Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
uji coba kembalikan sebelum ditambahkan terjemahan
Baris 1:
{{Infobox Former Country
|native_name = {{lang|grc|Βασιλεία Ῥωμαίων}}, {{lang|grcPolytonic|Ῥωμανία}}<br />''Basileia Rhōmaiōn'', ''{{lang|grc-Latn|Rhōmanía}}''<br />''Romania<br />{{lang|laaut|Imperium Romanum}}'', ''{{lang|la|Romania}}''<br /><small>"Kekaisaran Romawi"</small>
|conventional_long_name = Kekaisaran Romawi
|common_name = Kekaisaran Romawi Timur
|continent = Afrika, Eropa, Asia
|region = Laut Tengah
|era = [[AntikuitasAbad Akhir]]Kuno-[[Akhir Abad Pertengahan Akhir]]
|status = Kekaisaran
|government_type = [[Otokrasi]]
Baris 28:
|image_flag = Flag of Palaeologus Dynasty.svg
|flag =
|flag_type = [[Bendera dan lambang Biznatium|Bendera Kekaisaran pada masa akhir (abad ke-14)]]
|image_coat = Palaeologoi eagle XV c.png
|symbol =
|symbol_type = [[Bendera dan lambang Biznatium|Lambang kekaisaran pada masa [[Palaiologos]]
|
|image_map = Byzantine Empire animatedanimated2.gif
|image_map_caption = Perkembangan wilayah Kekaisaran
|p1 = Kekaisaran Romawi
|flag_p1 = RomeConstantine'sArch03Vexilloid_of_the_Roman_Empire.jpgsvg
|s1 = Kesultanan Utsmaniyah
|flag_s1 = Flag of the Ottoman Empire (1453-1844).svg
|border_s1 = no
|capital = [[Konstantinopel]]
|common_languages = [[Bahasa Yunani|Yunani]], [[Bahasa Latin|Latin]]
|religion = [[Agama Romawi Kuno|Paganisme Romawi]] hingga tahun 391, [[Gereja Ortodoks Timur|Ortodoks Timur]] ditoleransi setelah [[Edictum Mediolanense]] tahun 313, dan menjadi [[Gereja negara Kekaisaran Romawi|agama negara]] setelah tahun 380
|currency = [[Solidus (koin)|Solidus]], [[Hiperpiron]]
|
Baris 56:
|stat_area1 =
|stat_pop1 = 34.000.000
|stat_year2 = Abad ke-8 (780 MAD)
|stat_area2 =
|stat_pop2 = 7.000.000
|stat_year3 = Abad ke-11 (1025 MAD)
|stat_area3 =
|stat_pop3 = 12.000.000
|stat_year4 = Abad ke-12 (1143 MAD)
|stat_area4 =
|stat_pop4 = 10.000.000
|stat_year5 = Abad ke-13 (1204 MAD)
|stat_area5 =
|stat_pop5 = 9.000.000
|stat_year5 = Abad ke-13 (1281 MAD)
|stat_area5 =
|stat_pop5 = 5.000.000
|today =
{{flag|Albania}}</br />{{flag|Aljazair}}</br />{{flag|Armenia}}</br />{{flag|Bosnia dan Herzegovina}}</br />{{flag|Bulgaria}}</br />{{flag|Georgia}}</br />{{flag|Gibraltar}}</br />{{flag|Israel}}</br />{{flag|Italia}}</br />{{flag|Kroasia}}</br />{{flag|Lebanon}}</br />{{flag|Libya}}</br />{{flag|Malta}}</br />{{flag|Mesir}}</br />{{flag|Montenegro}}</br />{{flag|Perancis}}</br />{{flag|Republik Makedonia}}</br />{{flag|Rumania}}</br />{{flag|San Marino}}</br />{{flag|Serbia}}</br />{{flag|Siprus}}</br />{{flag|Slovenia}}</br />{{flag|Spanyol}}</br />{{flag|Suriah}}</br />{{flag|Tunisia}}</br />{{flag|Turki}}</br />{{flag|Ukraina}}</br />{{flag|Vatikan}}</br />{{flag|Yordania}}</br />{{flag|Yunani}}
|footnote = See [[Population of the Byzantine Empire]] for more detailed figures taken provided by ''McEvedy and Jones, "Atlas of World Population History", 1978'', as well as ''Angeliki E. Laiou, "The Economic History of Byzantium", 2002.''
}}
'''Kekaisaran Romawi Timur''' adalahatau [[eksonim|istilah]] yang digunakan oleh sejarawan modern untuk menyebut bagian [['''Kekaisaran Romawi]] yang didominasi [[Bizantium|penutur''' bahasa(ejaan Yunani]]lain: dan'''Bizantin''', berpusat'''Byzantin''', di'''Byzantine''', [[Konstantinopel]]'''Byzantium''') padaadalah masawilayah [[Antikuitas Akhir]] dantimur [[AbadKekaisaran PertengahanRomawi]] dari negaranya yang lebih awal padaterutama [[Antikuitasbahasa KlasikYunani|masaberbahasa KlasikYunani]].<ref>{{harvnb|Millar|2006|pages=2, 15}}; {{harvnb|James|2010|p=5}}: "But from the start, there were two major differences between the Roman and Byzantine empires: Byzantium was for much of its life a Greek speaking empire oriented towards Greek, not Latin culture; and it was a Christian empire."</ref> pada [[Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan|Pertengahan]]. Penduduk dan tetangga-tetangga Kekaisaran iniRomawi jugaTimur disebutmenjuluki negeri ini '''Kekaisaran BizantiumRomawi atau Romania ([[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Ῥωμανία}}, ''Rōmanía''). terutamaKekaisaran dalamini konteksberpusat di [[Abad PertengahanKonstantinopel]], dan dikuasai oleh kaisar-kaisar yang merupakan pengganti kaisar Romawi kuno setelah keruntuhanruntuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]]. PendudukTidak danada negara-negarakonsensus tetangganyamengenai menyebuttanggal kekaisaranpasti inidimulainya sebagai '''Kekaisaranperiode [[Romawi''' sajaTimur]]. Beberapa orang menyebut masa kekuasaan [[Diokletianus]] ({{lang284-el|Βασιλεία305) Ῥωμαίων}}dikarenakan reformasi-reformasi pemerintahan yang ia perkenalkan, yang membagi kerajaan tersebut menjadi ''Basileiapars RhōmaiōnOrientis''; dan ''pars Occidentis''.<ref>{{harvnb|KazhdanTreadgold|Epstein|19851997|p=1847}}.</ref> {{lang-la|ImperiumPihak Romanum}})lainnya ataumenyebut '''Romania'''masa kekuasaan [[Theodosius I]] ({{lang|grc|Ῥωμανία}}379-395).{{sfnm|1a1=Millar|1y=2006|1pp=2, 15|2a1=James|2y=2010|2p=5|3a1=Freeman|3y=1999|3pp=431,atau 435–437,setelah 459–462kematiannya |pada 4a1=Baynestahun |4a2=Moss|4y=1948|4p=xx|[[395]], 5a1=Ostrogorsky|saat 5y=1969|5p=27|kekaisaran 6a1=Kaldellis|terpecah 6y=2007|menjadi 6pp=2–3|bagian 7a1=Kazhdan|7a2=Constable|7y=1982|7p=12|8a1=Norwich|8y=1998|8p=383}}Timur Setelah Kekaisaran Romawidan Barat. mengalamiAda [[Keruntuhanjuga Kekaisaranyang Romawimenyebut Barat|perpecahantahun dan keruntuhan[[476]], padaketika [[abad ke-5Roma]], bagiandijajah timurnyauntuk masihketiga teruskalinya berkembang,dalam bertahanseabad hinggayang kira-kiramenandakan seribujatuhnya tahunBarat lagi(Latin), sampaidan akhirnyamengakibatkan ditaklukkankaisar olehdi [[KesultananTimur Utsmaniyah|Turk(Yunani) Utsmaniyah]]mendapatkan padakekuasaan 1453tunggal.<ref>{{harvnb|Benz|1963|p=176}}.</ref> SelamaBagaimanapun sebagianjuga, besartitik masapenting keberadaannya,dalam negarasejarah iniRomawi merupakanTimur kekuatanadalah ekonomi,ketika budaya,[[Konstantinus danyang militerAgung]] yangmemindahkan palingibukota berpengaruhdari [[Nikomedia]] (di Eropa[[Anatolia]]) ke [[Byzantium]] (yang akan menjadi Konstantinopel) pada tahun 330.
 
Negeri ini berdiri selama lebih dari ribuan tahun. Selama keberadaannya, Romawi Timur merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang kuat di Eropa, meskipun terus mengalami kemunduran, terutama pada masa [[Peperangan Romawi Timur-Sassaniyah|Peperangan Romawi-Persia]] dan [[Peperangan Romawi Timur-Arab|Romawi Timur-Arab]]. Kekaisaran ini direstorasi pada masa [[Dinasti Makedonia]], bangkit sebagai kekuatan besar di [[Mediterania Timur]] pada akhir abad ke-10, dan mampu menyaingi [[Kekhalifahan Fatimiyah]]. Setelah tahun 1071, sebagian besar [[Asia Kecil]] direbut oleh [[Turki Seljuk]]. [[Restorasi Komnenos]] berhasil memperkuat dominasi pada abad ke-12, tetapi setelah kematian [[Andronikos I Komnenos]] dan berakhirnya [[Dinasti Komnenos]] pada akhir abad ke-12, kekaisaran kembali mengalami kemunduran. Romawi Timur semakin terguncang pada masa [[Perang Salib Keempat]] tahun 1204, ketika kekaisaran ini dibubarkan secara paksa dan dipisah menjadi kerajaan-kerajaan Yunani dan Latin yang saling berseteru. Kekaisaran berhasil didirikan kembali pada tahun 1261 di bawah pimpinan kaisar-kaisar [[Palaiologos]], tetapi perang saudara pada abad ke-14 terus melemahkan kekuatan kekaisaran. Sisa wilayahnya dicaplok oleh [[Kesultanan Utsmaniyah]] dalam [[Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah]]. Akhirnya, [[jatuhnya Konstantinopel|Konstantinopel berhasil direbut]] oleh Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453, menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur.
Karena pembedaan antara "Romawi (Timur)" dan "Bizantium" baru ada pada masa modern, sulit menetapkan tanggal pasti untuk peralihannya. Akan tetapi, ada beberapa peristiwa penting sejak abad ke-4 hingga ke-6 yang menandai periode peralihan ketika [[Timur Yunani dan Barat Latin|bagian barat dan timur]] Kekaisaran Romawi [[Pembagian Kekaisaran Romawi|mengalami pemisahan]]. Pada tahun [[285]], Kaisar [[Diocletianus]] (berkuasa. 284–305) membagi pemerintahan Kekaisaran Romawi menjadi [[tetrarki|empat paruh timur dan barat]].<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|p=847}}.</ref> Antara tahun [[324]] dan [[330]], Kaisar [[Konstantinus I]] (berkuasa 306–337) memindahkan ibukota utama dari [[Roma]] ke [[Bizantium]], di sisi Eropa dari [[Bosporus]]. Bizantium diganti namanya diganti ''Konstantinopel'' ("Kota Konstantinus") atau disebut juga ''Nova Roma'' ("[[Roma Baru]]").{{#tag:ref|Contoh pertama penyebutan "Roma Baru" dalam dokumen resmi dapat ditemui dalam kanon [[Konsili Konstantinopel Pertama]] (381).<ref>{{harvnb|Benz|1963|p=176}}.</ref>|group="n"}} Di bawah kaisar [[Theodosius II]] (berkuasa 379-395), [[Kristen]] menjadi [[agama negara]] resmi kekaisaran sedangkan agama lainnya seperti [[Agama di Romawi Kuno|politeisme Romawi]] [[Penindasan paganisme oleh Kristen di bawah Theodosius I|dilarang]]. Periode akhir peralihan dimulai pada akhir pemerintahan [[Kaisar Bizantium|Kaisar]] [[Heraclius]] (berkuasa 610–641) ketika dia sepenuhnya mengubah kekaisaran dengan mereformasi pasukan dan pemerintahan dengan memperkenalkan sistem ''thema'' dan mengganti bahasa resmi kekaisaran dari [[bahasa Latin]] menjadi [[bahasa Yunani]].{{sfnm|Ostrogorsky|1969|1pp=105–107, 109|Norwich|1998|2p=97|Haywood|2001|3pp=2.17, 3.06, 3.15}}
 
Peralihan ini juga dipermudah oleh fakta bahwa pada masa Heraclius dan para penerus terdekatnya, banyak wilayah non-Yunani di Timur Tengah dan Afrika Utara yang telah direbut oleh [[Kekhalifahan|Kekhalifahan Arab]] yang sedang berkembang, dan Kekaisaran Bizantium hanya meliputi wilayah yang sebagian besar dihuni oleh penutur bahasa Yunani. Maka dari itu pada masa kini Bizantium dibedakan dari peradaban [[Romawi kuno]] berdasarkan kebudayaannya yang lebih mengarah pada kebudayaan Yunani alih-alih Latin, dan ditandai oleh [[Gereja Ortodoks Timur|Kristen Ortodoks]] sebagai agama negara setelah tahun 380, dan bukannya [[Agama di Romawi kuno|politeisme Romawi]] ataupun [[Katolik]],{{sfnm|1a1=Millar|1y=2006|1pp=2, 15|2a1=James|2y=2010|2p=5|3a1=Freeman|3y=1999|3pp=431, 435–437, 459–462|4a1=Baynes|4a2=Moss|4y=1948|4p=xx|5a1=Ostrogorsky|5y=1969|5p=27|6a1=Kaldellis|6y=2007|6pp=2–3|7a1=Kazhdan|7a2=Constable|7y=1982|7p=12|8a1=Norwich|8y=1998|8p=383}} serta lebih banyak ditinggali oleh penutur bahasa Yunani alih-alih penutur bahasa Latin.
<!--
Kekaisaran ini diperintah oleh kaisar-kaisar yang merupakan pengganti kaisar Romawi kuno setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Tidak ada konsensus mengenai tanggal pasti dimulainya periode Romawi Timur. Beberapa orang menyebut masa kekuasaan [[Diokletianus]] (284-305) dikarenakan reformasi-reformasi pemerintahan yang ia perkenalkan, yang membagi kerajaan tersebut menjadi ''pars Orientis'' dan ''pars Occidentis''.<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|p=847}}.</ref> Pihak lainnya menyebut masa kekuasaan [[Theodosius I]] (379-395), atau setelah kematiannya pada tahun [[395]], saat kekaisaran terpecah menjadi bagian Timur dan Barat. Ada juga yang menyebut tahun [[476]], ketika [[Roma]] dijajah untuk ketiga kalinya dalam seabad yang menandakan jatuhnya Barat (Latin), dan mengakibatkan kaisar di Timur (Yunani) mendapatkan kekuasaan tunggal.<ref>{{harvnb|Benz|1963|p=176}}.</ref> Bagaimanapun juga, titik penting dalam sejarah Romawi Timur adalah ketika [[Konstantinus yang Agung]] memindahkan ibukota dari [[Nikomedia]] (di [[Anatolia]]) ke [[Byzantium]] (yang akan menjadi Konstantinopel) pada tahun 330.
-->
 
Negeri ini pernah menjadi negara terkuat di Eropa, meskipun terus mengalami kemunduran, terutama pada masa [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|Peperangan Romawi-Persia]] dan [[Peperangan Romawi Timur-Arab|Romawi Timur-Arab]]. Kekaisaran ini direstorasi pada masa [[Dinasti Makedonia]], bangkit sebagai kekuatan besar di [[Mediterania Timur]] pada akhir abad ke-10, dan mampu menyaingi [[Kekhalifahan Fatimiyah]]. Setelah tahun 1071, sebagian besar [[Asia Kecil]] direbut oleh [[Turki Seljuk]]. [[Restorasi Komnenos]] berhasil memperkuat dominasi pada abad ke-12, tetapi setelah kematian [[Andronikos I Komnenos]] dan berakhirnya [[Dinasti Komnenos]] pada akhir abad ke-12, kekaisaran kembali mengalami kemunduran. Romawi Timur semakin terguncang pada masa [[Perang Salib Keempat]] tahun 1204, ketika kekaisaran ini [[Partitio terrarum imperii Romaniae|dibubarkan secara paksa dan dipisah]] menjadi kerajaan-kerajaan Yunani dan [[Frankokratia|Latin Bizantium]] yang saling berseteru.
 
Kekaisaran berhasil [[Kekaisaran Bizantium di bawah dinasti Palailogos|didirikan kembali]] di bawah pimpinan kaisar-kaisar [[Palaiologos]] setelah [[Bangsa Yunani Bizantium|pasukan Yunani Bizantium]] dari Nikaia berhasil merebut kembali Konstantinopel pada 1261. Akan tetapi perang saudara pada abad ke-14, ditambah dengan direbutnya perdagangan oleh [[republik bahari|republik-republik bahari]] [[Italia pada Abad Pertengahan|Italia]], terus [[Kemunduran Kekaisaran Bizantium|melemahkan kekuatan kekaisaran]]. Sisa wilayahnya dicaplok oleh [[Kesultanan Utsmaniyah]] dalam [[Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah]]. Akhirnya, [[jatuhnya Konstantinopel|Konstantinopel berhasil direbut]] oleh Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453, menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi Timur, meskipun beberapa monarki Yunani tetap menguasai sejumlah wilayah bekas milik Kekaisaran Bizantium selama beberapa tahun, hingga takluknya [[Kedespotan Morea|Mystras]] pada 1460, [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]] pada 1461, dan [[Monemvasia]] pada 1473.
 
== Tata nama ==
Kekaisaran ini mulai disebut '''"Bizantium"''' di [[Eropa Barat]] pada tahun 1557, ketika sejarawan Jerman [[Hieronymus Wolf]] menerbitkan karyanya yang berjudul ''Corpus Historiæ Byzantinæ''. Istilah "Bizantium" berasal dari kata "[[Byzantium]]", yaitu nama kota [[Konstantinopel]] sebelum menjadi ibukota [[Konstantinus yang Agung]]. Semenjak itu, nama lama ini jarang digunakan, kecuali dalam konteks sejarah dan puisi. Selanjutnya, ''Byzantine du Louvre'' (''Corpus Scriptorum Historiæ Byzantinæ'') tahun 1648 dan ''Historia Byzantina'' karya [[Du Cange]] tahun 1680 semakin memopulerkan istilah Bizantium di antara pengarang-pengarang Perancis, seperti [[Montesquieu]].<ref>Fox, [http://www.romanity.org/htm/fox.01.en.what_if_anything_is_a_byzantine.01.htm What, If Anything, Is a Byzantine?]</ref> Istilah ini kemudian menghilang hingga pada abad ke-19 ketika orang-orang Barat kembali menggunakannya.<ref>{{harvnb|University of Chile: Center of Byzantine and Neohellenic Studies|1971|p=69}}.</ref> Sebelumnya, istilah ''Yunani''-lah yang digunakan untuk kekaisaran ini.
{{Politik Romawi Kuno}}
{{see also|Nama bangsa Yunani}}
Kekaisaran ini mulai disebut '''"Bizantium"''' di [[Eropa Barat]] pada tahun 1557, ketika sejarawan Jerman [[Hieronymus Wolf]] menerbitkan karyanya yang berjudul ''Corpus Historiæ Byzantinæ''. Istilah "Bizantium" berasal dari kata "[[Byzantium]]", yaitu nama kota [[Konstantinopel]] sebelum menjadi ibukota [[Konstantinus yang Agung]]. Semenjak itu, nama lama ini jarang digunakan, kecuali dalam konteks sejarah dan puisi. Selanjutnya, ''Byzantine du Louvre'' (''[[Corpus Scriptorum Historiæ Byzantinæ]]'') tahun 1648 dan ''Historia Byzantina'' karya [[Du Cange]] tahun 1680 semakin memopulerkan istilah Bizantium di antara pengarang-pengarang Perancis, seperti [[Montesquieu]].<ref>Fox, [http://www.romanity.org/htm/fox.01.en.what_if_anything_is_a_byzantine.01.htm What, If Anything, Is a Byzantine?]</ref> Istilah ini kemudian menghilang hingga pada abad ke-19 ketika orang-orang Barat kembali menggunakannya.<ref>{{harvnb|University of Chile: Center of Byzantine and Neohellenic Studies|1971|p=69}}.</ref> Sebelumnya, istilah ''Yunani''-lah yang digunakan untuk kekaisaran ini. Terkait historiografi bahasa Inggris secara khusus, kemunculan pertama "Kekaisaran Bizantium" tampak ada pada tulisan tahun 1857 karya [[George Finlay]] (''Sejarah Kekaisaran Bizantium tahun 716 hingga 1057'').<ref>{{harvnb|Rosser|2011|p=2}}.</ref>
 
