Wicitrawirya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
||
Baris 28:
Wicitrawirya lahir sebagai putra bungsu dari pasangan Prabu [[Santanu]] dengan [[Satyawati]]. Menurut deksripsi dari ''[[Adiparwa]]'', Wicitrawirya berwajah tampan seperti Dewa [[Aswin]], dan mampu memesona wanita mana pun dengan mudah.<ref name="sacred-text">{{citation|url=http://www.sacred-texts.com/hin/m01/m01103.htm| title=''Shambava Parva'', Section CII. |publisher=''The Mahabharata'', Book 1: Adi Parva| site=Sacred-Texts.com| accessdate=3 November 2017}}</ref>
[[Citrānggada]] adalah nama kakak kandung Wicitrawirya yang menggantikan kekuasaan Santanu dan memerintah [[kerajaan Kuru]] dengan baik. Namun, Citrānggada gugur di usia muda dalam suatu pertempuran. Sesuai dengan tradisi, maka Wicitrawirya menggantikan kekuasaannya. Pada waktu itu usia Wicitrawirya juga masih muda. Karena Wicitrawirya masih muda untuk
Ketika sudah cukup usia baginya untuk menikah, Bisma memilih calon pengantin yang tepat untuknya. Bisma pergi ke [[Kerajaan Kasi]] dan memenangkan [[sayembara]] yang diselenggarakan di sana. Ia membawa tiga putri raja yang akan dipersembahkan kepada Wicitrawirya. Ketiga putri tersebut bernama [[Amba]], [[Ambika]], dan [[Ambalika]]. Namun Amba tidak ingin menikah dengan Wicitrawirya karena cintanya tertuju kepada orang lain, maka hanya [[Ambika]] dan [[Ambalika]] yang menikahi Wicitrawirya.
Dalam kitab ''[[Adiparwa]]'' diceritakan bahwa Wicitrawirya menikmati masa pernikahannya selama tujuh tahun. Ia wafat dalam usia muda karena mengidap [[tuberkulosis|penyakit paru-paru]], tanpa meninggalkan keturunan.<ref name="sacred-text"/> Kedua janda Wicitrawirya akan dinikahkan kepada [[Bisma]] agar memiliki keturunan, namun
== Janda dan keturunan ==
|