Nikotin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Menambahkan gambar
Baris 1:
{{Infobox person
| name = Nikotin
| image = Nicotine.svg
| size =
| caption =
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| occupation =
| salary =
| networth =
| spouse =
| parents =
| website =
| nationality =
| religion =
| ethnicity =
| television =
| education =
| alma_mater =
| residence =
}}
[[Berkas:Nicotine-3D-vdW.png|jmpl|Nikotin]]
'''Nikotin''' adalah senyawa kimia organik kelompok [[alkaloid]] yang dihasilkan secara alami oleh berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan [[solanaceae]] dan [[tembakau]]. Nikotin bertindak sebagai agonis (senyawa yang akan menimbulkan efek) di kebanyakan sel-sel reseptor asetilkolin nikotin (nAChRs) di dalam tubuh<ref>"Nicotinic acetylcholine receptors: Introduction". IUPHAR Database. International Union of Basic and Clinical Pharmacology. Retrieved 1 September 2014</ref> <ref>Malenka RC, Nestler EJ, Hyman SE (2009)</ref>, terkecuali di dua subunit reseptor nikotinik (nAChRα9) dan (nAChRα10), dimana nikotin bertindak sebagai reseptor antagonis (tidak menimbulkan efek).
 
Baris 12 ⟶ 38:
== Terapi Pengganti Nikotin ==
Sebagai zat adiktif, ketergantungan nikotin tidak mudah untuk ditoleransi oleh tubuh. Penghentian asupan nikotin secara tiba-tiba mempunyai dampak langsung bagi kesehatan tubuh dan mental pengguna yang ketergantungan terhadap nikotin<ref>McLaughlin I, Dani JA, De Biasi M. (2015). Nicotine Withdrawal: Current topics in behavioral neurosciences. 24, 99-123. doi:10.1007/978-3-319-13482-6_4.</ref>. Tujuh gejala utama dari putus zat nikotin adalah mudah tersinggung, [[marah]], [[frustasi]], kecemasan, [[depresi]], kesulitan berkonsentrasi, meningkatnya nafsu makan, [[insomnia]], dan kesulitan untuk beristirahat<ref>American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM 5. American Psychiatric Association; Washington: 2013.</ref>. Bagi mereka yang ingin menghindari bahaya [[TAR]] dari rokok konvensional namun belum mampu melepaskan ketergantungan pada nikotin secara keseluruhan, beberapa terapi pengganti nikotin berikut ini dapat digunakan untuk membantu proses melepaskan ketergantungan pada nikotin secara bertahap<ref>U.S National Library of Medicine. (2018). Nicotine Replacement Therapy. Retrieved October 17, 2018.</ref>:
 
=== 1. Permen Karet Nikotin ===
Permen karet nikotin mengandung nikotin yang cukup untuk mengurangi keinginan untuk merokok. [[Permen karet]] dikunyah secara perlahan-lahan untuk mendapatkan asupan nikotin yang terkandung di dalamnya. Permen karet nikotin ini dijual secara bebas di pasaran namun belum bisa didapatkan di Indonesia. Permen karet nikotin merupakan alat bantu sementara untuk mengurangi gejala putus zat nikotin setelah berhenti merokok. Permen karet ini tidak dapat disamakan dengan permen karet biasa dan tidak baik dikonsumsi dalam jangka panjang, karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kerontokan rambut, iritasi kulit dan meningkatnya sensitivitas kulit, rentan terhadap [[tekanan darah]] tinggi, detak jantung tak teratur, resistensi insulin, dan masalah pencernaan<ref>Kompas (30 Agustus 2016), Konsumsi Permen Karet Nikotin sebagai Pengganti Rokok. </ref>. Seseorang tidak diperbolehkan mengonsumsi lebih dari 24 buah permen karet nikotin dalam sehari dan dalam jangka waktu lebih dari tiga bulan<ref>American Lung Association (2016), Nicotine Replacement Therapy: Fact Sheet.</ref>.
[[Berkas:Nicoderm.JPG|jmpl|Contoh Koyo Nikotin]]
 
=== 2. Koyo Nikotin ===
Seperti koyo yang dikenal selama ini, koyo nikotin berbentuk lembaran yang ditempel pada kulit untuk memberikan asupan nikotin secara konstan ke dalam tubuh selama penggunaan. Secara bertahap, [[dosis]] nikotin akan dikurangi dari waktu ke waktu hingga dapat dihentikan sepenuhnya. Sebuah penelitian berhasil membuktikan bahwa 10 persen dari 500 orang perokok berhasil berhenti merokok dalam 10 bulan dengan penggunaan koyo nikotin<ref>Saul Shiffman, Moise Khayrallah, Robert Nowak; Efficacy of the nicotine patch for relief of craving and withdrawal 7–10 weeks after cessation, Nicotine & Tobacco Research, Volume 2, Issue 4, 1 November 2000, Pages 371–378</ref>. Walaupun demikian, penggunaan koyo nikotin tidak disarankan untuk jangka panjang dan harus dilakukan di bawah pengawasan [[dokter]] dan tenaga medis [[profesional]]. Saat ini, koyo nikotin belum dijual secara bebas di Indonesia.
 
=== 3. Tablet Nikotin ===
Tablet nikotin memberikan asupan nikotin sesuai dosis yang disesuaikan dengan kebiasaan merokok sebelumnya. Tablet nikotin tidak ditelan seperti minum obat tetapi dengan meletakkan tablet nikotin di bawah [[lidah]] sampai nikotin diserap melalui mulut ke dalam aliran darah<ref>https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2273251/aneka-terapi-penggantian-nikotin-bagi-mereka-yang-kecanduan-merokok</ref>. Produk pengganti nikotin ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter.
 
=== 4. Inhaler Nikotin ===
Berbentuk inhaler yang dapat dihirup, inhaler nikotin ini bisa jadi pengganti sementara bagi pecandu rokok. Inhaler nikotin ini memiliki risiko kesehatan yang lebih kecil karena tidak dibakar, tapi tetap dapat menyebabkan kecanduan jika dipakai terus menerus<ref>Schneider, N.G., Olmstead, R.E., Franzon, M.A. et al. Clin Pharmacokinet (2001) 40: 661. </ref>. Inhaler nikotin belum banyak ditemukan di Indonesia dan harus didapatkan dengan resep dokter.
 
=== 5. Semprotan Hidung Nikotin ===
Cara penggunaan semprotan ini adalah dengan menyemprotkan ke hidung. Dengan bentuk semprotan, nikotin lebih mudah diserap dalam aliran darah<ref>https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2273251/aneka-terapi-penggantian-nikotin-bagi-mereka-yang-kecanduan-merokok</ref>. Terapi ini akan membantu mengatasi kecanduan dan gejala putus zat. Efek samping yang mungkin terjadi adalah iritasi [[hidung]] dan [[tenggorokan]], [[batuk]], serta [[mata]] berair.
 
== Penggunaan ==