Negeri ini dijuluki oleh penduduknya dengan nama '''Kekaisaran Romawi''', '''Kekaisaran Orang-orang Romawi''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Imperium Romanum'', ''Imperium Romanorum'', [[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων}}, ''Basileía tôn Rhōmaíōn'', {{Polytonic|Αρχη τῶν Ῥωμαίων}}, ''Arche tôn Rhōmaíōn''), '''Romania'''{{#tag:ref|''Romania'' (atau ''Rhōmanía'') adalah nama populer kekaisaran<ref>{{harvnb|Fossier|Sondheimer|1997|p=104}}.</ref> yang digunakan secara tidak resmi, berarti "negeri orang-orang Romawi". Istilah ini tidak merujuk pada [[Rumania]] modern.|group="n"}} ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Romania'', [[Bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Ῥωμανία}}, ''Rhōmanía''), '''Republik Romawi''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Res Publica Romana'', [[bahasa Yunani|Yunani]]: {{Polytonic|Πολιτεία τῶν Ῥωμαίων}}, ''Politeίa tôn Rhōmaíōn''),<ref>{{cite web|url=http://dio.sagepub.com/cgi/reprint/31/124/47 |title=Nation and Liberty: the Byzantine Example|doi=10.1177/039219218303112403 |publisher=Dio.sagepub.com|date=|accessdate=2010-08-07}}</ref> '''Graikía''' (Yunani: Γραικία),<ref>[[Theodore the Studite]]. ''Epistulae'', 145, Line 19 ("ή ταπεινή Γραικία") and 458, Line 28 ("έν Αρμενία καί Γραικία").</ref> dan juga '''Rhōmaís''' ({{Polytonic|Ῥωμαΐς}}).<ref>{{harvnb|Cinnamus|1976|p=240}}.</ref>
 
Meskipun Kekaisaran Romawi Timur memiliki ciri multietnis dalam sejarahnya,<ref>{{harvnb|Ahrweiler|Laiou|1998|p=3}}; {{harvnb|Mango|2002|p=13}}.</ref> serta menjaga tradisi [[Dunia Yunani-Romawi|Romawi-Helenistik]],<ref>{{harvnb|Gabriel|2002|p=277}}.</ref> negeri ini dikenal oleh negeri-negeri barat dan utara pada masanya dengan nama '''Kekaisaran Orang-orang Yunani'''{{#tag:ref|"''Imperium Graecorum''", "''Graecia''", "''Yunastan''", ''dll'', nama barat lain yang digunakan adalah "kekaisaran Konstantinopel" (''imperium Constantinopolitanum'') dan "kekaisaran Romania" (''imperium Romaniae'').|group="n"}} karena kuatnya [[Bangsa Yunani Bizantium|pengaruh Yunani]].<ref>{{harvnb|Millar|2006|pages=2, 15}}; {{harvnb|Ahrweiler|Laiou|1998|p=vii}}; {{harvnb|Davies|1996|p=245}}; {{harvnb|Moravcsik|1970|pp=11–12}}; {{harvnb|Ostrogorsky|1969|pp=28, 146}}; {{harvnb|Lapidge|Blair|Keynes|1998|p=79}}; {{harvnb|Winnifrith|Murray|1983|p=113}}; {{harvnb|Gross|1999|p=45}}; {{harvnb|Hidryma Meletōn Chersonēsou tou Haimou|1973|p=331}}.</ref> Penggunaan istilah ''Kekaisaran Orang-orang Yunani'' (Latin: ''Imperium Graecorum'') di Barat merupakan lambang penolakan klaim Bizantium sebagai [[Kekaisaran Romawi]].<ref>{{harvnb|Fouracre|Gerberding|1996|p=345}}: "The Frankish court no longer regarded the Byzantine Empire as holding valid claims to universality; instead it was now termed the 'Empire of the Greeks'."</ref> Klaim Romawi Timur terhadap pewarisan Romawi ditentang di Barat pada masa Maharani [[Irene dari Athena]] karena pengangkatan [[Karel yang Agung]] sebagai [[Kaisar Romawi Suci]] pada tahun 800 oleh [[Paus Leo III]], yang memandang takhta Romawi kosong (tidak ada penguasa laki-laki). Paus dan penguasa dari Barat lebih menyukai istilah ''Imperator Romaniæ'' daripada ''Imperator Romanorum'', gelar yang digunakan hanya untuk Karel yang Agung dan penerus-penerusnya.<ref name="Helios">{{cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios}}</ref>
 
Sementara itu, di peradaban [[Persia]], [[Islam]], dan [[Slavia]], identitas Romawi negeri ini diakui. Di dunia Islam, Kekaisaran Romawi Timur dikenal dengan nama {{lang|ar| روم }} (''[[Rûm]]'' "Roma").<ref>{{harvnb|Tarasov|2004|p=121}}.</ref><ref>{{harvnb|El-Cheikh|2004|p=22}}.</ref>
Baris 102 ⟶ 90:
 
== Jati diri ==
"[[Kekaisaran Romawi Timur]] bisa didefinisikan sebagai kekaisaran multi-etnis yang muncul sebagai kekaisaran Kristen, yang kemudian segera terdiri dari kekaisaran Timur yang sudah di-Helenisasi dan mengakhiri sejarah ribuan tahunnya, pada 1453, sebagai Negara [[Ortodoks Yunani]]: Sebuah kerajaan yang menjadi [[negara]], hampir dengan arti modern kata tersebut".<sup>[[#Referensi|1]]</sup>
 
Dalam abad-abad setelah penjajahan [[Bangsa Arab|Arab]] dan [[Langobardi]] pada [[abad ke-7]], sifat multi-etnisnya (meski bukan multi-bangsa) tetap ada meskipun bagian-bagiannya, [[Balkan]] dan [[Asia Kecil]], mempunyai populasi Yunani yang besar. Etnis minoritas dan komunitas besar beragama lain (misalnya bangsa [[Armenia]]) tinggal dekat perbatasan. Rakyat Romawi Timur menganggap diri mereka adalah seorang Ρωμαίοι (Rhomaioi - [[Romawi]]) yang telah menjadi sinonim bagi seorang Έλλην (Hellene - [[Yunani]]), dan secara giat mengembangkan kesadaran diri sebagai negara, sebagai penduduk Ρωμανία (Romania, yang merupakan panggilan bagi Negara Romawi Timur dan dunianya). Hal ini secara jelas tampil dalam karya sastra pada periode tersebut, terutamanya dalam [[wiracarita]] seperti [[Digenes Akrites]].
Baris 109 ⟶ 97:
 
== Sejarah ==
{{details|Sejarah Kekaisaran Romawi Timur}}
=== Sejarah awal Kekaisaran Romawi ===
Pasukan Romawi ketika itu telah berhasil menguasai daerah luas yang melingkupi seluruh wilayah [[Mediterania]] dan sebagian besar [[Eropa Timur]]. Wilayah-wilayah ini terdiri dari berbagai kelompok budaya, baik yang masih primitif maupun yang telah memiliki peradaban maju. Secara umum, provinsi-provinsi di wilayah Mediterania timur lebih makmur dan maju karena telah mengalami perkembangan pesat pada masa [[Kekaisaran Makedonia]] serta telah mengalami proses [[hellenisasi]]. Sementara itu, provinsi di wilayah Barat kebanyakan hanya berupa pedesaan yang tertinggal. Perbedaan antara kedua wilayah ini bertahan lama dan menjadi penting pada tahun-tahun berikutnya.<ref>{{harvnb|Wells|1922}}, Chapter 33.</ref>
 
=== Pemisahan Kekaisaran Romawi ===
{{See also|Romawi Timur di bawah dinasti Konstantinus dan Valentinus}}
<!--Dekret [[Caracalla]] pada [[212]], ''Constitutio Antoniniana'', memperluas [[kewarganegaraan]] di luar Italia untuk semua pria dewasa bebas di seluruh Kekaisaran Romawi, secara efektif meningkatkan populasi provinsi untuk menyamakan status dengan kota [[Roma]] sendiri. Pentingnya dekret ini lebih bersejarah dibanding secara politik. Dekret tersebut merupakan dasar untuk integrasi. Mekanisme ekonomi dan hukum dari negara dapat diterapkan di seluruh [[Mediterania]] seperti pernah dilakukan sebelumnya dari [[Latium]] ke seluruh Italia. Tentu saja, integrasi tidak terjadi secara seragam. Masyarakat yang sudah menyatu dengan Roma seperti [[Yunani]] terbantu oleh dekret ini, dibandingkan dengan yang letaknya lebih jauh, terlalu miskin atau terlalu asing seperti [[Britania]], [[Palestina (wilayah)|Palestina]] atau [[Mesir]].
-->
Pada tahun 293, [[Diokletianus]] menciptakan sistem administratif yang baru ([[tetrarki]])<ref name="B1">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/1*.html#1 hal. 1]}}</ref> sebagai institusi yang dimaksudkan untuk mengefisienkan kontrol Kekaisaran Romawi yang luas. Ia membagi Kekaisaran menjadi dua bagian, dengan dua kaisar memerintah dari Italia dan Yunani, masing-masing memiliki wakil-kaisar. Setelah masa kekuasaan Diokletianus dan [[Maximianus]] berakhir, tetrarki runtuh, dan [[Konstantinus I]] menggantinya dengan prinsip penggantian turun temurun.<ref name="BG">Gibbon (1906), Part II Chapter 14: [http://web.archive.org/web/20080625235855/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol02/PDFs/0214-02_Pt06_Chap14.pdf 200].</ref>
 
Konstantinus memindahkan pusat kekaisaran, dan membawa perubahan-perubahan penting pada konstitusi sipil dan religius.<ref name="G168">{{harvnb|Gibbon|1906|loc=III, {{PDFlink| [http://web.archive.org/web/20080625235904/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol03/PDFs/0214-03_Pt04_Chap18.pdf 168] |2.35&nbsp;MB}}}}.</ref> Pada tahun 330, ia mendirikan Konstantinopel sebagai Roma kedua di Byzantium. Posisi kota tersebut strategis dalam perdagangan antara Timur dan Barat. Sang kaisar memperkenalkan koin ([[solidus (koin)|solidus]] emas) yang bernilai tinggi dan stabil,<ref name="esler-1081">{{harvnb|Esler|2004|p=1081}}.</ref> serta and mengubah struktur angkatan bersenjata. Di bawah Konstantinus, kekuatan militer kekaisaran kembali pulih. Periode kestabilan dan kesejahteraan pun dapat dinikmati.
=== Resentralisasi ===
Konstantinus memindahkan [[Pusat pemerintahan|pusat kekaisaran]], dan membawa perubahan-perubahan penting pada konstitusi sipil dan religius.<ref name="G168">{{harvnb|Gibbon|1906|loc=III, {{PDFlink| [http://web.archive.org/web/20080625235904/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol03/PDFs/0214-03_Pt04_Chap18.pdf 168] |2.35&nbsp;MB}}}}.</ref> Pada tahun 330, ia mendirikan Konstantinopel sebagai Roma kedua di Byzantium. Posisi kota tersebut strategis dalam perdagangan antara Timur dan Barat. Sang kaisar memperkenalkan koin ([[solidus (koin)|solidus]] emas) yang bernilai tinggi dan stabil,<ref name="esler-1081">{{harvnb|Esler|2004|p=1081}}.</ref> serta and mengubah struktur angkatan bersenjata. Di bawah Konstantinus, kekuatan militer kekaisaran kembali pulih. Periode kestabilan dan kesejahteraan pun dapat dinikmati.
 
[[Berkas:Raphael Baptism Constantine.jpg|kirileft|jmplthumb|''Pembaptisan Konstantinus'' yang dilukis oleh murid-murid [[Raphael]] (1520–1524). [[Eusebius dari Caesaria]] mencatat bahwa (seperti yang [[Pembaptisan pada Kekeristenan awal#Teologi|biasa dilakukan oleh para pemeluk Kristen awal]]) Konstantinus menunda [[pembaptisan]] hingga saat sebelum kematiannya, seperti yang menjadi tradisi pada masa itu.<ref>Eusebius, IV, [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf201.iv.vi.iv.lxii.html lxii].</ref>]]
 
Di bawah Konstantinus, [[Kekristenan]] tidak menjadi agama eksklusif negara, tetapi didukung oleh kekaisaran, apalagi sang [[Constantinus I dan Kristen|kaisar mendukungnya dengan hak-hak yang berlimpah]]. Sang kaisar memperkenalkan prinsip bahwa kaisar tidak perlu menyelesaikan pertanyaan doktrin, tetapi perlu memanggil [[Konsili ekumenis|dewan-dewan kegerejaan]] untuk tujuan itu. [[Sinode Arles]] dihimpunkan oleh Konstantinus, dan [[Konsili Nicea Pertama]] memamerkan klaimnya untuk menjadi kepala gereja.<ref name="B163">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/2*.html#5 hal. 63]}}.</ref>
 
Keadaan kekaisaran tahun 395 dapat dikatakan sebagai hasil kerja Konstantinus. Prinsip dinasti diterapkan dengan tegas sehingga kaisar yang meninggal pada masa itu, [[Theodosius I]], dapat mewariskan kekaisaran pada anak-anaknya: [[Arcadius]] di Barat dan [[Honorius (kaisar)|Honorius]] di Timur. Theodosius merupakan kaisar terakhir yang menguasai seluruh Romawi Barat dan Timur.<ref name="Br">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}</ref>
 
Kekaisaran Timur terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Barat pada abad ketiga dan keempat, karena Timur memiliki budaya urban yang lebih mapan dan sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu menghentikan penyerang dengan [[upeti]] dan menyewa tentara-tentara bayaran. [[Theodosius II]] memperkuat [[tembok Konstantinopel]], sehingga kota tersebut aman dari serangan-serangan; tembok tersebut tidak dapat ditembus hingga tahun 1204. Untuk mengusir [[bangsa Hun|orang-orang Hun]] yang berada di bawah pimpinan [[Attila]], Theodosius memberi mereka subsidi (konon 300&nbsp;kg (700&nbsp;lb) emas).<ref name=Nathan>Nathan, [http://www.roman-emperors.org/theo2.htm Theodosius II (408–450&nbsp;AD)].</ref> Ia juga mendukung pedagang Konstantinopel yang berdagang dengan orang Hun dan bangsa lainnya. Peningkatan ekonomi Bizantium memungkinkan Theodosius untuk [[Kodeks Theodosianus|melakukan kodifikasi hukum Romawi]].
 
[[Berkas:RomanEmpire500AD.jpg|jmplthumb|300px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 500 M.]]
 
Penerusnya, [[Marcianus]], menolak melanjutkan membayar upeti ini. Beruntungnya, Attila telah mengalihkan perhatiannya pada Kekaisaran Romawi Barat.<ref>{{harvnb|Treadgold|1995|p=193}}.</ref> Setelah kematiannya tahun 453, negeri Attila runtuh dan Konstantinopel membuka hubungan yang menguntungkan dengan orang-orang Hun yang tersisa. Mereka akhirnya bertempur sebagai tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Alemany|2000|p=207}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=184}}.</ref>
 
=== Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat ===
Setelah jatuhnya Attila, perdamaian dapat dinikmati di Romawi Timur, sementara Romawi Barat runtuh (keruntuhannya tercatat pada tahun 476, ketika jenderal Romawi Jermanik [[Odoacer]] menjatuhkan kaisar [[Romulus Augustulus]]).
 
Untuk merebut kembali Italia, kaisar [[Zeno (kaisar)|Zeno]] hanya bisa bernegosiasi dengan [[Ostrogoth]] yang telah menetap di [[Moesia]]. Ia mengirim raja Ostrogoth [[Theodoric yang Agung|Theodoric]] ke Italia sebagai ''magister militum per Italiam'' ("kepala komando untuk Italia"). Setelah berhasil menjatuhkan Odoacer pada tahun 493, Theodoric menguasai Italia.<ref name="Br" />
 
Pada tahun 491, [[Anastasius I (kaisar)|Anastasius I]] menjadi kaisar, tetapi baru pada 497 pasukan kaisar yang baru secara efektif memperhitungkan [[Perang Isauria|perlawanan Isauria]].<ref>{{harvnb|Lenski|1999|pp=428–429}}.</ref> AnastasiusIa adalah seorang reformis energetik dan administrator yang cakap. Anastasius menyempurnakan sistem koin Konstantinus I dengan mengatur bobot ''[[follis]]'' perunggu, koin yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{harvnb|Grierson|1999|p=17}}.</ref> Ia juga mengubah sistem perpajakan, serta menghapuskan pajak [[chrysargyron]] yang tidak disukai. Ketika Anastasius meninggal dunia pada tahun 518, jumlah kas negara tercatat sebesar 320.000&nbsp;lbs (145.150&nbsp;kg) emas.<ref>{{harvnb|Postan|Miller|Postan|1987|p=140}}.</ref>
 
=== Penaklukan kembali Romawi Barat ===
{{main|Yustinianus I}}
[[Berkas:Justinian.jpg|thumb|upright|Mosaik Yustinianus I di [[Basilika San Vitale]], [[Ravenna]].]]
{{see also|Romawi Timur di bawah dinasti Yustinianus}}
[[Berkas:Justinian.jpg|jmpl|lurus|Mosaik Yustinianus I di [[Basilika San Vitale]], [[Ravenna]].]]
 
[[Yustinianus I]], yang naik takhta pada tahun 527, melancarkan penaklukan kembali Romawi Barat.<ref name="BEv">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD&nbsp;527–565)].</ref> Pada tahun 532, putra petani [[Illyria]] itu [[Perdamaian Abadi (532)|menandatangani perjanjian damai]] dengan [[Khosrau I|Khosrau I dari Persia]]. Meskipun harus membayar upeti tahunan yang besar, front timur Bizantium menjadi aman. Pada tahun yang sama, Yustinianus selamat dari [[kerusuhan Nika]] di Konstantinopel, yang berakhir dengan kematian tiga puluh ribu perusuh. Kemenangan ini memperkuat posisi Yustinianus.<ref name="Ev">Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD&nbsp;527–565)].</ref> [[Paus Agapetus I]] dikirim ke Konstantinopel oleh raja [[Ostrogoth]] [[Theodahad]], tetapi gagal mencapai kesepakatan perdamaian dengan Yustinianus. Akan tetapi, ia berhasil membuat [[monofisitisme]] dicela.
<!--
Pada 529, suatu komisi yang terdiri atas 10 orang dan dipimpin oleh [[Yohanes Orang Kappadokia]] merevisi hukum Romawi dan membentuk ''[[Corpus Juris Civilis|kodifikasi]]'' hukum dan intirsari yuris yang baru. Pada 534, ''Kode'' ini diperbaharui dan, bersama dengan [[Novellae Constitutiones|ketetapan yang dikeluarkan oleh Yustinian setelah 534]], membentuk sistem hukum yang digunakan selama sebagian besar sisa masa Bizantium.<ref>{{harvnb|Gregory|2010|p=150}}.</ref>
-->
 
Penaklukan kembali Romawi Barat dimulai pada tahun 533. Yustinianus mengirim jenderalnya [[Belisarius]] dan 15.000 tentara untuk merebut kembali provinsi [[Afrika (provinsi Romawi)|Afrika]] dari [[Vandal|suku Vandal]] yang telah berkuasa semenjak tahun 429.<ref>{{harvnb|Gregory|2010|loc=2E, hal. 145}}.</ref> Kerajaan Vandal berhasil ditundukkan.<ref name="Ev" /> Sementara itu, di [[Italia Ostrogoth]], raja [[Athalaric]] meninggal pada 2 Oktober 534. Ibunya, [[Amalasuntha]], dipenjarakan dan dibunuh oleh [[Theodahad]] di [[Danau Bolsena|pulau Martana]]. Yustinianus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan intervensi. Pada tahun 535, tentara Romawi Timur dikirim ke [[Sisilia]]. Kemenangan berhasil digapai, tetapi Ostrogoth memperkuat perlawanan mereka. Kemenangan baru benar-benar dicapai pada tahun 540, ketika Belisarius merebut [[Ravenna]].<ref name="B180-216">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/18C*.html 180–216]}}.</ref>
 
Penaklukan kembali Romawi Barat dimulai pada tahun 533. Yustinianus mengirim jenderalnya [[Belisarius]] dan 15.000 tentara untuk merebut kembali provinsi Afrika dari [[Vandal|suku Vandal]] yang telah berkuasa semenjak tahun 429.<ref>{{harvnb|Gregory|2010|loc=2E, hal. 145}}.</ref> Kerajaan Vandal berhasil ditundukkan.<ref name="Ev" /> Sementara itu, di [[Italia Ostrogoth]], raja [[Athalaric]] meninggal pada 2 Oktober 534. Ibunya, [[Amalasuntha]], dipenjarakan dan dibunuh oleh [[Theodahad]] di [[Danau Bolsena|pulau Martana]]. Yustinianus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan intervensi. Pada tahun 535, tentara Romawi Timur dikirim ke [[Sisilia]]. Kemenangan berhasil digapai, tetapi Ostrogoth memperkuat perlawanan mereka. Kemenangan baru benar-benar dicapai pada tahun 540, ketika Belisarius merebut [[Ravenna]].<ref name="B180-216">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/18C*.html 180–216]}}.</ref>
[[Berkas:LocationByzantineEmpire.png|jmpl|kiri|Wilayah Romawi Timur pada masa Yustinianus.]]
 
