Timor Leste: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reyfal arrafi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Reyfal arrafi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 70:
== Bahasa ==
[[Berkas:Leia livros timor.jpg|jmpl|200px|ka|Membaca di Timor-Leste]]
Sejak kemerdekaan Timor Leste pada tahun [[2002]], setelah sejak tahun [[1999]] di bawah pemerintahan transisi [[PBB]], berdasarkan konstitusi Timor Leste memiliki 2 bahasa resmi yaitu [[Bahasa Tetun]] dan [[Bahasa Portugis]]. Selain itu dalam konstitusi disebutkan pula bahwa [[Bahasa Inggris]] dan [[Bahasa Indonesia]] dijadikan bahasa kerja.<ref>{{cite web|url=http://www.timor-leste.gov.tl/constitution/constbh.pdf|title=Undang-Undang Dasar Republik Demokratik Timor Leste, terjemahan tidak resmi Bahasa Indonesia}}</ref> Dalam praktik keseharian, masyarakat banyak menggunakan bahasa Tetun Portugis sebagai bahasa ucap. Sementara bahasa Indonesia banyak dipakai untuk menulis. Misalnya anak sekolah di tingkat SMA masih menggunakan bahasa Indonesia untuk ujian akhir mereka. Banyak mahasiswa dan dosen lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan menulis karangan ilmiah. Selain itu terdapat pula belasan bahasa daerah, diantaranya: Bekais, Bunak, Dawan, Fataluku, Galoli, Habun, Idalaka, Kawaimina, Kemak, Lovaia, Makalero, Makasai, Mambai, Tokodede, dan Wetarese.
 
Di bawah pemerintahan Presiden [[Suharto]], penggunaan bahasa Portugis dilarang untuk digunakan di Timor Leste. Saat ini bahasa Portugis di Timor Leste diajarkan dan dipromosikan secara luas dengan bantuan dari [[Brasil]] dan [[Portugal]], meskipun terdapat keengganan dari beberapa kalangan muda berpendidikan.
 
Menurut Laporan Pembangunan PBB 2006, hanya kurang dari 5% dari penduduk Timor berbicara bahasa Portugis secara fasih. Meskipun demikian, validitas laporan ini dipertanyakan oleh para anggota institut linguistik nasional Timor, yang mempertahankan pendapat bahwa bahasa Portugis diucapkan hingga 25% dari penduduk Timor. Seiring dengan bahasa lokal lainnya, bahasa [[Tetum]] merupakan bahasa yang paling umum digunakan untuk berkomunikasi, sementara itu bahasa Indonesia masih banyak digunakan di media dan sekolah dari SMA hingga perguruan tinggi. Sebagian besar kata dalam bahasa Tetum berasal dari bahasa Portugis, tetapi juga terdapat kata-kata serapan dari bahasa Indonesia, contohnya adalah notasi bilangan.