Gunung Semeru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sunting penulisan "Disebelah selatan" menjadi "Di sebelah selatan".
k Sunting penggunaan huruf kapital, ejaan, spasi pada subjudul "Perjalanan".
Baris 39:
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pergi-pulang. Untuk mendaki gunung dapat ditempuh lewat [[kota Malang]] atau [[Lumajang]]. Dari terminal [[Kota Malang]] naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan [[jeep]] atau truk/''pickup'' yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang Rp60.000,00 - Rp100.000,0 hingga Pos Ranu Pani.
 
Sebelumnya mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat izin, dengan perincian, biaya surat izin Rp6.000,00 untuk maksimal 10 orang, Karciskarcis masuk taman Rp2.000,00 per orang, Asuransiasuransi per orang Rp2.000,00 (perkiraan biaya sudah termasuk transportasi jip atau
truk sayuran).
 
Dengan menggunakan truk sayuran atau jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeruSemeru. Adapun dari arah [[Lumajang]] dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek di sekitar pasar Senduro menuju ke Pos Ranu Pani.
 
Di sini terdapat Pospos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Setiap orang yang ingin melakukan pendakian dikenakan biaya Rp17.500 per orang per hari untuk hari biasa, dan Rp22.500 per orang per hari untuk hari libur. Di pos ini pun dapat mencari portir (warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Pospos penjagaan. Di Pospos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni [[Ranu Pani]] (1 ha) dan [[Ranu Regulo]] (0,75 ha). Terletakyang terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.
 
Setelah sampai di [[gapura]] "selamatSelamat datangDatang", memperhatikanperjalanan berlanjut terus ke kiri ke arah bukit, tetapi jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, tetapi jalur ini sangat curam.
 
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100 m. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting di atas kepala.
 
Setelah berjalan sekitar 5 km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga [[edelweis]], lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan [[cemara]] dan [[pinus]]. Kadangkala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeruSemeru. Untuk menuju [[Ranu Kumbolo]] masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 km.
 
Di Ranu Kumbolo dapat didirikan tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung [[belibis]] liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Baris 62:
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat [[tikus gunung]].
 
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m900 m, Arcopodo adalah [[wilayah vegetasi]] terakhir di Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
 
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 00.00 dari Kalimati.
 
Siang hari angin cendurungcenderung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
 
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.