[[Berkas:LocationByzantineEmpire.png|thumb|left|Wilayah Romawi Timur pada masa Yustinianus.]]
Pada 535–536, Theodahad mengirim [[Paus Agapetus I]] ke Konstantinopel untuk meminta dipindahkannya pasukan Bizantium dari Sisilia, [[Dalmatia (provinsi Romawi)|Dalmatia]], dan Italia. Meskipun Agapetus gagal dalam misinya untuk menyepakati perjanjian damai dengan Justinianus, tetapi ia berhasil mendorong [[Patriark Anthimus I dari Konstantinopel]] yang [[Monofisitisme|Monofisit]] untuk mundur, meskipun didukung dan dilindungi oleh maharani [[Theodora (istri Yustinianus I)|Theodora]].<ref name=Maas278T187>{{harvnb|Sotinel|2005|p=278}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=187}}.</ref>
 
Sayangnya, Ostrogoth berhasil disatukan kembali di bawah pimpinan [[Totila]] dan [[Penjarahan Roma (546)|merebut Roma]] pada 17 Desember 546. Belisarius ditarik oleh Yustinianus pada awal tahun 549.<ref name="B236-258">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19B*.html 236–258]}}.</ref> Kasim [[Narses]] menggantikannya pada akhir tahun 551 dengan membawa tentara sejumlah 35.000. Totila berhasil dikalahkan dan tewas dalam [[Pertempuran Busta Gallorum]]. Penerusnya, [[Teia]], berhasil ditaklukkanditaklukan dalam [[Pertempuran Mons Lactarius]] (Oktober 552). Selanjutnya, suku Goth masih terus melawan. [[Suku Franka]] dan [[Alamanni]] pun melancarkan invasi mereka. Meskipun begitu, perang untuk menguasai semenanjung Italia telah berakhir dengan kemenangan Romawi Timur.<ref name="B259-281">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19C*.html 259–281]}}.</ref>
 
Pada tahun 551, bangsawan [[Visigoth]] di [[Hispania]], [[Athanagild]], memohon bantuan Yustinianus dalam pemberontakan melawan raja. Sang kaisar mengirim tentara di bawah pimpinan Liberius. Kekaisaran Romawi Timur berhasil menguasai sepotong wilayah di pantai [[Spania]] hingga masa kekuasaan [[Heraklius]].<ref name="B86-288">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/19D*.html 286–288]}}.</ref>
Baris 165 ⟶ 143:
Yustinianus juga terkenal karena pencapaiannya dalam bidang hukum.<ref name="VJ">Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_PC.HTM The Legislative Work of Justinian and Tribonian].</ref> Pada tahun 529, komisi berjumlah sepuluh orang yang dikepalai oleh [[Iohannis Orientalis]] merevisi undang-undang Romawi kuno. Seluruh "undang-undang Yustinianus" saat ini dikenal dengan nama ''[[Corpus Juris Civilis]]''.
 
Selama abad ke-6, [[budaya Yunani-Romawi]] masih berpengaruh kuat di Timur. Filsafat dan budaya Kristen menjadi semakin penting dan mulai mendominasi budaya lama. Himne-himne yang [[Romanus Melodus]] menandai pengembangan [[Liturgi Suci]]. Aristek-arsitek dan pembangun bekerja keras untuk menyelesaikan gereja baru [[Sophia (kebijaksanaan)|Kebijaksanaan Suci]], [[Hagia Sophia]] yang menggantikan gereja lama yang hancur akibat kerusuhan Nika. Selama abad keenam dan ketujuh, kekaisaran diguncang oleh wabah [[pes]], yang membinasakan banyak jiwa, serta mengakibatkan kemunduran ekonomi dan pelemahan kekaisaran.<ref>{{harvnb|Bray|2004|pp=19–47}}; {{harvnb|Haldon|1990|pp=110–111}}; {{harvnb|Treadgold|1997|pp=196–197}}.</ref>
 
Setelah Yustinianus mangkat pada tahun 565, penggantinya, [[Yustinus II]], menolak membayar upeti untuk Persia. Sementara itu, [[suku Langobardi]] menyerbu Italia. Pengganti Yustinus, [[Tiberius II Konstantinus|Tiberius II]], memberi subsidi kepada [[Avar Eurasia|suku Avar]], sementara melancarkan serangan terhadap Persia. Subsidi gagal menenangkan suku Avar. Mereka merebut benteng [[Sirmium]] tahun 582, sementara bangsa Slavia mulai menyeberangi sungai Donau. [[Maurice (kaisar)|Maurice]], yang menggantikan Tiberius, turut campur dalam perang saudara Persia, serta menempatkan [[Khosrau II]] kembali ke takhta dan menikahkan putrinya dengannya. Traktat Maurice dengan ipar barunya membawa ''status quo'' baru di timur, dan mengurangi biaya pertahanan selama perdamaian ini (jutaan solidi berhasil diselamatkan berkat remisi upeti untuk Persia). Setelah kemenangannya di front timur, Maurice dapat mengalihkan perhatiannya ke Balkan, dan pada tahun 602, ia berhasil mengusir suku Avar dan Slavia.<ref name="Br" />
Baris 171 ⟶ 149:
=== Menyusutnya perbatasan ===
==== Dinasti Heraklius ====
Setelah Maurice dibunuh oleh [[Phocas]], Khosrau mencoba menaklukan provinsi [[Mesopotamia]] Romawi.<ref>{{harvnb|Foss|1975|p=722}}.</ref> Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh [[Heraklius]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=41}}; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki [[Damaskus]] dan [[Yerusalem]], serta memindahkan [[Salib Sejati]] ke [[Ctesiphon]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=42–43}}.</ref> Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra [[acheiropoietos]] Kristus sebagai panji militer.<ref>{{harvnb|Grabar|1984|p=37}}; {{harvnb|Cameron|1979|p=23}}.</ref> Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam [[pertempuran Nineweh (627)|pertempuran di Ninewe]] tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=46}}; {{harvnb|Baynes|1912}}, ''passim''; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Perang ini melemahkan Romawi Timur dan [[Kekaisaran Sassaniyah|Sassaniyah Persia]], serta membuat keduanya rentan terhadap serangan [[penaklukan Islam|Muslim Arab]] yang sedang bangkit pada masa itu.<ref>{{harvnb|Foss|1975|pp=746–747}}.</ref> Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam [[Pertempuran Yarmuk]] tahun 636, dan [[Ctesiphon]] jatuh pada tahun 634.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=50}}.</ref>
{{details|Romawi Timur di bawah dinasti Heraclius}}
Setelah Maurice dibunuh oleh [[Phocas]], Khosrau mencoba menaklukkan provinsi [[Mesopotamia (provinsi Romawi)|Mesopotamia Romawi]].<ref>{{harvnb|Foss|1975|p=722}}.</ref> Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh [[Heraklius]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=41}}; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki [[Damaskus]] dan [[Yerusalem]], serta memindahkan [[Salib Sejati]] ke [[Ctesiphon]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=42–43}}.</ref> Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra [[acheiropoietos]] Kristus sebagai panji militer<ref>{{harvnb|Grabar|1984|p=37}}; {{harvnb|Cameron|1979|p=23}}.</ref> (serupa dengan ini, ketika Konstantinopel selamat dari kepungan Avar pda 626, kemenangan itu dianggap sebagai anugerah dari ikon Bunda Maria yang diarak dalam prosesi oleh [[Sergius I dari Konstantinopel|Patriark Sergius]] di dekat dinding kota.<ref>{{harvnb|Cameron|1979|pp=5–6, 20–22}}.</ref>). Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam [[pertempuran Nineweh (627)|pertempuran di Ninewe]] tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=46}}; {{harvnb|Baynes|1912}}, ''passim''; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Perang ini melemahkan Romawi Timur dan [[Kekaisaran Sassaniyah|Sassaniyah Persia]], serta membuat keduanya rentan terhadap serangan [[penaklukan Islam|Muslim Arab]] yang sedang bangkit pada masa itu.<ref>{{harvnb|Foss|1975|pp=746–747}}.</ref> Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam [[Pertempuran Yarmuk]] tahun 636, dan [[Ctesiphon]] jatuh pada tahun 634.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=50}}.</ref>
 
[[Berkas:Byzantiumby650AD.svgJPG|jmplthumb|400pxleft|kiri350px|Kekaisaran BizantiumRomawi pada 650 -Timur pada masatahun ini Bizantium kehilangan seluruh provinsi selatannya kecuali [[Keeksarkaan Afrika]]650.]]
 
Tentara Arab, yang telah [[penaklukan Islam di Suriah|menaklukkanmenaklukan Suriah dan Levant]], terus menerus menyerang Anatolia, dan antara tahun 674 hingga 678 [[Pengepungan Konstantinopel (674)|mengepung Konstantinopel]]. Armada Arab berhasil diusir dengan menggunakan [[api Yunani]] dan gencatan senjata selama tiga puluh tahun disetujui antara kekaisaran dengan [[Kekhalifahan Umayyah]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=61–62}}.</ref> Serangan terhadap Anatolia terus berlanjut dan mempercepat matinya budaya urban klasik. Penduduk-penduduk banyak yang membentengi kembali wilayah-wilayah yang lebih kecil dalam benteng kota lama, atau pindah ke benteng-benteng terdekat.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=102–114}}.</ref> Besar Konstantinopel sendiri juga menyusut, dari 500.000 penduduk menjadi hanya 40.000-70.000 saja, yang disebabkan karena Konstantinopel kehilangan sumber gandum pada tahun 618 ketika Mesir direbut oleh Persia (provinsi ini dapat direbut kembali tahun 629, tetapi akhirnya dikuasai oleh Arab pada tahun 642).<ref>{{harvnb|Wickham|2009|p=260}}.</ref>
 
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|right|thumb|[[Api Yunani]] digunakan pertama kali oleh angkatan bersenjata Romawi Timur selama [[Peperangan Romawi Timur-Arab]].]]
 
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|ka|jmpl|[[Api Yunani]] digunakan pertama kali oleh [[Angkatan laut Bizantium|angkatan bersenjata Romawi Timur]] selama [[Peperangan Romawi Timur-Arab]]. (dari [[Madrid Skylitzes]], [[Biblioteca Nacional de España]], Madrid).]]
Penarikan tentara di Balkan untuk bertempur melawan Persia dan Arab di timur telah membuka pintu bagi perluasan wilayah [[bangsa Slavia]]. Akibatnya, seperti di Anatolia, banyak kota menyusut menjadi permukiman terbenteng yang kecil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=43–45, 66, 114–115}}.</ref> Pada tahun 670-an, [[bangsa Bulgaria]] didesak ke selatan sungai Donau oleh [[bangsa Khazar]]. Tentara Romawi Timur yang dikirim untuk membubarkan permukiman-permukiman baru ini dikalahkan pada tahun 680. [[Konstantinus IV]] lalu menandatangani perjanjian dengan khan Bulgaria [[Asparukh dari Bulgaria|Asparukh]], dan [[Kekaisaran Bulgaria Pertama|negara Bulgaria baru]] memperoleh kedaulatan atas beberapa suku-suku Slavia yang sebelumnya mengakui kekuasaan Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=66–67}}.</ref> Pada tahun 687–688, kaisar [[Yustinianus II]] memimpin ekspedisi melawan Slavia dan Bulgaria yang cukup berhasil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=71}}.</ref>
 
Baris 184 ⟶ 162:
 
==== Dinasti Isauria hingga masa saat Basil I naik takhta ====
[[Berkas:ByzantineEmpire717+extrainfo+themes.PNG|thumb|350px|Kekaisaran Romawi Timur saat [[Leo III si orang Isauria|Leo III]] naik takhta tahun 717. Wilayah bergaris merupakan daerah yang diserang oleh bangsa Arab.]]
{{details|Romawi Timur di bawah dinasti Isauria}}
[[Berkas:ByzantineEmpire717+extrainfo+themes.PNG|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur saat [[Leo III si orang Isauria|Leo III]] naik takhta tahun 717. Wilayah bergaris merupakan daerah yang diserang oleh bangsa Arab.]]
 
[[Leo III Isauria|Leo III]] berhasil mengusir serangan Muslim tahun 718, dan menggapai kemenangan dengan bantuan dari khan Bulgaria, Tervel, yang berhasil membunuh 32.000 pasukan Arab dengan tentaranya. Penerusnya, [[Konstantinus V]], mencapai kemenangan di Suriah utara, dan melemahkan kekuatan Bulgaria.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|pp=67–68}}.</ref>
 
Pada tahun 826, denganArab memanfaatkan melemahnya Kekaisaran akibatmerebut [[Pemberontakan Thomas Orang Slav]] pada awal 820-an, Arab [[Keemiran Kreta|merebut Kreta]] dan menyerang [[Sisilia]], tetapi pada 3 September 863, jenderal [[Petronas sang Patrician|Petronas]] berhasil menggapai [[Pertempuran Lalakaon|kemenangan besar]] dalam pertempuran melawan [[Umar al-Aqta]], [[emir]] [[Melitene]]. Di bawah kepemimpinan kaisar Bulgaria [[Krum]], ancaman Bulgaria muncul kembali, tetapi pada tahun 814, putra Krum, [[Omortag]], [[Perjanjian 815|berdamai]] dengan Kekaisaran Romawi Timur.<ref name="BH">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; {{cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios}}</ref><ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=432–433}}.</ref>
 
[[Berkas:Clasm Chludov detail 9th century.jpg|jmplthumb|kirileft|150px|[[Ikonoklasme|Ikonoklasme Romawi Timur]] pada abad ke-9.]]
Abad kedelapan dan kesembilan kental dengan kontroversi dan perpecahan religius akibat [[Ikonoklasme Bizantium|ikonoklasme]]. Ikon-ikon dilarang oleh Leo III dan Konstantinus V, yang mengakibatkan pemberontakan yang dilancarkan oleh [[ikonodul]] (pendukung ikon) di seluruh kekaisaran. Atas upaya [[Maharani Irene]], [[Konsili Nicea Kedua]] dihimpunkan tahun 787, dan menegaskan bahwa ikon dapat dihormati tetapi tidak disembah.<!--Irene dikatakan telah mencoba menegosiasikan pernikahan antara dirinya dengan [[Karel yang Agung]]. Akan tetapi, menurut [[Theophanes Confessor]], rencana ini dikacaukan oleh Aetios.<ref name="G89">{{harvnb|Garland|1999|p=89}}.</ref>--> Pada tahun 813, [[Leo V si orang Armenia|Leo V]] menetapkan kembali kebijakan ikonoklasme, namun [[Theodora (abad kesembilan)|Maharani Theodora]] memulihkan pemujaan ikon dengan bantuan [[Patriark Methodios]] pada tahun 843.<ref name="P11">{{harvnb|Parry|1996|pp=11–15}}.</ref> Ikonoklasme memperlebar jurang perpecahan antara Timur dan Barat, yang semakin memburuk pada masa [[skisma Photios]], ketika [[Paus Nikolas I]] menentang pengangkatan [[Patriark Photios I dari Konstantinopel|Photios]] sebagai patriark.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|p=267}}.</ref>
 
=== Dinasti Makedonia dan kebangkitan ===
Ada upaya sadar untuk memulihkan kejayaan seperti pada masa sebelum [[Invasi Slav di balkan|invasi Slav]] dan [[Invasi Arab|Arab]], dan era Makedonia sering disebut sebagai "Masa Kejayaan" Bizantium.<ref name="Browning-1992-95">{{harvnb|Browning|1992|p=95}}.</ref>
 
==== Peperangan melawan Muslim ====
[[Berkas:ByzantineEmpire867AD4lightpurple.PNG|thumb|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 867.]]
{{details|Perang Romawi Timur-Arab (780–1180)}}
[[Berkas:ByzantineEmpire867AD4lightpurple.PNG|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 867.]]
 
Pada tahun 867, Romawi Timur telah menstabilkan kembali posisinya di timur dan barat. Berkat efisiensi pada struktur militer, kaisar mampu merencanakan perang penaklukan kembali di timur.
 
Proses penaklukan kembali dimulai dengan hasil yang tak tetap. [[Kreta]] berhasil ditaklukkanditaklukan untuk sementara (843), tetapi selanjutnya tentara Romawi Timur mengalami kekalahan di [[Bosporus]], sementara kaisar tak mampu mencegah penaklukan Muslim di [[Sisilia]] (827–902). Dengan menggunakan [[Tunisia]] sebagai batu loncatan, tentara Muslim menaklukkanmenaklukan [[Palermo]] tahun 831, [[Messina]] tahun 842, [[Enna]] tahun 859, [[Siracusa]] tahun 878, [[Catania]] tahun 900, dan benteng Romawi Timur terakhir, [[Taormina]], tahun 902.
 
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol1v.jpg|jmplthumb|kirileft|Keberhasilan militer pada abad kesepuluh diikuti dengan kebangkitan budaya, yang disebut [[Renaisans Makedonia]].]]
 
Kekurangan tersebut segera diseimbangkan melalui keberhasilan ekspedisi terhadap [[Damietta]] di Mesir (856), [[Pertempuran Lalakaon|dikalahkannya]] Emir [[Melitene]] (863), pemastian kekuasaan kekaisaran di [[Dalmatia]] (867), dan serangan Basil I terhadap [[Efrat]] (870s). Basil I mampu menangani situasi di Italia selatan dengan baik,<ref name=Browning-1992-96>{{harvnb|Browning|1992|p=96}}.</ref> sehingga provinsi tersebut akan tetap berada di tangan Romawi Timur selama 200 tahun berikutnya.<ref>{{harvnb|Karlin-Heyer|1967|p=24}}.</ref>
 
Di bawah putra sekaligus penerus Mikhael, yaitu [[Leo VI Yang Bijak]], perebutan wilayah di timur terhadap Kekhalifahan Abbasiyah terus berlanjut. Akan tetapi, Sisilia direbut Arab pada 902, dan padaPada tahun 904, bencana melanda kekaisaran ketika kota keduanya, [[Thessaloniki]], dijarah oleh armada Arab yang dipimpin oleh pengkhianat Romawi Timur [[Leo dari Tripoli]]. Tentara Romawi Timur membalas dengan menghancurkan armada Arab tahun 908, serta menjarah kota [[Laodicea]] di Suriah dua tahun kemudian. Meskipun pembalasan telah dilakukan, Romawi Timur tak mampu mengguncang Muslim, yang telah menghancurkan tentara kekaisaran di Kreta tahun 911.<ref name="B101">{{harvnb|Browning|1992|p=101}}.</ref>
 
Situasi di perbatasan dengan Arab tetap cair. [[Varangia]], yang menyerang Konstantinopel [[Perang Rus'-Romawi Timur (860)|untuk pertama kalinya pada tahun 860]], menjadi tantangan baru. Pada tahun 941, [[Perang Rus'-Romawi Timur (941)|mereka muncul]] di pantai Bosporus bagian Asia. Kali ini mereka berhasil dihancurkan, menunjukkan menguatnya kekuatan militer Romawi Timur setelah tahun 907, ketika [[Traktat Rus'-Romawi Timur (907)|hanya diplomasi yang mampu mengusir penyerang-penyerang tersebut]].
 
