartu. Dia dibenarkan dirinya dengan mengatakan bahwa dia "digunakan untuk bermain dan pernah mencintai melakukan sesuatu yang tampak seperti kendala yang terkena dampak".<ref>Lord Clarendon's diary, quoted in Green, p. 49</ref>-->
 
Pada bulan Januari 1689, [[Parlemen Konvensi (1689)|Parlemen Konvensi]] berkumpul di Inggris dan menyatakan bahwa James telah efektif turun takhta saat ia melarikan diri, dan pemegang takhta Inggris dan Irlandia menjadi kosong. [[Parlemen Skotlandia]] mengambil tindakan serupa, William dan Mary dinyatakan sebagai raja dari ketiga wilayah tersebut.<ref>Ward, pp. 250–251, 291–292</ref> ''[[Bill of Rights 1689]]'' dan ''[[Claim of Right Act 1689]]'' menetapkan suksesi tersebut. Anne dan keturunannya berada di garis suksesi setelah William dan Mary, dan mereka harus diikuti oleh setiap keturunan William dengan pernikahan pada masa depan.<ref>Green, p. 52; Gregg, p. 69</ref> Pada 24 Juli 1689, Anne melahirkan seorang putra, [[Pangeran William, Adipati Gloucester]], yang meski sakit, selamat dalam masa pertumbuhan. Raja William dan Ratu Mary tidak punya anak, dan tampak seolah-olah anak Anne akhirnya akan mewarisi mahkota.<ref>Curtis, p. 72; Green, pp. 54–55</ref>
Baris 97:
|3= 3. [[Anne Hyde]]<!--ref name=jones/--><!--ref name=alsbury/-->
|4= 4. [[Charles I dari Inggris]]
|5= 5. [[Henrietta Maria dari PerancisPrancis]]
|6= 6. [[Edward Hyde, Earl Pertama Clarendon]]<!--ref name=jones/--><!--ref name=alsbury/-->
|7= 7. [[Frances Hyde|Frances Aylesbury]]<!--ref name=jones/--><!--ref name=alsbury/-->
|8= 8. [[James I dari Inggris]]
|9= 9. [[Anne dari Denmark]]
|10= 10. [[Henry IV dari PerancisPrancis]]
|11= 11. [[Marie de' Medici]]
|12= 12. [[Henry Hyde]]<!--ref name=jones/-->