Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syaifulanam55 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 142:
}}
 
'''Aceh''' adalah sebuah [[provinsi di Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang beribukota [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]].Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh terletak di ujung utara pulau [[Sumatera]] dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya dekat dengan [[Kepulauan Andaman dan Nikobar]] di [[India]] dan terpisahkan oleh [[Laut Andaman]]. Aceh berbatasan dengan [[Teluk Benggala]] di sebelah utara, [[Samudra Hindia]] di sebelah barat, [[Selat Malaka]] di sebelah timur, dan [[Sumatera Utara]] di sebelah tenggara dan selatan.
 
Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya [[penyebaran Islam di Indonesia]] dan memainkan peran penting dalam [[penyebaran Islam di Asia Tenggara]]. Pada awal abad ke-17, [[Kesultanan Aceh]] adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan [[Selat Malaka]]. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah [[Belanda]] dan pemerintah Indonesia. Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat [[konservatisme|konservatif]] (menjunjung tinggi nilai agama).<ref name="time2007">[http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,1590162,00.html ''How An Escape Artist Became Aceh's Governor''], [[Time Magazine]], Feb. 15, 2007</ref> Persentase penduduk Muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai [[syariah]] [[Islam]].<ref>http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b2/Countries_with_Sharia_rule.png</ref> Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan [[Sejarah Aceh#Masa Republik Indonesia|sejarah]].<ref>[http://www.depdagri.go.id/media/documents/2006/08/01/UU_No.11_Th.2006.doc Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh]</ref>
Baris 539:
[[Berkas:Mie Aceh with beef.jpg|jmpl|Mi Aceh tumis dengan daging]]
 
Aceh mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain ''[[Timphan]]'', ''Gulai Bebek'', ''Kari Kambing'' yang lezat, Gulai ''Pliek U'' dan ''Meuseukat'' yang langka. Di samping itu ''Keurupuk Meuliëng'' asal [[Pidie]] yang terkenal gurih, ''Dodoi'' [[Sabang]] yang dibuat dengan aneka rasa, ''Bu Leukat Boh Driën'' (ketan durian), serta bolu manis asal Peukan Bada dan ''Ruti Samahani'' [[Aceh Besar]] juga bisa jadi andalan bagi Aceh.
 
Di [[Pidie Jaya]] terkenal dengan kue khas [[Meureudu]] yaitu ''Adè''. Sedangkan di [[Aceh Utara]] lazim kita temukan kuliner khas lainnya yaitu ''Martabak Durian'' yang lezat. Kuliner [[Bireuen]] yang paling terkenal adalah ''Sate Matang'' yang merupakan sate daging sapi atau kambing yang dibakar yang pada awalnya berasal dari kota [[Matang Glumpang II Meunasah Timur, Peusangan, Bireuen|Matang Glumpang Dua]].
 
Makanan khas [[Kota Langsa]] yang sangat terkenal hingga ke seluruh Indonesia adalah ''Sop Sumsum'' yaitu berupa sop tulang daging sapi yang berisi sumsum di dalam tulangnya dan tulang daging sapi tersebut telah dipotong untuk dapat dinikmati sumsumnya menggunakan sedotan atau menuangnya langsung ke atas piring. Sop Sumsum tulang daging sapi ini disajikan panas dengan potongan-potongan daging sapi yang diracik dengan sangat gurih dan lezat menggunakan racikan bumbu khas Aceh. Lalu ada Gulai Ikan Sembilang yang juga khas Kota Langsa.
 
Sementara kuliner khas Aceh yang juga sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara adalah ''[[Mie Aceh]]'', sejenis mie kuning basah yang diracik dengan bumbu khas nan pedas.