Kaisar [[Nikephoros II Phokas]] (berkuasa 963–969) dan [[Ioannes I Tzimiskes]] (969–976) memperluas wilayah kekaisaran hingga [[Suriah]], menundukkan emir-emir di [[Irak]] barat laut, serta menaklukan kembali [[Kreta]] dan [[Siprus]]. Pada pemerintahan Ioannes, tentara kekaisaran sempat mengancam [[Yerusalem]].<ref name="Browning-1992-113">{{harvnb|Browning|1992|pp=113}}.</ref> Emirat [[Aleppo]] dan tetangga-tetangganya menjadi vassal kekaisaran. Setelah banyak melancarkan kampanye militer, ancaman Arab terakhir bagi Romawi Timur berhasil ditaklukan ketika Basil II dengan cepat menarik 40.000 tentara berkuda untuk membebaskan Suriah Romawi. Dengan surplus sumber daya alam, Basil II merencanakan ekspedisi ke Sisilia untuk merebutnya dari bangsa Arab. Setelah kematiannya tahun 1025, ekspedisi berangkat pada tahun 1040-an, dan berhasil menggapai keberhasilan awal, tetapi keberhasilan itu selanjutnya terhambat.
Meninggalnya tsar Bulgaria [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] pada 927 amat melemahkan Bulgaria sehingga Bizantium dapat berfokus di front timur.<ref name=Browning-1992-107>{{harvnb|Browning|1992|p=107}}.</ref> Melitene direbut secara permanen pada 934, dan pada 945 jenderal terkenal [[Yohanes Kourkouas]] meneruskan serangan ke [[Mesopotamia]] dengan beberapa keberhasilan, yang berpuncak pada penaklukan kembali [[Edessa]]. Kemenangan ini dirayakan dengan dikembalikannya [[Citra Edessa|Mandylion]], relik dengan gambar yang dipercaya sebagai wajah Kristus, yang diagungkan ke Konstantinopel.<ref name=Browning-1992-108>{{harvnb|Browning|1992|p=108}}.</ref>
 
Kaisar [[Nikephoros II Phokas]] (berkuasa 963–969) dan [[Ioannes I Tzimiskes]] (969–976) memperluas wilayah kekaisaran hingga [[Suriah]], menundukkan emir-emir di [[Irak]] barat laut, serta menaklukkan kembali [[Kreta]] dan [[Siprus]]. Pada pemerintahan Ioannes, tentara kekaisaran sempat mengancam [[Yerusalem]].<ref name="Browning-1992-113">{{harvnb|Browning|1992|pp=113}}.</ref> Emirat [[Aleppo]] dan tetangga-tetangganya menjadi vassal kekaisaran. Setelah banyak melancarkan kampanye militer, ancaman Arab terakhir bagi Romawi Timur berhasil ditaklukkan ketika Basil II dengan cepat menarik 40.000 tentara berkuda untuk membebaskan Suriah Romawi. Dengan surplus sumber daya alam, Basil II merencanakan ekspedisi ke Sisilia untuk merebutnya dari bangsa Arab. Setelah kematiannya tahun 1025, ekspedisi berangkat pada tahun 1040-an, dan berhasil menggapai keberhasilan awal, tetapi keberhasilan itu selanjutnya terhambat.
 
==== Peperangan melawan Kekaisaran Bulgaria ====
{{details|Peperangan Romawi Timur-Bulgaria}}
[[Berkas:Basilios II.jpg|jmplthumb|lurusupright|Kaisar [[Basil II]] sang Pembantai Bulgar (976–1025).]]
 
Pergumulan lama dengan [[Takhta Suci]] berlanjut; kali ini diakibatkan oleh perebutan kekuasaan religius atas Bulgaria yang baru dikristenkan. Akibatnya, [[Tsar]] [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] melancarkan invasi pada tahun 894, tetapi berhasil dihentikan melalui diplomasi Romawi Timur, yang memohon bantuan dari bangsa Hongaria. Romawi Timur akhirnya dikalahkan dalam [[Pertempuran Bulgarophygon]] (896) dan diharuskan membayar upeti kepada bangsa Bulgaria. Selanjutnya (912), Simeon berhasil memaksa Romawi Timur menganugerahinya takhta ''basileus'' (kaisar) Bulgaria dan membuat Kaisar [[Konstantinus VII]] menikahi salah satu putri Simeon. Ketika pemberontakan di Konstantinopel menghambat upaya ini, Simeon menyerang Trakia dan menaklukkanmenaklukan [[Edirne|Adrianopel]].<ref name=Norwich />
 
Ekspedisi kekaisaran di bawah pimpinan [[Leo Phocas]] dan [[Romanos I|Romanos Lekapenos]] mengalami kekalahan besar dalam [[Pertempuran Acheloos]] (917), dan pada tahun berikutnya Bulgaria memasuki dan merampok Yunani utara hingga sejauh [[Korintus]]. Adrianopel berhasil direbut kembali pada tahun 923, tetapi pada tahun 924 tentara Bulgaria mengepung Konstantinopel. Situasi di Balkan membaik setelah kematian Simeon tahun 927. Pada tahun 968, Bulgaria diserbu oleh [[Rus']] di bawah pimpinan [[Sviatoslav I dari Kiev]]. Tiga tahun kemudian, Kaisar [[Ioannes I Tzimiskes]] berhasil [[Pengepungan Dorostolon|mengalahkan]] bangsa Rus' dan memasukkan wilayah Bulgaria timur ke dalam kekaisaran.
 
[[Berkas:Map Byzantine Empire 1025-en.svg|jmplthumb|kirileft|300px|Wilayah kekaisaran di bawah pimpinan Basil II.]]
 
Perlawanan Bulgaria berkecamuk pada masa [[dinasti Cometopuli]]. Kaisar baru [[Basil II]] (berkuasa 976–1025) berupaya menundukkan bangsa Bulgaria. Ekspedisi pertama Basil mengalami kegagalan di [[Pertempuran Gerbang Trajanus|Gerbang Trajanus]]. Pada tahun-tahun berikutnya, kaisar sibuk dengan pemberontakan internal di [[Anatolia]], sementara Bulgaria memperluas kekuasaan mereka di Balkan. Perang berlarut selama hampir dua puluh tahun. Kemenangan Romawi Timur di [[Pertempuran Spercheios|Spercheios]] dan [[Pertempuran Skopje|Skopje]] berhasil melemahkan tentara Bulgaria. Dalam kampanye militer tahunannya, Basil terus mengurangi jumlah benteng Bulgaria. Akhirnya, dalam [[Pertempuran Kleidion]] tahun 1014, Bulgaria berhasil dikalahkan.<ref name=Angold>{{harvnb|Angold|1997}}.</ref> Tentara Bulgaria ditangkap, dan konon 99 dari 100 tentara dibutakan, sementara sisanya diberi satu mata untuk memimpin teman sebangsanya pulang. Ketika Tsar [[Samuel dari Bulgaria|Samuil]] menyaksikan nasib tentaranya, ia meninggal akibat syok. Pada tahun 1018, benteng Bulgaria terakhir telah menyerah, dan negara mereka menjadi bagian dari Romawi Timur. Kemenangan ini merestorasi perbatasan [[Donau]], yang tidak dikuasai semenjak masa kaisar Heraklius.<ref name=Norwich />
Baris 231 ⟶ 203:
==== Hubungan dengan Rus' Kiev ====
{{details|Perang Rus'-Romawi Timur}}
[[Berkas:Царьград.jpg|jmplthumb|karight|165px|[[Rus' Kiev]] di bawah tembok Konstantinopel (860).]]
 
Antara tahun 850 hingga 1100, kekaisaran membina hubungan dengan [[Rus' Kiev]]. Hubungan ini memberikan dampak yang panjang terhadap sejarah [[bangsa Slav Timur]], dan Romawi Timur dengan cepat menjadimerupakan mitra budaya dan [[Jalur perdagangan bangsabagi Varangia dan bangsa Yunani|perdagangan]] mereka. AkanKiev, tetapi hubungan antara kedua pihak inimereka tidak selalu hangat. Konflik paling serius antara kedua negara adalah perang 968–971 di Bulgaria. [[Perang Rus'-Romawi Timur|Serangan-serangan Rus']] terhadap kota-kota Romawi Timur di pantai [[Laut Hitam]] dan Konstantinopel juga tercatat dalam sejarah. Meskipun serangan-serangan tersebut dapat dihalau, serangan itu berakhir dengan [[Traktat Rus'-Romawi Timur|traktat perdagangan]] yang menguntungkan Rus'.
 
Hubungan Rus'-Romawi Timur membaik setelah pernikahan [[Anna Porphyrogenita]] dengan [[Vladimir yang Agung]]. Berkat [[Kristenisasi Rus' Kiev|Kristenisasi]] pula, hubungan kedua negara semakin manis. Pendeta, arsitek, dan artis Romawi Timur diundang untuk membantu pengerjaan katedral dan gereja di Rus', sehingga pengaruh budaya Romawi Timur semakin menyebar. Beberapa tentara Rus' menjadi tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur, dengan yang paling terkenal adalah [[Penjaga Varangia]].
 
Akan tetapi, bahkan setelah Kristenisas bangsa Rus', hubungan dengan Bizantium tidak selalu baik. Konflik paling serius antara dua kekuatan ini adalah perang tahun 968–971 di Bulgaria, namun beberapa ekspedisi penyerbuan Rus' terhadap kota-kota Bizantium di pesisir Laut Hitam dan Konstantinopel sendiri juga pernah dilakukan. Meskipun sebagian besarnya berhasil dihalau, ekspedisi-ekspedisi itu seringkali diselesaikan dengan perjanjian damai yang biasanya lebih menguntungkan bangsa Rus', misalnya perjanjian pada akhir [[Perang Rus'–Bizantium (1043)|perang tahun 1043]], yang mana ketika itu Rus' menunjukkan indikasi adanya ambisi untuk bersaing dengan Bizantium sebagai kekuatan yang mandiri.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|p=82}}.</ref>
 
==== Puncak ====
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari [[Armenia]] di timur hingga [[Calabria]] di barat.<ref name=Norwich>{{harvnb|Norwich|1998}}.</ref> Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah Georgia dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar [[Antiokhia]]. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir [[Emirat Sisilia|pendudukan Arab di Sisilia]]. Ia berencana menaklukan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.<ref name=Norwich />
[[Berkas:Cyril-methodius-small.jpg|jmpl|200px|Mural [[Santo Kiril dan Methodius]], abad ke-19, [[Biara Troyan]], Bulgaria.]]
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari [[Kerajaan Armenia (Abad Pertengahan)|Armenia]] di timur hingga [[Calabria]] di barat.<ref name=Norwich>{{harvnb|Norwich|1998}}.</ref> Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah [[Kerajaan Georgia|Georgia]] dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar [[Antiokhia]]. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir [[Emirat Sisilia|pendudukan Arab di Sisilia]]. Ia berencana menaklukkan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.<ref name=Norwich />
 
Leo VI mereformasi administrasi Kekaisaran, mengatur ulang perbatasan subdivisi administratif (''[[Thema (distrik Bizantium)|Themata]]'', atau "Thema") dan merapikan sistem pangkat serta hak istimewa, serta mengatur tindakan beragam serikat dagang di Konstantinopel. Reformasi Leo berperan besar dalam mengurangi bahaya perpecahan Kekaisaran.<ref name="Browning-1992-98-99">{{harvnb|Browning|1992|pp=98–99}}.</ref>
 
Periode ini juga meliputi peristiwa keagamaan yang penting. [[Santo Kiril dan Methodius|Kiril dan Methodius]], dua [[Bangsa Yunani Bizantium|bersaudara Yunani Bizantium]] dari Thessaloniki, berperan besar dalam Kristenisasi bangsa Slav.<ref>{{harvnb|Timberlake|2004|p=14}}</ref>
 
=== Krisis dan perpecahan ===
Romawi Timur segera terperosok dalam periode kesulitan, terutama diakibatkan oleh kerusakan sistem dan pengabaian militer. [[Nikephoros II]] (963–969), [[Ioannes Tzimiskes]] dan [[Basil II]] mengubah divisi militer ({{polytonic|τάγματα}}, ''[[tagma (militer)|tagmata]]'') dari angkatan bersenjata penduduk yang defensif menjadi tentara profesional yang banyak diisi oleh tentara bayaran. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tentara bayaran tidaklah sedikit. Sementara itu, ancaman invasi terus sirna pada abad kesepuluh, dan begitu pula kebutuhan garnisun dan perbentengan yang mahal.<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=548–549}}.</ref> [[Basil II]] mewarisi kas yang berkembang pada penerus-penerusnya, tetapitapi lupa untuk merencanakan penerusnya. Tidak ada satupun penerusnya yang memiliki bakat politik atau militer, sehingga pemerintahan kekaisaran jatuh ke tangan pegawai negeri. Usaha untuk memulihkan ekonomi Romawi Timur hanya mengakibatkan inflasi dan menurunnya nilai koin emas. Angkatan bersenjata lalu dipandang sebagai kebutuhan yang tak penting dan ancaman politik. Maka dari itu, tentara asli dipecat dan digantikan oleh tentara bayaran asing.<ref name="PM">Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert].</ref>
 
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh [[bangsa Norman]], yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium.<ref>Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P17.HTM Relations with Italy and Western Europe].</ref> Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di [[Dalmatia]] karena direbut [[Peter Krešimir IV dari Kroasia]] tahun 1069.<ref>[[Ferdo Šišić]]. ''Povijest Hrvata u vrijeme narodnih vladara''. Zagreb, 1925, ISBN 86-401-0080-2</ref>
[[Berkas:The seizure of Edessa in Syria by the Byzantine army and the Arabic counterattack from the Chronicle of John Skylitzes.jpg|jmpl|230px|Penaklukan [[Edessa]] di Suriah (1031) oleh Bizantium yang dipimpin oleh [[George Maniakes]], serta serangan balasan Arab]]
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh [[bangsa Norman]], yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium.<ref>Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P17.HTM Relations with Italy and Western Europe].</ref> Bari, pertahanan utama Bizantium di Apulia, dikepung pada Agustus 1068 dan [[Pengepungan Bari|ditaklukkan pada April 1071]].<ref>{{harvnb|Hooper|Bennett|1996|p=82}}; {{harvnb|Stephenson|2000|p=157}}.</ref> Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di [[Dalmatia]] karena direbut [[Peter Krešimir IV dari Kroasia]] tahun 1069.<ref>[[Ferdo Šišić]]. ''Povijest Hrvata u vrijeme narodnih vladara''. Zagreb, 1925, ISBN 86-401-0080-2</ref>
 
Di Asia Kecil-lah bencana terbesar akan terjadi. [[Turki Seljuq]] melancarkan eksplorasi pertama mereka melintasi perbatasan Romawi Timur ke Armenia pada tahun 1065 dan 1067. Kedaruratan dibebankan pada aristokrasi militer di Anatolia yang pada tahun 1068 mengamankan pemilihan salah satu dari mereka sendiri, [[Romanos IV|Romanos Diogenes]], sebagai kaisar. Pada musim panas tahun 1071, Romanos melancarkan kampanye militer besar terhadap Seljuk. Pada [[Pertempuran Manzikert]], Romanos tidak hanya menderita kekalahan di tangan [[Sultan]] [[Alp Arslan]], tetapi juga ditangkap. Alp Arslan memperlakukannya dengan hormat, dan tidak mengenakan syarat-syarat keras pada Romawi Timur.<ref name="PM" /> Sementara itu, di Konstantinopel, kudeta yang mendukung [[Michael VII Doukas|Michael Doukas]] berlangsung. Pada tahun 1081, Seljuk memperluas kekuasaan mereka di Anatolia. Wilayah mereka membentang dari Armenia di timur hingga [[Bithynia]] di barat. Ibukota Seljuk didirikan di [[Nicea]], yang hanya terletak sejauh 55 mil (88&nbsp;km) dari Konstantinopel.<ref>{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002}}; Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert].</ref>
 
=== Dinasti Komnenos dan Tentara Salib ===
{{See also|Restorasi Komnenos}}
==== Alexios I dan Perang Salib Pertama ====
{{See also|Perang Salib Pertama}}
[[Berkas:Byzantiumforecrusades.jpg|350px|jmplthumb|Kekaisaran Romawi Timur dan [[Kesultanan Rûm]] sebelum Perang Salib.]]
 
Setelah pertempuran Manzikert, berkat usaha [[Komnenos|dinasti Komnenos]], pemulihan berhasil dilakukan.<ref name="M124">{{harvnb|Magdalino|2002|p=124}}.</ref> Kaisar pertama dinasti ini adalah [[Isaakius I Komnenos|Isaakius I]] (1057–1059), dan yang kedua adalah [[Alexios I]]. Pada masa kekuasaannya, Alexios menghadai serangan Norman yang dipimpin oleh [[Robert Guiscard]] dan putranya [[Bohemund I dari Antiokhia|Bohemund dari Taranto]]. Mereka merebut [[Pertempuran Dyrrhachium (1081)|Dyrrhachium]] dan [[Corfu]], serta mengepung [[Larissa]] di [[Thessaly]]. Kematian Robert Guiscard pada tahun 1085 meringankan masalah Norman untuk sementara. Sementara itu, Alexios berhasil mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Levounion]] pada tanggal 28 April 1091.<ref name="Br" />
 
[[Berkas:Alexios I Komnenos.jpg|jmplthumb|kirileft|Potret Kaisar [[Alexios I]].]]
 
Selepas mencapai kestabilan di Barat, Alexios dapat mengalihkan perhatiannya terhadap kesulitan ekonomi dan disintegrasi pertahanan lama kekaisaran.<ref name=Birkenmeier>{{harvnb|Birkenmeier|2002}}.</ref> Ia ingin merebut kembali wilayah yang lepas di [[Asia Kecil]] dan menghancurkan Seljuk, tetapi tidak mempunyai cukup tentara. Pada [[Konsili Piacenza]] tahun 1095, utusan Alexios berbicara kepada [[Paus Urbanus II]] mengenai penderitaan orang Kristen di Timur, dan menekankan bahwa tanpa bantuan dari Barat, mereka akan terus menderita akibat kekuasaan Muslim. Urban memandang permohonan Alexios sebagai kesempatan untuk memperkokoh Eropa Barat dan memperkuat kekuasaan kepausan.<ref name=Harris>{{harvnb|Harris|2003}}; {{harvnb|Read|2000|p=124}}; {{harvnb|Watson|1993|p=12}}.</ref> Pada 27 November 1095, [[Paus Urbanus II]] menggelar [[Konsili Clermont]] dan menyerukan kepada semua yang hadir untuk mengangkat senjata di bawah tanda [[Salib Kristen|Salib]] dan melancarkan perang suci untuk merebut kembali Yerusalem dan Timur dari tangan Muslim.<ref name="Br" />
 
Alexios telah menantikan bantuan dalam bentuk tentara bayaran dari Barat, tetapi sama sekali tidak siap untuk menghadapi kekuatan besar yang akan melewati wilayah Romawi Timur. Alexios merasa tidak nyaman karena empat dari delapan pemimpin tentara salib utama adalah orang Norman, salah satunya Bohemund. Tentara Salib harus melewati Konstantinopel. Untungnya, kaisar berhasil menanganinya. Ia mengharuskan pemimpin-pemimpin perang salib bersumpah agar dalam perjalanan mereka menuju Tanah Suci, mereka harus menyerahkan wilayah atau kota yang mereka taklukan dari Turki kepada Romawi Timur. Sebagai gantinya, Alexios akan memberi mereka panduan, persediaan makanan, dan pengawalan militer.<ref name=A261>{{harvnb|Komnene|1928|loc=[http://www.fordham.edu/halsall/basis/AnnaComnena-Alexiad10.html X, 261]}}.</ref> Berkat sumpah itu, Alexios berhasil menguasai kembali kota-kota dan pulau-pulau penting, dan bahkan sebagian besar Asia Kecil barat. Sayangnya, tentara salib meyakini sumpah mereka sudah tidak berlaku ketika Alexios tidak membantu mereka dalam pengepungan [[Antiokhia]] (ia sebenarnya telah mempersiapkan jalan menuju Antiokhia, tetapi [[Stephen II, Count Blois|Stephen dari Blois]] meyakinkannya untuk mundur. Stephen meyakinkannya bahwa ekspedisi telah gagal).<ref name="A291">Anna Komnene. ''Alexiad'', XI, [http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad11.html 291].</ref> Bohemund, yang menetapkan dirinya sebagai [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], sempat berperang melawan Romawi Timur, tetapi akhirnya setuju untuk menjadi vassal Romawi Timur dalam [[Traktat Devol]] tahun 1108. Berkat traktat tersebut, ancaman Norman berhasil dipadamkan.<ref name="A348-358">Anna Komnene. ''Alexiad'', XIII, [http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad13.html 348–358]; {{harvnb|Birkenmeier|2002|p=46}}.</ref>
 
==== Ioannes II, Manouel I, dan Perang Salib Kedua ====
[[Berkas:1099jerusalem.jpg|thumb|Manuskrip yang menggambarkan [[Pengepungan Yerusalem (1099)|direbutnya Yerusalem]] selama Perang Salib Pertama.]]
{{Main|Yohanes II Komnenos|Manuel I Komnenos}}
Putra Alexios, [[Ioannes II Komnenos]], menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh [[Pertempuran Manzikert]].<ref>{{harvnb|Norwich|1998|p=267}}.</ref> Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma.<ref>{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=377}}.</ref> Maka, ia dijuluki sebagai [[Marcus Aurelius]] Bizantium. Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]] di Barat, mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Beroia]],<ref name="B90">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=90}}.</ref> serta memimpin kampanye militer terhadap [[Bangsa Turk]] di [[Asia Kecil]]. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia.<ref name="SJ">Stone, [http://www.roman-emperors.org/johncomn.htm Ioannes II Komnenos].</ref> Ia juga berhasil mengusir serangan Hongaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman [[Lothair III]]. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, [[Roger II dari Sisilia]].<ref name="BrJ">{{cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat [[Danishmend]], menaklukan kembali seluruh [[Cilicia]], dan memaksa [[Raymond dari Poitiers]], [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke [[Tanah Suci]]. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=84}}.</ref> Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.<ref name="B326">{{harvnb|Brooke|2008|p=326}}.</ref>
[[Berkas:1099jerusalem.jpg|jmpl|Manuskrip yang menggambarkan [[Pengepungan Yerusalem (1099)|direbutnya Yerusalem]] selama Perang Salib Pertama.]]
Putra Alexios, [[Ioannes II Komnenos]], menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh [[Pertempuran Manzikert]].<ref>{{harvnb|Norwich|1998|p=267}}.</ref> Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma.<ref>{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=377}}.</ref> Maka, ia dijuluki sebagai [[Marcus Aurelius]] Bizantium.
 
