Kota Bandar Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Bangpru94 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Bagas Chrisara
Tag: Pengembalian
bentuk baku
Baris 32:
| luascat =
<!-- population -->
| pendudukref = <ref name="bandarlampungkota.bps.go.id">[https://bandarlampungkota.bps.go.id/publication/2018/08/16/faf88dfb8e10769e3678fd9b/kota-bandar-lampung-dalam-angka-2018.html Kota Bandar Lampung Dalam Angka Tahun 2018 (BPS)]</ref>
| penduduk = 1015910
| penduduktahun = 2017
Baris 68:
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165&nbsp;km sebelah barat laut [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari [[Jawa]] <nowiki/>menuju [[Sumatera]] maupun sebaliknya.
 
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21&nbsp;km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.015.910<ref name="bandarlampungkota.bps.go.id">[https://bandarlampungkota.bps.go.id/publication/2018/08/16/faf88dfb8e10769e3678fd9b/kota-bandar-lampung-dalam-angka-2018.html Kota Bandar Lampung Dalam Angka Tahun 2018 (BPS)]</ref> jiwa (berdasarkan data tahun 2017). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.
 
== Sejarah ==
Baris 571:
|}</center>
 
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkehcengkih, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.
 
Hasil industri ini kemudian menjadi komoditi perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.<ref>[http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=1871 Profil Kota Bandar Lampung]</ref>
Baris 670:
| Industri semen || Semen
|}
 
 
== Geografis ==
Baris 837 ⟶ 836:
|[[Sriwijaya Air]] | [[Bandar Udara Hang Nadim|Batam]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta—Soekarno—Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Juanda|Surabaya]], [[Bandar Udara Internasional Adisutjipto|Yogyakarta]]
|[[Susi Air]] | [[Bandar Udara Pekon Serai|Krui]]
|[[Wings Air]] | [[Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara|Bandung]], [[Bandar Udara Fatmawati Soekarno|Bengkulu]], [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma|Jakarta—Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Sultan Thaha|Jambi]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II|Palembang]], [[Bandar Udara Internasional Minangkabau|Padang]]
}}
 
Baris 1.548 ⟶ 1.547:
!Negara
|-
|425.250 &nbsp;MHz
|21
| rowspan="23" |[[UHF]]
Baris 1.806 ⟶ 1.805:
|}
|
 
== Kota kembar ==
* {{Flagicon|INA}} [[Pekanbaru]], [[Indonesia]]