[[Berkas:The Byzantine Empire, c.1180.PNG|thumb|left|300px|Kekaisaran Romawi Timur (warna ungu) tahun 1180, pada akhir periode Komnenos.]]
Pada masa kekuasaannya, Ioannes bersekutu dengan [[Kekaisaran Romawi Suci]] di Barat, mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Beroia]],<ref name="B90">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=90}}.</ref> serta memimpin kampanye militer terhadap [[Bangsa Turk]] di [[Asia Kecil]]. Kampanye militer Ioannes mengubah keseimbangan kekuatan di timur, memaksa Turki mengambil posisi defensif, serta merebut kembali kota-kota Romawi Timur di Anatolia.<ref name="SJ">Stone, [http://www.roman-emperors.org/johncomn.htm Ioannes II Komnenos].</ref> Ia juga berhasil mengusir serangan Hongaria dan Serbia pada tahun 1120-an. Pada tahun 1130, Ioannes bersekutu dengan kaisar Jerman [[Lothair III]]. Mereka bersama-sama berperang melawan raja Norman, [[Roger II dari Sisilia]].<ref name="BrJ">{{cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
 
[[Manouel I Komnenos]], putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan [[Kerajaan Yerusalem]], dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke [[Fatimiyah|Mesir Fatimiyyah]]. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja [[negara-negara Tentara Salib]]. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan [[Raynald dari Châtillon|Raynald]], Pangeran Antiokhia, dan [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric]], Raja Yerusalem.<ref name="S">{{harvnb|Magdalino|2002|p=74}}; Stone, [http://www.roman-emperors.org/mannycom.htm Manouel I Comnenus].</ref> Dalam upaya untuk merestorasi kekuasaan Romawi Timur di pelabuhan-pelabuhan Italia Selatan, Manouel mengirim ekspedisi ke Italia tahun 1155, tetapi sengketa dengan koalisi mengakibatkan kegagalan kampanye militer ini. Meskipun begitu, angkatan bersenjata Manouel berhasil menyerbu [[Kerajaan Hongaria]] tahun 1167. Tentara Hongaria dapat dikalahkan dalam [[Pertempuran Sirmium]]. Pada tahun 1168, hampir seluruh pantai Adriatik timur berada di tangan Manouel.<ref name="S372">{{harvnb|Sedlar|1994|p=372}}.</ref> Manouel lalu bersekutu dengan Paus dan kerajaan-kerajaan Kristen Barat. Pada masa [[Perang Salib Kedua]], tentara salib harus melewati wilayah Romawi Timur untuk mencapai tanah suci. Manouel membiarkan mereka lewat, dan memastikan tentara salib tidak menyebabkan kekacauan.<ref name="M67">{{harvnb|Magdalino|2002|p=67}}.</ref>
Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat [[Danishmend]], menaklukkan kembali seluruh [[Cilicia]], dan memaksa [[Raymond dari Poitiers]], [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke [[Tanah Suci]]. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=84}}.</ref> Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.<ref name="B326">{{harvnb|Brooke|2008|p=326}}.</ref>
 
[[Berkas:The Byzantine Empire, c.1180.PNG|jmpl|kiri|300px|Kekaisaran Romawi Timur (warna ungu) tahun 1180, pada akhir periode Komnenos.]]
 
[[Manouel I Komnenos]], putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan [[Kerajaan Yerusalem]], dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke [[Fatimiyah|Mesir Fatimiyyah]]. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja [[negara-negara Tentara Salib]]. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan [[Raynald dari Châtillon|Raynald]], Pangeran Antiokhia, dan [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric]], Raja Yerusalem.<ref name="S">{{harvnb|Magdalino|2002|p=74}}; Stone, [http://www.roman-emperors.org/mannycom.htm Manouel I Comnenus].</ref>
 
Dalam upaya untuk merestorasi kekuasaan Romawi Timur di pelabuhan-pelabuhan Italia Selatan, Manouel mengirim ekspedisi ke Italia tahun 1155, tetapi sengketa dengan koalisi mengakibatkan kegagalan kampanye militer ini. Meskipun begitu, angkatan bersenjata Manouel berhasil menyerbu [[Kerajaan Hongaria]] tahun 1167. Tentara Hongaria dapat dikalahkan dalam [[Pertempuran Sirmium]]. Pada tahun 1168, hampir seluruh pantai Adriatik timur berada di tangan Manouel.<ref name="S372">{{harvnb|Sedlar|1994|p=372}}.</ref> Manouel lalu bersekutu dengan Paus dan kerajaan-kerajaan Kristen Barat. Pada masa [[Perang Salib Kedua]], tentara salib harus melewati wilayah Romawi Timur untuk mencapai tanah suci. Manouel membiarkan mereka lewat, dan memastikan tentara salib tidak menyebabkan kekacauan.<ref name="M67">{{harvnb|Magdalino|2002|p=67}}.</ref>
 
Di timur, Manouel mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Myriokephalon]] tahun 1176. Akan tetapi, kekalahan itu segera diperbaiki. Pada tahun berikutnya, Manouel berhasil mengalahkan tentara Turki.<ref name="B129">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=128}}.</ref> Komandan Romawi Timur Ioannes Vatatzes, yang menghancurkan penyerang Turki dalam [[Pertempuran Hyelion dan Leimocheir]], tidak hanya membawa pasukan dari ibukota, tetapi juga berhasil mengumpulkan tentara dalam perjalanan. Hal ini merupakan tanda bahwa tentara Romawi Timur tetap kuat dan program pertahanan di Asia Kecil barat masih berhasil.<ref name="B196">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=196}}.</ref>
 
[[Berkas:manuelcomnenus.jpg|jmplthumb|[[Manouel I Komnenos]].]]
 
==== Renaisans abad kedua belaskeduabelas ====
{{details|Peradaban Romawi Timur pada abad ke-12}}
{{See also|Pasukan Komnenos}}
[[Berkas:Meister von Nerezi 001.jpg|jmpl|250px|'Ratapan Kristus' (1164), sebuah fresko dari [[Gereja St. Panteleimon (Nerezi)|gereja Santo Panteleimon]] di Nerezi di dekat Skopje. Lukisan ini dianggap sebagai contoh terbaik dari seni [[Komnenos]] abad ke-12]]
Ioannes dan Manouel menerapkan kebijakan militer aktif, dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pertahanan kota atau pengepungan. Kebijakan perbentengan agresif merupakan jatung kebijakan militer mereka.<ref name="B185-186">{{harvnb|Birkenmeier|2002|pp=185–186}}.</ref> Meskipun mengalami kekalahan di Myriokephalon, kebijakan Alexios, Ioannes, dan Manouel, berhasil memperluas wilayah kekaisaran, mencapai kestabilan perbatasan di Asia Kecil, serta mengamankan perbatasan Eropa kekaisaran. Dari tahun 1081 hingga 1180, angkatan bersenjata Komnenos menjamin keamanan Romawi Timur, sehingga peradaban Romawi Timur memiliki kesempatan untuk berkembang.<ref name="Br1">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=1}}.</ref>
 
Provinsi-provinsi Barat mampu menggapai kebangkitan ekonomi. Selama abad keduabelas, jumlah penduduk dan tanah pertanian meningkat. Bukti arkeologi dari Eropa dan Asia Kecil menunjukkan perbesaran permukiman kota. Pada masa ini, perdagangan juga berkembang.<ref name="Day">{{harvnb|Day|1977|pp=289–290}}; {{harvnb|Harvey|2003}}.</ref>
 
Dalam bidang artistik, muncul kebangkitan dalam bidang [[mosaik]]. Sekolah-sekolah arsitektur regional mulai memproduksi banyak gaya baru yang berasal dari berbagai pengaruh budaya.<ref name=Diehl>Diehl, [http://www.myriobiblos.gr/texts/english/diel.html Byzantine Art]</ref> Selama abad keduabelas, model [[humanisme Renaisans|humanisme]] awal muncul sebagai renaisans ketertarikan terhadap penulis-penulis klasik.<ref name="TM">{{harvnb|Tatakes|Moutafakis|2003|p=110}}.</ref> Melalui [[Eustathios dari Thessalonika]], humanisme Bizantium menemukan kembali ekspresi khasnya.<ref name="TM"/> Dalam filsafat, ada kebangkitan pembelajaran klasik yang sudah terabaikan sejak abad ke-7, dicirikan dengan peningkatan signifikan dalam penerbitan ulasan karya-karya klasik.<ref name="Browning-1992-190-218">{{harvnb|Browning|1992|pp=198–208}}.</ref> Selain itu, selama periode Komnenos terjadi penyebaran pertama pengetahuan Yunani klasik ke barat.<ref name="Browning-1992-218">{{harvnb|Browning|1992|p=218}}.</ref>
 
=== Kemunduran dan disintegrasi ===
{{Main|Kemunduran Kekaisaran Romawi Timur}}
==== Dinasti Angeloi ====
Manouel wafat pada tanggal 24 September 1180. Ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sebelas tahun, [[Alexios II Komnenos]]. Alexios II sangat tidak kompeten. Pemerintahannya kurang disukai karena latar belakang Franka ibunya, [[Maria dari Antiokhia]].<ref name="Norwich291">{{harvnb|Norwich|1998|p=291}}.</ref> Akhirnya, [[Andronikos I Komnenos]], cucu Alexios I, mengobarkan pemberontakan melawan saudaranya dan berhasil menjatuhkannya dalam kudeta. Ia melangsungkan pawai di Konstantinopel pada Agustus 1182 dengan memanfaatkan kepopulerannya di angkatan bersenjata. Selanjutnya Andronikos menggalakkan pembantaian orang-orang Latin.<ref name="Norwich292">{{harvnb|Norwich|1998|p=292}}.</ref> Setelah menghabisi musuh-musuhnya, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar pada September 1183. Andronikos mencabut nyawa Alexios II dan merampas istri Alexios yang berusia 12 tahun, [[Agnes dari Perancis (maharani Romawi Timur)|Agnes dari Perancis]].<ref name="Norwich292"/>
{{Main|Kekaisaran Romawi Timur di bawah dinasti Angelos}}
Manouel wafat pada tanggal 24 September 1180. Ia digantikan oleh putranya yang masih berusia sebelas tahun, [[Alexios II Komnenos]]. Alexios II sangat tidak kompeten. Pemerintahannya kurang disukai karena latar belakang Franka ibunya, [[Maria dari Antiokhia]].<ref name="Norwich291">{{harvnb|Norwich|1998|p=291}}.</ref> Akhirnya, [[Andronikos I Komnenos]], cucu Alexios I, mengobarkan pemberontakan melawan saudaranya dan berhasil menjatuhkannya dalam kudeta. Ia melangsungkan pawai di Konstantinopel pada Agustus 1182 dengan memanfaatkan kepopulerannya di angkatan bersenjata. Selanjutnya Andronikos menggalakkan [[pembantaian orang-orang Latin]].<ref name="Norwich292">{{harvnb|Norwich|1998|p=292}}.</ref> Setelah menghabisi musuh-musuhnya, ia menyatakan dirinya sebagai kaisar pada September 1183. Andronikos mencabut nyawa Alexios II dan merampas istri Alexios yang berusia 12 tahun, [[Agnes dari Perancis (maharani Romawi Timur)|Agnes dari Perancis]].<ref name="Norwich292"/>
 
Andronikos memulai pemerintahannya dengan baik. Reformasi pemerintahan yang dilancarkannya dipuji oleh sejarawan-sejarawan. Menurut [[George Ostrogorsky]], Andronikos berdedikasi untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Di bawah kekuasaannya, penjualan jabatan dihentikan. Pemilihan pejabat didasarkan pada jasa, bukan karena pilih kasih. Pejabat-pejabat diberi upah yang layak sehingga praktik suap dapat dikurangi.<ref name="M194" /> Aristokrat-aristokrat merasa geram dengannya. Sementara itu, perilaku Andronikos juga dipandang kurang baik. Penghukuman mati dan kekerasan kerap terjadi, sehingga masa kekuasaannya menjadi rezim teror.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=118}}.</ref> Andronikos berupaya menghabisi aristokrasi. Perjuangan melawan aristokrasi berubah menjadi pembantaian, sementara kaisar melancarkan tindakan yang lebih kejam untuk menopang rezimnya.<ref name="M194">{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=397}}.</ref>
 
[[Berkas:Death of andronic I.png|jmplthumb|250px|Ilustrasi kematian Andronikos.]]
Meskipun mempunyai latar belakang militer, Andronikos tak mampu melawan [[Isaakius Komnenos dari Siprus]], [[Béla III dari Hongaria]] yang mencaplok wilayah-wilayah Kroasia, dan [[Stefan Nemanja]] dari Serbia yang menyatakan kemerdekaan dari Romawi Timur. Keadaan semakin memburuk ketika [[William II dari Sisilia]] menyerang Romawi Timur dengan angkatan perang sejumlah 300 kapal dan 80.000 tentara pada tahun 1185.<ref name="Norwich293">{{harvnb|Norwich|1998|p=293}}.</ref> Andronikos memobilisasi armada kecil yang berjumlah 100 kapal untuk melindungi ibukota. Penyerang-penyerang ini baru dapat diusir pada masa kekuasaan kaisar berikutnya, Isaakius Angelos.
 
Baris 315 ⟶ 266:
==== Perang Salib Keempat ====
{{details|Perang Salib Keempat}}
[[Berkas:Eugène Ferdinand Victor Delacroix 012.jpg|thumb|Right|''Tentara Salib Memasuki Konstantinopel'', karya [[Eugène Delacroix]] (1840).]]
{{Further|Pengepungan Konstantinopel (1203)|Pengepungan Konstantinopel (1204)}}
Pada tahun 1198, [[Paus Innosensius III]] memulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui legatus dan surat-surat [[ensiklik]].<ref name="Norwich299">{{harvnb|Norwich|1998|p=299}}.</ref> Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di [[Levant]]. Tentara Salib yang tiba di [[Republik Venesia|Venesia]] pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia.<!-- Kebijakan Venesia di bawah pimpinan [[Doge Venesia|Doge]] [[Enrico Dandolo]] mungkin bertentangan dengan paus dan tentara salib, karena Venesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan Mesir.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>--> Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) [[Zadar|Zara]] di [[Dalmatia]] (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hongaria tahun 1186).<ref name="BrC">Britannica Concise, [http://concise.britannica.com/ebc/article- 9383275/Siege-of-Zara Siege of Zara].</ref> Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah [[Pengepungan Zara|pengepungan singkat]].<ref>{{harvnb|Geoffrey of Villehardouin|1963|p=46}}.</ref> Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
[[Berkas:Eugène Ferdinand Victor Delacroix 012.jpg|jmpl|Right|''Tentara Salib Memasuki Konstantinopel'', karya [[Eugène Delacroix]] (1840).]]
Pada tahun 1198, [[Paus Innosensius III]] memulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui [[Legatus kepausan|legatus]] dan surat-surat [[ensiklik]].<ref name="Norwich299">{{harvnb|Norwich|1998|p=299}}.</ref> Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di [[Levant]]. Tentara Salib yang tiba di [[Republik Venesia|Venesia]] pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia.<!-- Kebijakan Venesia di bawah pimpinan [[Doge Venesia|Doge]] [[Enrico Dandolo]] mungkin bertentangan dengan paus dan tentara salib, karena Venesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan Mesir.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>--> Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) [[Zadar|Zara]] di [[Dalmatia]] (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hongaria tahun 1186).<ref name="BrC">Britannica Concise, [http://concise.britannica.com/ebc/article- 9383275/Siege-of-Zara Siege of Zara].</ref> Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah [[Pengepungan Zara|pengepungan singkat]].<ref>{{harvnb|Geoffrey of Villehardouin|1963|p=46}}.</ref> Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
 
[[Berkas:Byzantium1215.jpg|jmplthumb|kirileft|250px|Peta yang menunjukkan pembagian Kekaisaran Romawi Timur setelah [[Perang Salib Keempat]].]]
 
Setelah [[Theobald III, Count Champagne|Theobald III]] wafat, kepemimpinan Tentara Salib berganti tangan ke [[Bonifacius dari Montferrat]], teman [[Philip dari Swabia]]. Baik Boniface maupun Philip telah menikah dengan anggota keluarga kekaisaran Romawi Timur. Ipar Philip, [[Alexios IV Angelos|Alexios Angelos]] (putra dari Kaisar [[Isaakius II Angelos]], yang telah dijatuhkan dan dibutakan), memohon bantuan ke Eropa dan telah berhubungan dengan Tentara Salib. Alexios menawarkan penyatuan kembali gereja Romawi Timur dengan Roma, pembayaran 200.000 [[mark (uang)|mark]] perak, dan bantuan-bantuan lainnya.<ref name="Norwich301">{{harvnb|Norwich|1998|p=301}}.</ref> Innosensius mengetahui rencana untuk mengalihkan Perang Salib ke Konstantinopel dan melarang serangan terhadap kota tersebut, tetapi surat paus baru tiba setelah armada telah meninggalkan Zara.
Baris 327 ⟶ 277:
=== Jatuhnya Romawi Timur ===
==== Kekaisaran dalam pembuangan ====
{{details|Latinokratia}}
Setelah Tentara Salib menjarah Konstantinopel tahun 1204, dua negara Romawi Timur berdiri: [[Kekaisaran Nicea]] dan [[Kedespotan Epirus]]. Negara ketiga, [[Kekaisaran Trebizond]], didirikan oleh [[Alexios I dari Trebizond]] beberapa minggu sebelum penjarahan Konstantinopel. Di antara tiga negara ini, Epirus dan Nicea merupakan negara yang paling mungkin merebut kembali Konstantinopel. Kekaisaran Nicea terus berjuang untuk tetap bertahan, dan pada pertengahan abad ke-13 telah kehilangan sebagian besar wilayahnya di Anatolia selatan.<ref>{{harvnb|Kean|2006}}; {{harvnb|Madden|2005|p=162}}; Lowe-Baker, [http://web.archive.org/web/20071016205009/http://geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm The Seljuks of Rum].</ref> Melemahnya [[Kesultanan Rûm]] akibat [[Pertempuran Köse Dag|serangan bangsa Mongol tahun 1242–43]] memungkinkan para [[beylik]] dan [[ghazi]] untuk mendirikan kepangeranan mereka sendiri di Anatolia, sehingga melemahkan kekuasaan Romawi Timur di Asia Kecil.<ref>Lowe-Baker, [http://web.archive.org/web/20091027082448/http://geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm The Seljuks of Rum].</ref> Akan tetapi, invasi Mongol juga memberi waktu bagi Nicea untuk mengalihkan perhatian pada [[Kekaisaran Latin]].
 
==== Penaklukan kembali Konstantinopel ====
[[Berkas:1263 Mediterranean Sea.svg|thumb|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 1263.]]
{{Main|Romawi Timur di bawah dinasti Palaiologos}}
Kekaisaran Nicea berhasil merebut kembali Konstantinopel dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan [[Michael VIII Palaiologos]]. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=179}}; {{harvnb|Reinert|2002|p=260}}.</ref> Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
[[Berkas:1263 Mediterranean Sea.svg|jmpl|350px|Kekaisaran Romawi Timur tahun 1263.]]
Kekaisaran Nicea, didirikan oleh [[Laskaris|dinasti Laskarid]], berhasil merebut [[Alexios Strategopoulos#Penaklukan kembali Konstantinopel|kembali Konstantinopel]] dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan [[Michael VIII Palaiologos]]. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=179}}; {{harvnb|Reinert|2002|p=260}}.</ref> Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
 
Michael memilih untuk memperluas wilayah kekaisaran daripada menjaga jajahannya di Asia Kecil. Untuk mencegah penjarahan lain, ia memaksa gereja tunduk kepada Roma, yang menjadi solusi sementara.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=257}}.</ref> Selanjutnya, Kaisar [[Andronikos II Palaiologos|Andronikos II]], lalu cucunya Kaisar [[Andronikos III Palaiologos|Andronikos III]], berupaya membangkitkan kembali kekaisaran, namun tentara bayaran yang disewa Andronikos II dari [[Magnas Societas Catalanorum]] seringkali menjadi bumerang.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=261}}.</ref>
 
==== Bangkitnya Utsmaniyah dan jatuhnya Konstantinopel ====
{{Main|Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah|Kejatuhan Konstantinopel}}
[[Berkas:Constantinople 1453.jpg|jmplthumb|lurusupright|[[Jatuhnya Konstantinopel|Pengepungan Konstantinopel]] tahun 1453.]]
 
Situasi semakin memburuk setelah [[Andronikos III]] wafat. [[Perang saudara Romawi Timur 1341–1347|Perang saudara selama enam tahun]] berkecamuk di kekaisaran, membuat penguasa Serbia [[Stephen Uroš IV Dušan dari Serbia|Stefan IV Dushan]] (berkuasa 1331–1346) mampu menguasai sebagian besar sisa wilayah kekaisaran dan mendirikan "[[Kekaisaran Serbia]]" yang berumur pendek. Gempagempa bumi di [[Gallipoli]] tahun 1354 menghancurkan perbentengan, sehingga [[Utsmaniyah]] (yang disewa sebagai tentara bayaran selama perang saudara oleh [[Ioannes VI Kantakouzenos]]) dapat memperkuat posisinya di Eropa.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=268}}.</ref> Saat perang saudara telah berakhir, Utsmaniyah telah mengalahkan Serbia dan menundukkan mereka sebagai vassal. Setelah [[Pertempuran Kosovo]], sebagian besar Balkan telah didominasi oleh Utsmaniyah.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=270}}.</ref>
 
[[Berkas:Eastern Mediterranean 1450 .svg|jmplthumb|kirileft|Mediterania Timur sebelum jatuhnya Konstantinopel.]]
 
Kaisar memohon bantuan dari barat, tetapi paus hanya akan mengirim bantuan jika Gereja Ortodoks Timur mau bersatu kembali dengan [[Takhta Suci]]. Penyatuan gereja telah dipertimbangkan, dan kadang-kadang dilakukan melalui dekret kekaisaran, tetapi penduduk dan klerus Ortodoks membenci otoritas [[Takhta Suci|Roma]] dan [[Ritus Latin]].<ref>{{harvnb|Runciman|1990|pp=71–72}}.</ref> Beberapa tentara Barat datang dan memperkuat pertahanan Konstantinopel, namun kebanyakan penguasa Barat, yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak melakukan apapun saat Utsmaniyah mencaplok satu per satu sisa wilayah Romawi Timur.<ref name="R84-85">{{harvnb|Runciman|1990|pp=84–85}}.</ref>
Baris 350 ⟶ 298:
 
=== Pasca runtuhnya Romawi Timur ===
[[Mehmed II]] menaklukkan negara-negara kecil di [[Mistra]], Yunani, pada tahun 1460, dan [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]] pada tahun 1461. Pada akhir abad ke-15, [[Kesultanan Utsmaniyah]] telah menguasai Asia Kecil dan sebagian Balkan. Sementara itu, [[Kepangeranan-kepangeranan Donau]] menerima pengungsi-pengsungsi Ortodoks dan bangsawan-bangsawan Romawi Timur.
Setelah Konstantinopel jatuh, satu-satunya wilayah Kekaisaran Bizantium yang masih tersisa adalah Kedespotan [[Morea]] (Peloponnesos), yang dikuasai oleh Kaisar terakhir, [[Thomas Palaiologos]] dan [[Demetrios Palaiologos]]. Kedespotan ini terus bertahan sebagai negara merdeka dengan membayar upeti tahunan kepada Utsmaniyah. Pemerintahan yang tak kompeten, ketidakmampuan membayar upeti, dan pemberontakan melawan Utsmaniyah akhirnya membuat Mehmed II menginvasi Morea pada 1460. Demetrios meminta Utsmaniyah untuk menginvasi dan mengusir Thomas, hingga akhirnya Thomas melarikan diri. Utsmaniyah bergerak menyusuri Morea dan bisa dibilang berhasil menaklukkan seluruh Morea pada musim panas. Demetrios mengira bahwa ia akan dijadikan penguasa Morea, namun wilayah ini kemudian dijadikan bagian dari Utsmaniyah.
 
Beberapa wilayah mampu bertahan selama beberapa waktu. Pulau [[Monemvasia]] menolak menyerah dan awalnya diperintah oleh seorang bajak laut [[Katala]]. Ketika penduduknya mengusirnya, mereka memperoleh persetujuan Thomas untuk menempatkan mereka di bawah perlindungan Paus sebelum akhir 1460. [[Semenanjung Mani]], di ujung selatan Morea, melakukan perlawanan yang dikobarkan oleh koalisi para klan lokal dan kemudian wilayah itu dikuasai oleh [[Venesia]]. Pertahanan terakhir adalah [[Salmeniko]], di barat laut Morea. [[Graitzas Palaiologos]] adalah komandan militer di sana, ditempatkan di [[Kastil Salmeniko]]. Ketika kota itu akhirnya menyerah, Graitzas dan garnisunnya serta beberapa penduduk kota bertahan di kastil hingga Juli 1461, ketika akhirnya mereka melarikan diri dan tiba di wilayah Venesia.<ref>{{harvnb|Miller|1907|loc=[http://www.archive.org/stream/journalofhelleni27sociuoft#page/236/mode/1up p. 236]}}.</ref>
 
[[Mehmed II]] menaklukkan negara-negara kecil di [[Mistra]], Yunani, pada tahun 1460, dan [[Kekaisaran Trebizond|Trebizond]] pada tahun 1461. Pada akhir abad ke-15, [[Kesultanan Utsmaniyah]] telah menguasai Asia Kecil dan sebagian Balkan. Ia dan para penerusnya terus menganggap diri mereka sebagai pewaris Kekaisaran Romawi hingga [[Pembubaran Kesultanan Utsmaniyah|runtuhnya Kesultanan Utsmaniyah]] pada awal abad ke-20. Mereka beranggapan bahwa mereka hanya mengubah basis keagamaan di Bizantium seperti yang dahulu dilakukan oleh Constantinus. Sementara itu, [[Kepangeranan-kepangeranan Donau]] menerima pengungsi-pengsungsi Ortodoks dan bangsawan-bangsawan Romawi Timur.
 
Keponakan kaisar terakhir, [[Andreas Palaiologos]], mewarisi gelar [[Kaisar Romawi Timur]] dan menggunakannya dari tahun 1465 hingga kematiannya tahun 1503.<ref name="Helios" /> Selanjutnya, peran kaisar sebagai pelindung [[Ortodoks Timur]] diklaim oleh [[Ivan III dari Rusia|Ivan III]], [[Kadipaten Agung Moskwa|Adipati Agung Mokswa]]. Ia telah menikahi saudara Andreas, [[Sophia Paleologue]]. Cucunya, [[Ivan IV dari Rusia|Ivan IV]], akan menjadi [[Tsar]] Rusia yang pertama (''tsar'', atau ''czar'', berarti ''[[caesar (gelar)|caesar]]'', adalah istilah yang dahulu digunakan bangsa Slavia untuk Kaisar Romawi Timur). Penerus-penerus mereka mendukung gagasan bahwa Moskwa adalah penerus Roma dan Konstantinopel. Gagasan bahwa [[Kekaisaran Rusia]] adalah [[Roma Ketiga]] tetap hidup hingga meletusnya [[Revolusi Rusia 1917|Revolusi Rusia tahun 1917]].<ref>{{harvnb|Seton-Watson|1967|p=31}}.</ref>
 
== Ekonomi ==
Ekonomi Romawi Timur merupakan salah satu yang paling maju di Eropa dan Mediterania selama berabad-abad. Eropa tak mampu menandingi kekuatan ekonomi Romawi Timur hingga akhir abad pertengahan. Konstantinopel merupakan pusat utama dalam jaringan perdagangan yang meliputi hampir seluruh [[Eurasia]] dan [[Afrika Utara]]. Kota tersebut juga menjadi salah satu kota utama dalam [[jalur sutra]]. Beberapa ahli menyatakan bahwa, hingga datangnya bangsa Arab pada abad ketujuh, ekonomi Romawi Timur merupakan yang terkuat di dunia. [[Penaklukan Islam|Penaklukan Arab]] menyebabkan terjadinya kemunduran dan stagnansi. Reformasi Konstantinus V (765) menandai mulainya pemulihan ekonomi yang berlangsung hingga tahun 1204. Dari abad kesepuluh hingga akhir abad keduabelas, Kekaisaran Romawi Timur memproyeksikan citra mewah, dan pengelana kagum dengan kekayaan di Konstantinopel. Semuanya berubah pada masa Perang Salib Keempat, yang membawa bencana ekonomi.<ref name="M532">{{harvnb|Magdalino|2002|p=532}}, [http://web.archive.org/web/20080625192523/http://www.doaks.org/EconHist/EHB20.pdf].</ref> [[Palaiologos]] mencoba memulihkan ekonomi, tetapi negara Romawi Timur akhir tidak akan memperoleh kuasa penuh atas kekuatan ekonomi domestik dan asing. Pelan-pelan, Romawi Timur juga kehilangan pengaruhnya dalam modalitas perdagangan dan mekanisme harga, dan juga kuasa atas aliran logam-logam berharga, dan bahkan, menurut beberapa ahli, terhadap pencetakan koin-koin.<ref name="M806">{{harvnb|Matschke|2002|pp=805–806}}, [http://web.archive.org/web/20080625235853/http://www.doaks.org/EconHist/EHB37.pdf].</ref>
{{Kebudayaan Bizantium}}
{{see also|Ekonomi Romawi Timur|Sutra Bizantium}}
{{further information|Hubungan Romawi dengan Tiongkok}}
Ekonomi Romawi Timur merupakan salah satu yang paling maju di Eropa dan [[Kawasan Mediterania|Mediterania]] selama berabad-abad. Eropa tak mampu menandingi kekuatan ekonomi Romawi Timur hingga akhir abad pertengahan. Konstantinopel merupakan pusat utama dalam jaringan perdagangan yang meliputi hampir seluruh [[Eurasia]] dan [[Afrika Utara]]. Kota tersebut juga menjadi salah satu kota utama dalam [[jalur sutra]]. Beberapa ahli menyatakan bahwa, hingga datangnya bangsa Arab pada abad ketujuh, ekonomi Romawi Timur merupakan yang terkuat di dunia. [[Penaklukan Islam|Penaklukan Arab]] menyebabkan terjadinya [[Kemunduran Kekaisaran Bizantium|kemunduran]] dan stagnansi. Reformasi Konstantinus V (765) menandai mulainya pemulihan ekonomi yang berlangsung hingga tahun 1204. Dari abad kesepuluh hingga akhir abad keduabelas, Kekaisaran Romawi Timur memproyeksikan citra mewah, dan pengelana kagum dengan kekayaan di Konstantinopel. Semuanya berubah pada masa Perang Salib Keempat, yang membawa bencana ekonomi.<ref name="M532">{{harvnb|Magdalino|2002|p=532}}, [http://web.archive.org/web/20080625192523/http://www.doaks.org/EconHist/EHB20.pdf].</ref> [[Palaiologos]] mencoba memulihkan ekonomi, tetapi negara Romawi Timur akhir tidak akan memperoleh kuasa penuh atas kekuatan ekonomi domestik dan asing. Pelan-pelan, Romawi Timur juga kehilangan pengaruhnya dalam modalitas perdagangan dan mekanisme harga, dan juga kuasa atas aliran logam-logam berharga, dan bahkan, menurut beberapa ahli, terhadap pencetakan koin-koin.<ref name="M806">{{harvnb|Matschke|2002|pp=805–806}}, [http://web.archive.org/web/20080625235853/http://www.doaks.org/EconHist/EHB37.pdf].</ref>
 
Salah satu fondasi ekonomi kekaisaran adalah perdagangan. Tekstil merupakan komoditas ekspor yang paling penting.<ref name="L723">{{harvnb|Laiou|2002|p=723}}, [http://web.archive.org/web/20080625235908/http://www.doaks.org/EconHist/EHB36.pdf].</ref> Negara dengan ketat menguasai perdagangan internal dan internasional, serta memiliki hak monopoli dalam mengeluarkan [[Koin Bizantium|koin]]. Pemerintah mengatur tingkat bunga, dan menetapkan parameter aktivitas serikat dan perusahaan dagang, yang dikenakan bunga khusus. Kaisar dan pejabat-pejabatnya melakukan campur tangan pada masa krisis untuk menjamin penyediaan modal dan menjaga harga [[serealia]]. Pemerintah mengumpulkan hasil surplus melalui pemungutan pajak, dan mengembalikannya dalam sirkulasi melalui redistribusi dalam bentuk gaji kepada pejabat-pejabat negara, atau dalam bentuk investasi fasilitas-fasilitas umum.<ref name="L3-4">{{harvnb|Laiou|2002|pp=3–4}}, [http://web.archive.org/web/20080625235933/http://www.doaks.org/EconHist/EHB01.pdf].</ref>
 
== Pemerintahan ==
Di Romawi Timur, kaisar adalah penguasa tunggal dan absolut. Kekuasaannya dianggap memiliki asal usul ilahi.<ref name="Helios" /> Senat tidak mempunyai kewenangan politik dan legislatif yang nyata, tetapi tetap sebagai dewan kehormatan. Pada akhir abad ke-8, pemerintahan sipil yang terpusat di istana dibentuk sebagai bagian dari konsolidasi kekuatan di ibukota (bangkitnya posisi ''[[sakellarios]]'' berhubungan dengan perubahan ini).<ref name="L291">{{harvnb|Louth|2005|p=291}}; {{harvnb|Neville|2004|p=7}}.</ref> Reformasi paling penting pada periode ini adalah pendirian ''themes''. Pada ''themes'', pemerintahan sipil dan militer diatur oleh satu orang, yaitu ''[[strategos]]''.<ref name="Helios" />
{{See also|Aristokrasi dan birokrasi Romawi Timur}}
Di Romawi Timur, kaisar adalah penguasa tunggal dan absolut. Kekuasaannya dianggap memiliki asal usul ilahi.<ref name="Helios" /> Senat tidak mempunyai kewenangan politik dan legislatif yang nyata, tetapi tetap sebagai dewan kehormatan. Pada akhir abad ke-8, pemerintahan sipil yang terpusat di istana dibentuk sebagai bagian dari konsolidasi kekuatan di ibukota (bangkitnya posisi ''[[sakellarios]]'' berhubungan dengan perubahan ini).<ref name="L291">{{harvnb|Louth|2005|p=291}}; {{harvnb|Neville|2004|p=7}}.</ref> Reformasi paling penting pada periode ini adalah pendirian ''thema''. Pada ''thema'', pemerintahan sipil dan militer diatur oleh satu orang, yaitu ''[[strategos]]''.<ref name="Helios" />
 
Terlepas dari penggunaan istilah "Bizantium" dan "[[Bizantinisme]]" yang merendahkan, birokrasi Bizantium mampu merekonstruksi diri sejalan dengan situasi Kekaisaran.
 
Sistem tituler dan hak pendahuluan di kekaisaran mengakibatkan pemerintahan tampak seperti birokrasi bagi pengamat-pengamat modern. Pejabat-pejabat diatur dalam susunan yang ketat di antara kaisar, dan jabatan mereka bergantung pada kehendak kaisar. Di Romawi Timur terdapat pekerjaan administratif yang sebenarnya, tetapi pemerintahan dapat digantungkan pada orang-orang tertentu daripada suatu jawatan.<ref name="L34">{{harvnb|Neville|2004|p=34}}.</ref> Pada abad ke-8 dan ke-9, kepegawaian negeri merupakan jalan tercepat menuju status aristokrat, tetapi sejak abad ke-9, aristokrasi sipil disaingi oleh aristokrasi kebangsawanan. Menurut beberapa penelitian, politik abad ke-11 didominasi oleh persaingan antara aristokrasi antara sipil dan militer. Pada masa tersebut, Alexios I melancarkan reformasi administratif penting yang meliputi pengadaan pangkat dan jabatan istana.<ref name="L13">{{harvnb|Neville|2004|p=13}}.</ref>
 
== Diplomasi ==
{{details|Diplomasi Romawi Timur}}
[[Berkas:John the Grammarian as ambassador before Theophilos and Mamun.jpg|jmpl|250px|Duta besar Bizantium, [[Patriark Yohanes VII dari Konstantinopel|Yohanes Ahli Tata Bahasa]] pada 829, antara kaisar [[Theophilos (kaisar)|Theophilos]] dan Khlifah Abbasiyah [[Al-Ma'mun]].]]
Setelah jatuhnya Roma, tantangan utama Romawi Timur adalah membina hubungan dengan tetangga-tetangganya. Diplomasi Romawi Timur segera menarik perhatian tetangga-tetangganya. Maka terbukalah jaringan hubungan internasional dan antarnegara.<ref name="N1">{{harvnb|Neumann|2006|pp=869–871}}.</ref> Jaringan ini berkisar pada pembuatan traktat, dan meliputi penyambutan penguasa baru, serta asimilasi tindakan, nilai, dan institusi sosial Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Chrysos|1992|p=35}}.</ref> Sementara penulis klasik menuliskan pemisahan etis dan legal antara perdamaian dan perang, Romawi Timur menganggap diplomasi sebagai salah satu bentuk perang.<ref name="Ant">{{harvnb|Antonucci|1993|pp=11–13}}.</ref> Contohnya, ancaman Bulgaria dapat diatasi dengan memberikan dana kepada [[Rus Kiev]].<ref name="Ant"/> [[Gereja Ortodoks]] juga memainkan fungsi diplomatik, dan penyebaran Kekristenan Ortodoks merupakan tujuan diplomatik utama kekaisaran.
 
[[Scrinium Barbarorum]] di Konstantinopel bertugas menangani protokol dan penyimpanan catatan mengenai apapun yang berhubungan dengan "barbar".<ref>{{harvnb|Seeck|1876|pp=31–33}}.</ref> Sementara sedang melaksanakan tugas protokol, mereka memastikan duta-duta asing diperlakukan dengan baik, dan juga berperan dalam penerjemahan misi diplomatik dari negara-negara Barbar. [[J.B. Bury]] meyakini bahwa departemen tersebut mengawasi semua orang asing yang mengunjungi Konstantinopel.<ref>{{harvnb|Bury|Philotheus|1911|p=93}}.</ref> Beberapa orang, seperti Michael Antonucci, meyakini bahwa Scrinium Barbarorum bertindak sebagai semacam jawatan mata-mata untuk kekaisaran, tetapi tak ada bukti yang kuat mengenai hal ini. ''On Strategy'' dari abad ke-6 menawarkan saran mengenai kedutaan asing: "[Duta-duta] yang dikirim harus diterima dengan hormat dan murah hati, karena siapapun menghormati para duta, namun kehadiran mereka perlu diawasi agar mereka tidak memperoleh informasi dengan menanyai orang-orang kita."<ref>{{harvnb|Dennis|1985|loc=Anonymous, ''Byzantine Military Treatise on Strategy'', para. 43, hal. 125}}.</ref>
 
Romawi Timur mengambil kesempatan baik dan memanfaatkan beberapa pendekatan diplomatik. Sebagai contoh, kedutaan ke ibukota seringkali tinggal selama bertahun-tahun. Salah satu anggota keluarga kerajaan dari negara lain seringkali diminta tinggal di Konstantinopel. Mereka tidak hanya berguna sebagai sandera, tetapi juga pion yang dapat dimanfaatkan jika kondisi politik negara tempat ia berasal berubah. Praktik penting lain pada diplomasi Romawi Timur adalah dengan banyak menunjukkan barang-barang mewah kepada pengunjung.<ref name="N1" /> Menurut [[Dimitri Obolensky]], keberlangsungan peradaban di [[Eropa Timur]] adalah karena keterampilan dan akal diplomasi Romawi Timur, yang tetap menjadi salah satu sumbangan Romawi Timur bagi sejarah Eropa.<ref name="O3">{{harvnb|Obolensky|1994|p=3}}.</ref>
 
== Ilmu pengetahuan dan hukum ==
[[Berkas:ViennaDioscoridesFolio483vBirds.jpg|thumb|right|150px|Galeri burung pada manuskrip Romawi Timur.]]
{{See also|Ilmu pengetahuan Bizantium|Kedokteran Romawi Timur|Hukum Romawi Timur}}
Penulisan ala [[era klasik]] tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur. Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan [[filsafat kuno]] dan [[metafisika]].<ref>{{harvnb|Anastos|1962|p=409}}.</ref> Meskipun Romawi Timur berhasil menerapkan ilmu pengetahuan (seperti dalam pembangunan [[Hagia Sophia]]), setelah abad ke-6, ahli-ahli Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teori-teori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak dikembangkan.<ref>{{harvnb|Cohen|1994|p=395}}; Dickson, [http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm Mathematics Through the Middle Ages].</ref> Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan penaklukkan Arab, tetapi pada masa ''renaisans Romawi Timur'' di akhir milenium pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam pengembangan ilmiah Arab dan Persia, terutama dalam bidang [[astronomi]] dan [[matematika]].<ref>{{harvnb|King|1991|pp=116–118}}.</ref>
[[Berkas:ViennaDioscoridesFolio3v7Physicians.jpg|jmpl|250px|Gambar muka [[Vienna Dioscurides]], yang menggambarkan tujuh dokter terkenal.]]
 
Penulisan ala [[era klasik]] tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur. Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan [[filsafat kuno]] dan [[metafisika]].<ref>{{harvnb|Anastos|1962|p=409}}.</ref> Meskipun Romawi Timur berhasil menerapkan [[Ilmu pengetahuan pada Abad Pertengahan|ilmu pengetahuan]] (seperti dalam pembangunan [[Hagia Sophia]]), setelah abad ke-6, ahli-ahli Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teori-teori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak dikembangkan.<ref>{{harvnb|Cohen|1994|p=395}}; Dickson, [http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm Mathematics Through the Middle Ages].</ref> Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan penaklukan Arab, tetapi pada masa ''renaisans Romawi Timur'' di akhir milenium pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam pengembangan ilmiah Arab dan Persia, terutama dalam bidang [[astronomi]] dan [[matematika]].<ref>{{harvnb|King|1991|pp=116–118}}.</ref> Orang Bizantium juga berperan dalam [[Daftar penemuan Bizantium|beberapa penemuan penting]], khususnya dalam arsitektur (misalnya kubah pendentif) dan teknolog perang (misalnya [[api Yunani]]).
 
Pada abad akhir kekaisaran, ahli tata bahasa Romawi Timur bertanggung jawab dalam membawa dan menulis tata bahasa dan studi sastra Yunani Kuno ke [[Italia Renaisans]] awal.<ref>{{harvnb|Robins|1993|p=8}}.</ref> Pada periode ini, [[astronomi]] dan [[matematika]] diajarkan di Trebizond.<ref name="TM189">{{harvnb|Tatakes|Moutafakis|2003|p=189}}.</ref>
 
Di bidang hukum, reformasi [[Yustinianus I]] telah memberikan pengaruh yang jelas terhadap perkembangan [[jurisprudens]]. Sementara itu, ''Ecloga'' Kaisar [[Leo III]] memengaruhi pembentukan institusi hukum di dunia Slavia.<ref>{{harvnb|Troianos|Velissaropoulou-Karakosta|1997|p=340}}.</ref> Pada abad ke-10, [[Leo VI Yang Bijak]] menyelesaikan kodifikasi seluruh hukum Bizantium dalam bahasa Yunani, yang menjadi dasar bagi seluruh hukum Bizantium selanjutnya, memicu munculnya ketertarikan terhadap hukum Bizantium bahkan hingga saat ini.<ref name="Browning-1992-97-98">{{harvnb|Browning|1992|pp=97–98}}.</ref>
 
== Bahasa ==
[[Berkas:Mudil Psalter.jpg|thumb|right|150px|Mazmur Mudil dalam [[bahasa Koptik]].]]
{{details|Bahasa Yunani Abad Pertengahan}}
{{double image|right|Mudil_Psalter.jpg|150|Joshua_Roll.jpg|150|Kiri: Mazmur Mudil, [[mazmur]] lengkap tertua dalam bahasa Koptik ([[Museum Koptik]], Mesir, [[Koptik Kairo]]).<br />
Kiri: [[Gulungan Yosua]], manuskrip Yunani [[naskah beriluminasi|teriluminasi]] yang kemungkinan dibuat di Konstantinopel ([[Perpustakaan Vatikan]], Roma).
}}
Awalnya, bahasa kekaisaran adalah [[bahasa Latin]]. Bahasa tersebut menjadi bahasa resmi hingga abad ke-7, ketika [[Heraklius]] menggantinya dengan bahasa Yunani. Bahasa Latin Ilmiah tidak lagi digunakan oleh penduduk berpendidikan, meskipun masih menjadi bagian dari budaya seremonial kekaisaran selama beberapa waktu.<ref name="ApWr">{{harvnb|Apostolides|1992|pp=25–26}}; {{harvnb|Wroth|1908|loc=Introduction, Section 6}}.</ref> [[Bahasa Latin Rakyat]] tetap menjadi bahasa minoritas kekaisaran, dan di antara penduduk [[Trako-Romawi]], bahasa tersebut melahirkan bahasa [[Proto-Rumania|(Proto-)Rumania]].<ref>{{harvnb|Sedlar|1994|pp=403–440}}.</ref> Sementara itu, di pantai [[laut Adriatik]], dialek neo-Latin berkembang, yang akan membuahkan [[bahasa Dalmatia]]. Di provinsi-provinsi Mediterania Barat yang sempat dikuasai di bawah pemerintahan [[Yustinianus I]], Latin (akhirnya berevolusi menjadi [[bahasa Italia]]) terus digunakan sebagai bahasa rakyat maupun bahasa ilmiah.
 
Bahasa utama yang digunakan di Romawi Timur (bahkan semenjak sebelum [[Kemunduran Kekaisaran Romawi|jatuhnya Romawi Barat]]) adalah bahasa Yunani. Bahasa tersebut telah dituturkan selama berabad-abad sebelum Latin.<ref>{{harvnb|Millar|2006|p=279}}.</ref> Pada awal berdirinya Romawi, bahasa Yunani banyak digunakan di gereja Kristen, dan juga menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan seni. Selain itu, bahasa Yunani juga menjadi perantara perdagangan.<ref>{{harvnb|Bryce|1901|p=59}}; {{harvnb|McDonnell|2006|p=77}}; {{harvnb|Millar|2006|pp=97–98}}.</ref>
 
Banyak bahasa lain juga dituturkan di kekaisaran multietnis ini. Beberapa bahasa memperoleh satatus resmi yang terbatas di provinsi-provinsi. Pada awal abad pertengahan, [[bahasa Suryani]] dan [[bahasa Aram|Aram]] dituturkan oleh penduduk berpendidikan di provinsi-provinsi ujung timur.<ref name="BJVe">{{harvnb|Beaton|1996|p=10}}; {{harvnb|Jones|1986|p=991}}; {{harvnb|Versteegh|1977|loc=Chapter 1}}.</ref> [[Bahasa Koptik]], [[bahasa Armenia|Armenia]], dan [[bahasa Georgia|Georgia]] juga banyak digunakan di tempatnya masing-masing.<ref>{{harvnb|Campbell|2000|p=40}}; {{harvnb|Hacikyan|Basmajian|Franchuk|Ouzounian|2002|loc=Part 1}}.</ref> Sementara itu, [[Bahasa Gereja Slavonia Lama|bahasa Slavonia]], [[Rumpun bahasa Roman Timur|Vlach]], dan [[bahasa Arab|Arab]] menjadi penting karena terjalinnya hubungan dengan kekuatan asing.<ref>{{harvnb|Baynes|1907|p=289}}; {{harvnb|Gutas|1998|loc=Chapter 7, Section 4}}; {{harvnb|Shopen|1987|p=129}}.</ref>
 
Konstantinopel merupakan pusat perdagangan di [[Sejarah kawasan Mediterania|kawasan Mediterania]], sehingga setiap bahasa yang diketahui pada abad pertengahan kadang-kadang dituturkan di kekaisaran, bahkan termasuk [[bahasa Tionghoa]].<ref>{{harvnb|Beckwith|1986|p=171}}; {{harvnb|Halsall|2006}}.</ref> Saat kekaisaran memasuki masa kemunduran terakhirnya, penduduk Romawi Timur menjadi homogen, dan bahasa Yunani menjadi penting bagi identitas dan agama mereka.<ref>{{harvnb|Kaldellis|2008|loc=Chapter 6}}; {{harvnb|Nicol|1993|loc=Chapter 5}}.</ref>
 
== Budaya ==
=== Seni dan sastra ===
[[Berkas:RabulaGospelsFol13vAscension.jpg|thumb|150px|Miniatur [[Injil Rabbula]].]]
{{Main|Seni Bizantium|Sastra Bizantium}}
{{See also|Musik Bizantium|Pakaian Bizantium}}
[[Berkas:RabulaGospelsFol13vAscension.jpg|jmpl|150px|Miniatur [[Injil Rabbula]].]]
Seni Romawi Timur sebagian besar berhubungan dengan ekspresi religius. Gaya-gaya Romawi Timur disebar melalui perdagangan dan penaklukan ke Italia dan Sisilia; gaya-gaya tersebut akan memengaruhi seni [[renaisans Italia]]. Dengan maksud untuk memperluas Gereja Ortodoks Timur, gaya Romawi Timur disebar ke kota-kota Eropa timur, terutama Rusia.<ref name="BAr">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Art|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pengaruh dari arsitektur Romawi Timur, terutama dalam bentuk bangunan religius, dapat ditemui di berbagai wilayah, dari Mesir dan Arabia, hingga Rusia dan Rumania.
 
Dalam bidang sastra, terdapat empat elemen budaya, yaitu [[sastra Yunani|Yunani]], Kristen, [[sastra Latin|Romawi]], dan Oriental. Sastra Romawi Timur seringkali diklasifikasikan dalam lima kelompok: sejarawan dan analis, ensiklopedis (Patriark Photios, [[Michael Psellos]], dan [[Michael Choniates]] dianggap sebagai ensiklopedis terbesar Romawi Timur) dan penulis esai, serta penulis puisi sekulersekular. Dua kelompok lainnya meliputi jenis sastra baru: sastra gerejawi dan teologis, dan sastra populer. Dari dua hingga tiga ribu volume sastra Romawi Timur yang selamat, hanya tiga ratus tiga puluh yang meliputi puisi sekulersekular, sejarah, ilmu pengetahuan, dan [[ilmu semu]].<ref>{{harvnb|Mango|2005|pp=233–234}}.</ref> Sastra sekuler berkembang dari abad kesembilan hingga keduabelas, sementara sastra religius ([[Khotbah (teologi)|khotbah]], [[buku liturgi]], puisi, devosi, dll) berkembang lebih dahulu, dengan [[Romanus Melodus]] sebagai contoh yang paling menonjol.<ref name="CLi">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Literature|encyclopedia=Catholic Encyclopedia|url=http://www.newadvent.org/cathen/03113a.htm}}</ref>
 
=== Agama ===
[[Berkas:00058 christ pantocrator mosaic hagia sophia 656x800.jpg|thumb|left|200px|Mosaik Kristus di [[Hagia Sophia]].]]
{{main|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja. Negara Romawi Timur mewarisi kebiasaan administratif dan finansial dalam mengatur urusan agama dari masa [[pagan]], dan kebiasaan ini diterapkan di gereja. Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar" agama, seperti pemerintahan dan keuangan. Meskipun begitu, peran kaisar dalam gereja tidak pernah berkembang menjadi sistem tetap yang legal.<ref name="M14">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=13}}.</ref>
[[Berkas:00058 christ pantocrator mosaic hagia sophia 656x800.jpg|jmpl|kiri|200px|Mosaik Kristus di [[Hagia Sophia]].]]
Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja. Negara Romawi Timur mewarisi kebiasaan administratif dan finansial dalam mengatur urusan agama dari masa [[pagan]], dan kebiasaan ini diterapkan di gereja. Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar" agama, seperti pemerintahan dan keuangan. Seperti disebutkan oleh [[Kyril Mango]], pemikiran politik Bizantium dapat dirangkum dalam moto, "Satu Tuhan, satu kekaisaran, satu agama".<ref name="M108">{{harvnb|Mango|2007|p=108}}.</ref> Meskipun begitu, peran kaisar dalam gereja tidak pernah berkembang menjadi sistem tetap yang legal.<ref name="M14">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=13}}.</ref>
 
Kekristenan tidak pernah bersatu secara penuh di Kekaisaran Romawi Timur. [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak mewakili semua orang Kristen di kekaisaran. [[Nestorianisme]], pandangan yang diajarkan oleh [[Nestorius]], berpisah dari gereja kekaisaran, dan kini menjadi [[Gereja Timur Asiria]]. [[Gereja Ortodoks Oriental]] melepaskan diri dari gereja kekaisaran setelah deklarasi [[Konsili Khalsedon]]. [[Arianisme]] dan sekte-sekte Kristen lain juga ada di kekaisaran, meskipun pada masa jatuhnya Roma pada abad ke-5, Arianisme lebih terbatas pada suku-suku Jermanik di Eropa Barat. Pada masa akhir kekaisaran, Ortodoks Timur mewakili sebagian besar orang Kristen di sisa kekaisaran. Sementara itu, [[Yahudi]] merupakan minoritas yang penting di kekaisaran. Meskipun beberapa kali mengalami penganiayaan, mereka secara umum ditoleransi.
Peran imperial dalam urusan Gereja tak pernah berkembang menjadi sistem yang tetap dan pasti secara hukum.<ref name="M14"/> Dengan jatuhnya Roma dan pertikaian internal pada tubuh kepatriarkan lainnya, gereja Konstantinopel menjadi pusat [[Kristendom|Kekristenan]] terkaya dan paling berpengaruh antara abad ke-6 hingga abad ke-11.<ref name="M19">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=19}}.</ref> Bahkan ketika Kekaisaran mengalami kemunduran dan menyusut, Gerejanya tetap memiliki pengaruh signifikan baik di dalam dan di luar perbatasan kekaisaran, seperti ditulis oleh [[George Ostrogorsky]]:
 
Dengan jatuhnya Roma dan pertikaian internal pada tubuh kepatriarkan lainnya, gereja Konstantinopel menjadi pusat Kekristenan terkaya dan paling berpengaruh antara abad ke-6 hingga abad ke-11.<ref name="M19">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=19}}.</ref>
{{Cquote|[[Kepatriarkan Ekumeni Konstantinopel|Kepatriarkan Konstantinopel]] terus menjadi pusat dunia Ortodoks, dengan subordinatnya adalah [[uskup metropolitan|tahta metropolitan]] dan keuskupan agung di kawasan Asia Kecil dan Balkan, kini lepas dari Bizantium, serrta di [[Kaukasus]], Rusia dan [[Lithuania]]. Gereja tetap menjadi unsur paling stabil di Kekaisaran Bizantium.<ref name="M130">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=130}}.</ref>}}
 
Doktrin Kristen resmi pertama ditetapkan oleh [[tujuh dewan ekumeni pertama]], dan ketika itu kaisar bertugas menjalannya kepada rakyatnya. Suatu dekret kekaisaran pada 388, yang kelak dimasukkan ke dalam ''Kodeks Justinianus'', memerintahkan penduduk Kekaisaran "untuk menganut Kristen Katolik." dan menyatakan bahwa mereka yang tidak mematuhinya dianggap "gila dan bodoh" oleh hukum; sebagai pengikut "dogma pagan".<ref>Justinian Code, I, [http://uwacadweb.uwyo.edu/blume&justinian/Code%20Revisions/Book1rev%20copy/Book%201-1rev.pdf 1.1]<br />* {{harvnb|Blume|2008|loc=Headnote C. 1.1}}; {{harvnb|Mango|2007|p=108}}.</ref>
 
Kekristenan tidak pernah bersatu secara penuh di Kekaisaran Romawi Timur. [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak mewakili semua orang Kristen di kekaisaran. [[Nestorianisme]], pandangan yang diajarkan oleh [[Nestorius]], berpisah dari gereja kekaisaran, dan kini menjadi [[Gereja Timur Asiria]]. [[Gereja Ortodoks Oriental]] melepaskan diri dari gereja kekaisaran setelah deklarasi [[Konsili Khalsedon]]. [[Arianisme]] dan sekte-sekte Kristen lain, seperti [[Nestorianisme]], [[Monofisitisme]] dan [[Paulisianisme]], juga ada di kekaisaran, meskipun pada masa jatuhnya Roma pada abad ke-5, Arianisme lebih terbatas pada suku-suku Jermanik di Eropa Barat. Pada masa akhir kekaisaran, Ortodoks Timur mewakili sebagian besar orang Kristen di sisa kekaisaran. Sementara itu, [[Yahudi]] merupakan minoritas yang penting di kekaisaran. Meskipun beberapa kali mengalami penganiayaan, mereka secara umum ditoleransi.
 
Perpecahan lainnya di antara kaum Kristiani terjadi ketika Leo III memerintahkan penghancuran ikon-ikon di seluruh Kekaisaran. Ini memicu terjadinya [[Ikonoklasme Bizantium|krisis keagamaan yang besar]], yang berakhir pada pertengahan abad ke-19 dengan dipulihkannya ikon-ikon. Selama periode yang sama, gelombang pagan baru berkembang di Balkan, terutama berasal dari bangsa Slav. Mereka secara perlahan-lahan di[[kristenisasi]], dan tahap akhir Bizantiu, yaitu Kristen Ortodoks Timur mencerminkan sebagian besar umat Kristiani, dan secara umum, sebagian besar orang di sisa-sisa kekaisaran.<ref name="M115">{{harvnb|Mango|2007|pp=115–125}}.</ref>
 
== Warisan ==
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol7v.jpg|thumb|right|Raja [[Daud]] mengenakan gaun Kaisar Romawi Timur. Miniatur berasal dari [[Buku Mazmur Paris|buku mazmur Paris]].]]
{{see also|Roma Ketiga}}
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol7v.jpg|jmpl|ka|Raja [[Daud]] mengenakan gaun Kaisar Romawi Timur. Miniatur berasal dari [[Buku Mazmur Paris|buku mazmur Paris]].]]
Kekaisaran Romawi Timur telah mengamankan Eropa Barat dari kekuatan-kekuatan baru di Timur. Romawi Timur terus menerus diserang oleh Persia, Arab, Turki Seljuk, dan Utsmaniyah. Contohnya, Peperangan Romawi Timur-Arab, diakui oleh sejarawan sebagai faktor utama di balik bangkitnya [[Karel yang Agung]],<ref name="Pirenne">[[Henri Pirenne|Pirenne, Henri]]:
* ''[http://books.google.com/books?id=j_WTgGU8PkoC Medieval Cities: Their Origins and the Revival of Trade]''. Princeton, New Jersey: 1925, ISBN 0-691-00760-8.
* ''[http://books.google.com/books?id=mWEUgn8wWWIC Mohammed and Charlemagne]''. (London: George Allen & Unwin Ltd., 1954) Courier Dover Publications, 2001, ISBN 0-486-42011-6.</ref> dan rangsangan bagi [[feudalisme]] dan kemandirian ekonomi.
 
Selama berabad-abad, sejarawan Barat menggunakan istilah ''Byzantine'' dan ''[[Bizantinisme]]Byzantinisme'' sebagai pameo untuk kemerosotan, politik tipu muslihat, dan birokrasi yang kompleks. Selain itu, terdapat penilaian negatif yang kuat terhadap peradaban Romawi Timur dan warisannya di [[Eropa Tenggara]].<ref name="A1">{{harvnb|Angelov|2001|p=1}}.</ref> ''Byzantinisme'' secara umum didefinisikan sebagai badan religius, politik, dan filosofis yang bertentangan dengan Barat.<ref name="A7-8">{{harvnb|Angelov|2001|pp=7–8}}.</ref> BahkanPada diabad [[Sejarahke-20 Yunani modern|Yunani abaddan ke-19]]21, fokussejarawan-sejarawan utamanyadi adalahBarat padamencoba masamemahami klasikRomawi Timur dengan lebih akurat dan seimbang. Hasilnya, sedangkankarakter tradisibudaya BizantiumRomawi dikaitkanTimur denganyang konotasikompleks negatiflebih diperhatikan dan diperlakukan secara objektif daripada sebelumnya.<ref name="A5A7-8">{{harvnb|Cameron|2009|pp=277–281}}.< /ref>
 
Pendekatan tradisional terhadap Bizantium ini secara sebagan atau keseluruhan diperdebatkan dan direvisi oleh penelitian modern, yang berfokus pada aspek-aspek positif dari kebudayaan dan peninggalan Bizantium. Pada abad ke-20 dan ke-21, sejarawan-sejarawan di Barat mencoba memahami Romawi Timur dengan lebih akurat dan seimbang. Hasilnya, karakter budaya Romawi Timur yang kompleks lebih diperhatikan dan diperlakukan secara objektif daripada sebelumnya.<ref name="A7-8" /> [[Averil Cameron]] berpendapat bahwa Bizantium memberikan banyak kontribusi terhadap terbentuknya Eropa Abad Pertengahan. Baik Cameron maupun Obolensky juga mengakui peran penting Bizantium dalam membentuk Kristen Ortodoks, yang pada gilirannya menempati posisi sentral dalam sejarah dan masyarakat di Yunani, Bulgaria, Rusia, Serbia serta negara-negara lainnya.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|pp=186–277}}.</ref>
 
Jika keberadaan [[Kekaisaran Romawi|Kekaisaran Romawi Kuno]] (meliputi Romawi Barat) dengan Romawi Timur/Bizantium digabung, seluruh Kekaisaran Romawi telah berwujud selama 1.480 tahun. Pengganti Kekaisaran Romawi, [[Republik Romawi]], ada selama 482 tahun, sehingga negara Romawi telah ada selama 1.962 tahun.
 
Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Turk Utsmaniyah pada 1453, Sultan [[Mehmed II]] mengambil gelar "''Kaysar-i-Rûm''" (padanan Turk untuk Kaisar Romawi), karena ia merasa bahwa Kesultanan Utsmaniyah merupakan penerus Kekasiaran Bizantium.<ref>{{harvnb|Béhar|1999|p=38}}; {{harvnb|Bideleux|Jeffries|1998|p=71}}.</ref> Menurut Cameron, dengan menganggap diri sebagai "penerus" Bizantium, Utsmaniyah menjaga aspek-aspek penting dari tradisi Bizantium, yang pada gilirannya memudahkan "kebangkitan Ortodoks" selama periode [[pasca-Komunisme]] di negara-negara Eropa Timur.<ref name="C311">{{harvnb|Cameron|2009|p=261}}.</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Arsitektur Bizantium]]
* [[AnarkiKekaisaran DuaRomawi Puluh TahunBarat]]
* [[AngkatanKekaisaran darat BizantiumRomawi]]
* [[AngkatanKaisar laut BizantiumRomawi]]
* [[KalenderKaisar BizantiumRomawi Timur]]
* [[MasakanSejarah BizantiumYunani]]
* [[TamanKekaisaran BizantiumLatin]]
* [[Filsafat Bizantium]]
* [[Ritus Bizantium]]
* [[Index artikel terkait Kekaisaran Bizantium]]
* [[Peninggalan Kekaisaran Bizantium]]
* [[Daftar penemuan Bizantium]]
* [[Daftar pemberontakan dan perang saudara Bizantium]]
* [[Daftar perang Bizantium]]
 
== Penjelasan ==
Baris 470 ⟶ 380:
=== Sumber primer ===
{{Refbegin|2}}
* {{Cite book|last=Choniates|first=Nicetas|authorlink=Nicetas Choniates|title=Translations and Reprints from the Original Sources of European History by D.C. Munro (Series 1, Vol 3:1)| publisher=University of Pennsylvania Press|location=Philadelphia|pages=15–16|year=1912|chapter=The Sack of Constantinople (1204)}}
* {{Cite book|last=Cinnamus|first=Ioannes|authorlink=John Kinnamos|title=Deeds of John and Manuel Comnenus|url=http://books.google.com/?id=iJFFvsgNO-QC|publisher=Columbia University Press|year=1976|isbn=0231040806|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Eusebius|authorlink=Eusebius of Caesaria|title= Life of Constantine (Book IV)| publisher=[[Christian Classics Ethereal Library]]|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf201.iv.vi.i.i.html}}
* {{Cite book|author=Geoffrey of Villehardouin|authorlink=Geoffrey of Villehardouin|title= Chronicles of the Crusades (translated by Margaret R. Shaw)|url=http://books.google.com/?id=c2kUYwCVYTAC|publisher=Penguin Classics|year=1963|isbn=0140441247|chapter=The Conquest of Constantinople|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Innocentius III|authorlink=Innocent III|title=Die Register Innocenz' III. 5: 5. Pontifikatsjahr, 1202/1203, Texte|editor=Othmar Hageneder, Christoph Egger, Karl Rudolf, and Andrea Sommerlechner|publisher=Publikationen des Historischen Instituts beim Österreichischen Kulturinstitut in Rom|location=Wien: Verlag der Österreichischen Akademie der Wissenschaften|year=1993}}
* {{Cite book|author=Innocent III|title=Die Register Innocenz' III. 6: 6. Pontifikatsjahr, 1202/1203, Texte|editor=Othmar Hageneder, John C. Moore Andrea Sommerlechner, Christoph Egger and Herwig Weigl|publisher=Publikationen des Historischen Instituts beim Österreichischen Kulturinstitut in Rom|location=Wien: Verlag der Österreichischen Akademie der Wissenschaften|year=1995}}
* {{Cite book|last=Komnene|first=Anna|authorlink=Anna Komnene|title=[[The Alexiad]] (translated by Elizabeth A. S. Dawes)|publisher=Internet Medieval Sourcebook|chapter=Books X-XIII |url=http://www.fordham.edu/halsall/basis/annacomnena-alexiad00.html#INTRODUCTION|year=1928}}
* {{Cite book|author=Procopius|authorlink=Procopius|title=Secret History (translated by H. B. Dewing)|publisher=Loeb Classical Library|year=1935|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Procopius/Anecdota/home.html}}
{{Refend}}
Baris 510 ⟶ 420:
* {{Cite book|last=Cameron|first=Averil|title=Late Antiquity: Empire and Successors, A.D. 425–600|url=http://books.google.com/?id=Qf8mrHjfZRoC|year=2000|publisher=Cambridge University Press|editor=Averil Cameron, Bryan Ward-Perkins and Michael Whitby|chapter=The Vandal Conquest and Vandal Rule (A.D. 429–534)|isbn=0521325919|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Cameron|first=Averil|title=The Byzantines|url=http://books.google.bg/books?id=59c6PSa5JCAC|location=Athens|publisher=Psychogios Publications|year=2009|language=Greek [translated from the original by Giorgos Tzimas]|isbn=978-960-453-529-3|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Chrysos|first=Evangelos|title=Byzantine Diplomacy: Papers from the Twenty-Fourth Spring Symposium of Byzantine Studies, Cambridge, March 1990 (Society for the Promotion of Byzant) |url=http://books.google.com/?id=XUhoAAAAMAAJ|year=1992|publisher=Variorum|isbn=0860783383|editor=Jonathan Shepard, Simon Franklin|chapter=Byzantine Diplomacy, AD 300–800: Means and End|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Ciesniewski|first=Christine|title=The Byzantine Achievement|journal=Clio History Journal|url=http://cliojournal.wikispaces.com/The+Byzantine+Achievement|year=2006|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Cohen|first=H. Floris|title=The Scientific Revolution: A Historiographical Inquiry|url=http://books.google.com/?id=wu8b2NAqnb0C|publisher=University of Chicago Press|year=1994|isbn=0226112802|chapter=The Emergence of Early Modern Science|ref=harv}}
Baris 528 ⟶ 438:
* {{Cite book|last=Gabriel|first=Richard A.|year=2002|title=The Great Armies of Antiquity|url=http://books.google.com/?id=y1ngxn_xTOIC|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=0275978095|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Garland|first=Lynda|year=1999|title=Byzantine Empresses: Women and Power in Byzantium, AD 527–1204|url=http://books.google.com/?id=AEy280AH9KQC|publisher=Routledge|isbn=0415146887|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Garland|first=Linda|title=Byzantine Women: Varieties of Experience 800–1200 |year=2006|isbn=075465737X|publisher=Ashgate Publishing|chapter=Middle Byzantine Family Values and Anna Komnene's Alexiad|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Gibbon|first=Edward|authorlink=Edward Gibbon|title=The Decline and Fall of the Roman Empire (Volumes II, III, and IX)|editor=J. B. Bury (with an Introduction by W. E. H. Lecky) |location=New York|publisher=Fred de Fau and Co.|year=1906|url=http://oll.libertyfund.org/Home3/Set.php?recordID=0214#vol01|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Grabar|first=André|title=L'iconoclasme Byzantin: le dossier archéologique|url=http://books.google.com/?id=E85vPQAACAAJ|publisher=Flammarion|year=1984|isbn=2080816349|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Grierson|first=Philip|title=Byzantine Coinage|year=1999|publisher=Dumbarton Oaks|url=http://www.doaks.org/byzcoins.pdf|archiveurl=http://web.archive.org/web/20070927000204/http://www.doaks.org/byzcoins.pdf|archivedate=2007-09-27|isbn=0884022749|format=PDF|ref=harv}}
Baris 546 ⟶ 456:
* {{Cite encyclopedia|title=Greece during the Byzantine period (c. AD 300–c. 1453), Population and languages, Emerging Greek identity|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2008|url=http://www.britannica.com/eb/article-26400/history-of-Greece|ref=harv}}
* {{Cite book|author=Hidryma Meletōn Chersonēsou tou Haimou|title=Balkan Studies: Biannual Publication of the Institute for Balkan Studies, Volume 14|url=http://books.google.com/?id=5G08AAAAIAAJ|publisher=The Institute|location=Thessalonikē, Greece|year=1973|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Hindley|first=Geoffrey|title=A Brief History of the Crusades|url=http://books.google.com/?id=_Z8fNAAACAAJ|year=2004|publisher=Robinson| location=London|isbn=9781841197661|ref=harv}}
* {{Cite web|title=The Byzantine Empire|last=Hooker|first=Richard|url=http://www.wsu.edu/~dee/MA/BYZ.HTM|accessdate=2007-06-07|ref=harv}}
* {{Cite book|last=James|first=Liz|title=A Companion to Byzantium|publisher=John Wiley and Sons|year=2010|url=http://books.google.com/books?id=d1Mt-t-bgzoC|isbn=140512654X|ref=harv}}
Baris 553 ⟶ 463:
* {{Cite encyclopedia|title=John II Komnenos|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|year=2002}}
* {{Cite book|last=Kaegi|first=Walter Emil|title=Heraclius, Emperor of Byzantium|year=2003|publisher=Cambridge|isbn=0521814596|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Kaldellis|first=Anthony |title=Hellenism in Byzantium: The Transformations of Greek Identity and the Reception of the Classical Tradition|year=2008|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521876885|url=http://books.google.com/?id=iWs0Lh57NvwC|ref=harv}}
* {{Cite journal|last=Karlin-Heyer|first=P.|year=1967|month=February|title=When Military Affairs Were in Leo's Hands|journal=Tradition|volume=23|pages=15–40|jstor=27830825|ref=harv}}
* {{Cite book|editor-first=Alexander|editor-last=Kazhdan|title=[[Oxford Dictionary of Byzantium]]| publisher=Oxford University Press|year=1991|isbn=9780195046526|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Kean|first=Roger Michael|title=Forgotten Power: Byzantium: Bulwark of Christianity|url=http://books.google.com/?id=gq_VNwAACAAJ|publisher=Thalamus|year=2006|isbn=1902886070|ref=harv}}
* {{Cite journal|title=Reviews: ''The Astronomical Works of Gregory Chioniades, Volume I: The Zij al- Ala'i'' by Gregory Chioniades, David Pingree; ''An Eleventh-Century Manual of Arabo-Byzantine Astronomy'' by Alexander Jones|first=David A.|last=King|journal=[[Isis (journal)|Isis]]|volume=82|issue=1|date=March 1991|pages=116–118|doi=10.1086/355661|ref=harv}}
Baris 561 ⟶ 471:
* {{Cite book|last=Kountoura-Galake|first=Eleonora|title=The Byzantine Clergy and the Society of "Dark Ages"|url=http://books.google.com/?id=RSFoQgAACAAJ|year=1996|publisher=Institute of Byzantine Research|isbn=9789607094469|language=Greek|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Laiou|first=Angeliki E.|authorlink=Angeliki Laiou|title=The Economic History of Byzantium (Volume 2)|year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou|chapter=Exchange and Trade, Seventh-Twelfth Centuries|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EconHist/EHB36.pdf|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Laiou|first=Angeliki E.|title=The Economic History of Byzantium (Volume 1) |year=2002|publisher=Dumbarton Oaks|editor=Angeliki E. Laiou |chapter=Writing the Economic History of Byzantium|url=http://www.doaks.org/publications/doaks_online_publications/EHB.html|ref=harv}}
* {{Cite book|last1=Lapidge|first1=Michael|last2=Blair|first2=John|last3=Keynes|first3=Simon |url=http://books.google.com/?id=f65VUNvxQjkC|title=The Blackwell Encyclopaedia of Anglo-Saxon England|year=1998|publisher=Blackwell Publishing|isbn=0631224920|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Louth|first=Andrew|title=The New Cambridge Medieval History (Volume I)|editor=Paul Fouracre and Rosamond McKitterick|publisher=Cambridge University Press|year=2005|isbn=0521362911|chapter=The Byzantine Empire in the Seventh Century|ref=harv}}
* {{Cite web|title=The Seljuqs of Rum|last=Lowe|first=Steven|coauthors=Baker, Martin|url=http://www.geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm|accessdate=2007-07-09|ref=harv|archiveurl=http://www.webcitation.org/query?url=http://www.geocities.com/egfroth1/Seljuqs.htm&date=2007-07-22+04:56:02|archivedate=2007-07-22}}
Baris 582 ⟶ 492:
* {{Cite book|last=Neville|first=Leonora Alice|title=Authority in Byzantine Provincial Society, 950–1100|url=http://books.google.com/?id=58NZP7t7mzMC|publisher=Cambridge University Press|year=2004|chapter=Imperial Administration and Byzantine Political Culture|isbn=0521838657|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Nicol|first=Donald MacGillivray|title=The Last Centuries of Byzantium, 1261–1453|url=http://books.google.com/?id=y2d6OHLqwEsC|publisher=Cambridge University Press|year=1993|isbn=0521439914|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Norwich|first=John Julius|title=A Short History of Byzantium|url=http://books.google.com/?id=5rOePwAACAAJ|publisher=Penguin |year=1998|isbn=9780140259605|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Obolensky|first=Dimitri|authorlink=Dimitri Obolensky|title=Byzantium and the Slavs|url=http://books.google.com/?id=jv6jcwjW9WUC|year=1994|publisher=St Vladimir's Seminary Press|isbn=088141008X|chapter=The Principles and Methods of Byzantine Diplomacy|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Ostrogorsky|first=Georg|authorlink=George Alexandrovič Ostrogorsky|title=History of the Byzantine State|url=http://books.google.com/?id=PjMts15kLz0C|publisher=New Brunswick (NJ)|year=1969|isbn=0813511984|ref=harv}}
Baris 591 ⟶ 501:
* {{Cite book|last=Reinert|first=Stephen W.|editor=Cyril Mango|title=The Oxford History of Byzantium|url=http://books.google.com/?id=Z6-kHUyyUIsC|publisher=Oxford University Press|year=2002|isbn=0198140983|chapter=Fragmentation (1204–1453)|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Robins|first=Robert Henry|title=The Byzantine Grammarians: Their Place in History|url=http://books.google.com/?id=hTZHbNmFfpsC|year=1993|publisher=Walter de Gruyter|isbn=3110135744|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=The Medieval Manichee: A Study of the Christian Dualist Heresy|url=http://books.google.com/?id=d1LGB7u5iD0C| year=1982|isbn=0521289262|publisher=Cambridge University Press|chapter=The Bogomils|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Fall of Constantinople, 1453|url=http://books.google.com/?id=BAzntP0lg58C|year=1990|isbn=0521398320|publisher=Cambridge University Press|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Last Byzantine Renaissance|url=http://books.google.com/?id=I52YPQAACAAJ|publisher=University Press|location=Cambridge, England|year=1970|isbn=0521077877|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Ryan|first=Herbert J.|title=The College Student's Introduction to Theology|url=http://books.google.com/?id=o6lCBkY2zs4C| year=1993|isbn=0814658415|publisher=Liturgical Press|chapter=The Church in History|editors=Christopher Key Chapple and Thomas P. Rausch|ref=harv}}
* {{Cite web|last=Saramandru|first=Nicolae|title=Torna, Torna Fratre|url=http://www.ear.ro/3brevist/rv8/art14.pdf|publisher=Editura Academiei Române|language=Romanian|accessdate=2007-04-25|format=PDF|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Sedlar|first=Jean W.|title=East Central Europe in the Middle Ages, 1000–1500|url=http://books.google.com/?id=ANdbpi1WAIQC|publisher=University of Washington Press|year=1994|isbn=0295972904|chapter=Foreign Affairs|ref=harv}}
Baris 613 ⟶ 523:
* {{Cite book|last=Troianos|first=Spyros|last2=Velissaropoulou-Karakosta|first2=Julia|title=History of Law|url=http://books.google.com/?id=8Fo2AAAACAAJ|publisher=Ant. N. Sakkoulas Publishers|year=1997|isbn=9602325941|chapter=Byzantine Law|ref=harv}}
* {{Cite book|last=University of Chile: Center of Byzantine and Neohellenic Studies|title=Bizantion Nea Hellas (Issue 2)|publisher=University Press|year=1971|url=http://books.google.com/books?id=73ViAAAAMAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Vasiliev|first=Alexander Alexandrovich|authorlink=Alexander Vasiliev |title=History of the Byzantine Empire|year=1928–1935|url=http://www.intratext.com/X/ENG0832.HTM| chapter=Byzantium and the Crusades|ref=harv|isbn=0299809250}}
* {{Cite book|last=Versteegh|first=Cornelis H. M.|title=Greek Elements in Arabic Linguistic Thinking|year=1977|url=http://books.google.com/?id=-4MeAAAAIAAJ|isbn=9004048553|chapter=The First Contact with Greek Grammar|publisher=Brill|location=Leiden|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Watson|first=Bruce|title=Sieges: A Comparative Study|url=http://books.google.com/?id=cVet6ieBFv8C|year=1993|publisher=Praeger/Greenwood|isbn=0275940349|chapter=Jerusalem 1099|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Wells|first=H. G.|authorlink=H. G. Wells|title=A Short History of the World| publisher=Macmillan|year=1922|location=New York, New York|ref=harv|isbn=0064926745}}
* {{Cite book|last=Wickham|first=Chris|title=The Inheritance of Rome: A History of Europe from 400 to 1000|publisher=Viking|year=2009|isbn=0670020982|url=http://books.google.com/books?id=LKq_PQAACAAJ|ref=harv}}
* {{Cite book|last=Williams|first=Stephen|last2=Friell|first2=Gerard|last3=Friell|first3=John Gerard Paul|title=The Rome that Did Not Fall: The Survival of the East in the Fifth Century|url=http://books.google.com/?id=tGLN47tfT4UC|year=1999|publisher=Routledge|isbn=0415154030|chapter=Jerusalem 1099|ref=harv}}
Baris 628 ⟶ 538:
* {{Cite book|last=Haldon|first=John|title=The Byzantine Wars: Battles and Campaigns of the Byzantine Era|year=2001|isbn=0752417959|publisher=Tempus Publishing|location=Stroud}}
* {{Cite book|last=Hussey|first=J. M.|title=The Cambridge Medieval History, Volume IV&nbsp;— The Byzantine Empire Part I, Byzantium and its Neighbors|publisher=Cambridge University Press|year=1966}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|authorlink=Steven Runciman|title=Byzantine Civilisation| publisher=Edward Arnold (Publishers)|year=1966|isbn=1566195748}}
* {{Cite book|last=Runciman|first=Steven|title=The Emperor Romanus Lecapenus and his Reign| publisher=University Press (Cambridge)|year=1990|isbn=0521061644}}
* {{Cite book|last=Toynbee|first=Arnold J.|title=Constantine Porphyrogenitus and His World| publisher=Oxford University Press|year=1972|id=ISBN 0-19-215253-X|isbn=019215253X}}
</div>
 
Baris 642 ⟶ 552:
* [http://web.archive.org/web/20080410123427/http://www.doaks.org/Byzantine.html Halaman studi Bizantium] di [[Dumbarton Oaks]]. Meliputi pranala ke beberapa teks elektronik.
* [http://www.fordham.edu/halsall/byzantium/ Byzantium: Byzantine Studies on the Internet]. Pranala ke berbagai sumber daring.
* [http://web.archive.org/web/20021021181126/http://homepage.mac.com/paulstephenson/trans.html Translated Excerpts from Byzantine Sources: The Imperial Centuries, c. 700-1204]. Sumber daring.
* [http://www.deremilitari.org/ De Re Militari]. Sumber-sumber untuk sejarah abad pertengahan, meliputi beberapa sumber terjemahan mengenai peperangan Bizantium.
* [http://www.fordham.edu/halsall/sbook1c.html Medieval Sourcebook: Byzantium]. Beberapa sumber primer mengenai sejarah Romawi Timur.
Baris 657 ⟶ 567:
 
{{empires}}
{{featured article}}
{{Topik Romawi kuno}}
 
[[Kategori:Kekaisaran Romawi Timur| *]]