Gunung berapi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Letusan atau erupsi gunung berapi dapat menimbulkan berbagai bencana, tidak hanya di daerah dekat letusan. Bahaya dari debu vulkanik adalah terhadap [[penerbangan]] khususnya [[pesawat jet]] karena debu tersebut dapat merusak [[turbin]] dari [[mesin jet]]. Letusan besar dapat mempengaruhi suhu dikarenakan asap dan butiran [[asam sulfat]] yang dimuntahkan letusan dapat menghalangi [[matahari]] dan mendinginkan bagian bawah atmosfer bumi seperti [[troposfer]], namun material tersebut juga dapat menyerap panas yang dipancarkan dari bumi sehingga memanaskan [[stratosfer]]. Dari sejarah, musim dingin vulkanik telah mengakibatkan [[bencana kelaparan]] yang parah.
 
Lebih lanjut, istilah "gunung apiiniapi" juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ''ice volcanoesvolcano'' atau (gunung api es) dan ''mud volcanoesvolcano'' atau ([[gunung api lumpur]]). Gunung api es biasa terjadi di daerah garis lintang tinggi yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan [[gunung api lumpur]] dapat kita lihatdicontohkan di daerah [[Kuwu]], [[Grobogan]], [[Jawa Tengah]] yang populer sebagai [[Bledug Kuwu]].
 
Gunung berapi terdapat di seluruh [[bumi|dunia]], tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur [[Cincin Api Pasifik]] (''Pacific Ring of Fire''). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua [[tektonik lempeng|lempengan tektonik]] dan lebih, dimana [[Lepmpeng Pasifik]] saling bergesek dengan lempeng-lempeng tetangganya.
 
Gunung berapi terdapatdapat dijumpai dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang [[aktif]] mungkin berubah fase menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. BagaimanapunNamun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610yang sangat lama, lebih dari ribuan tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan vulkanisme sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
 
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Apabila gunung berapi meletus, [[magma]] yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai [[laharlava]], ataudimana lava ini dapat berubah menjadi [[lahar]] setelah mengalir dan bercampur dengan material-material di permukaan bumi. Selain dari aliran lava, kehancuran olehyang gunungdisebabkan berapioleh disebabkanletusan melaluigunung berbagaiberapi caraadalah seperti berikut:
{{div col|2}}
* Aliran lava
* Letusan gunung berapi
* Aliran lumpur
* Awan panas
* [[Abu vulkanik|Abu]]
* Kebakaran hutan
Baris 22 ⟶ 23:
* [[Tsunami]]
* [[Gempa bumi]]
{{div col end}}
 
Ilmu yang mempelajari gunung berapi dinamakan [[Vulkanologi]], dimana ilmu ini mempelajari letusan gunung berapi untuk tujuan memperkirakan kemungkinan letusan yang bisa terjadi dari suatu gunung berapi, sehingga dampak negatif letusan gunung berapi dapat ditekan.
 
==Wilayah pembentukan==
Gunung berapi di [[Bumi]] terbentuk dari aktivitas [[tektonika lempeng|lempeng tektonik]] di kerak yang saling bergesekan dan menekan satu sama lain. Oleh karenanya gunung berapi banyak ditemukan dekat dengan perbatasan lempeng tektonik. Secara geologis, Wilayah dimana gunung berapi terbentuk dibagi tiga, yaitu:
 
===Batas divergen antar lempeng===
Apabila kedua lempeng tektonik bergerak saling menjauhi satu sama lain, maka [[kerak samudra]] yang baru akan terbentuk dari keluarnya magma ke permukaan dasar laut. Wilayah antara kedua lempeng yang saling menjauh ini dinamakan dengan [[batas divergen]]. Aktivitas ini lalu akan memunculkan [[Punggung tengah samudra]] yang terbentuk dari pendinginan magma yang muncul ke permukaan. Gunung berapi yang terbentuk dari aktivitas ini berada di bawah laut, yang ditandai dengan fenomena [[Asap hitam|Ventilasi hidrotermal]]. Apabila punggung tengah samudra ini mencuat sampai ke permukaan laut, maka kepulauan vulkanik akan terbentuk, contohnya adalah [[Islandia]].
 
===Batas konvergen antar lempeng===
Berbeda dengan batas divergen yang tercipta dari pergerakan kedua lempeng tektonik yang saling menjauh, [[Batas konvergen]] antar lempeng merupakan wilayah dimana dua lempeng atau lebih bertemu lalu saling menekan dan mengalami [[subduksi]] sehingga tepian di satu lempeng menindih tepian yang lain. Penindihan lempeng ini ditandai dengan terbentuknya [[bentang alam]] berupa [[palung]] di dasar laut. Fenomena ini menimbulkan melelehnya material yang terdapat di [[Mantel (Geologi)|mantel bumi]], sehingga material tersebut menjadi magma dan naik ke permukaan kerak yang tipis. Gunung berapi di wilayah ini terbentuk dari pertemuan antara kedua lempeng kerak samudra atau antara lempeng kerak samudra dan benua. Pertemuan antara kedua lempeng kerak benua biasanya tidak memicu pembentukan gunung berapi dikarenakan kerak benua memiliki ketebalan yang tidak dapat ditembus oleh magma di bawah permukaan. Contoh dari gunung berapi ini adalah jajaran gunung berapi di Cincin Api Pasifik, atau [[Gunung Etna]] di [[Italia]].
 
===Titik panas===
[[Titik panas (geologi)|Titik panas]] merupakan suatu wilayah vulkanik dimana magma naik ke permukaan dikarenakan adanya celah di kerak bumi yang memungkinkan pergerakan tersebut. Titik panas dapat ditemukan jauh dari batas antar kedua lempeng tektonik. Pergerakan ini memunculkan gunung berapi yang memiliki ciri letusan efusif yang lemah dimana lava muncul ke permukaan secara halus. Dikarenakan lempeng tektonik terus bergerak secara perlahan, wilayah titik panas dapat membentuk gunung berapi yang berbeda-beda sesuai dengan jalur pergerakan suatu lempeng. [[Kepulauan Hawaii]] merupakan kepulauan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik di titik panas di [[Samudra Pasifik]].
 
== Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya ==
;[[Gunung berapi kerucut|Stratovolcano]]
:Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknyabentuk kerucutnya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. [[Gunung Merapi]] merupakan jenis ini.
;[[Gunung berapi perisai|Perisai]]
:Tersusun dari batuan aliran [[lava]] yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan [[Hawai]].
Baris 31 ⟶ 47:
:Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
;[[Kaldera]]
:Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat di masa lalu yang melempar ujungbagian atas dan tepi gunung sehingga membentuk cekungan. [[Gunung Bromo]] merupakan jenis ini, dimana kaldera Tengger merupakan hasil letusan besar di masa lalu.
;[[Maar]]
:Dikenal juga dengan istilah ''gunung api corong'', merupakan gunung berapi dengan ketinggian rendah dan diameter [[kepundan]] yang lebar, dimana gunung berapi ini terbentuk dari letusan freatomagmatik yang disebabkan oleh tercampurnya magma dengan air di bawah tanah. Saat tidak aktif, maar biasanya terisi oleh air sehingga nampak seperti sebuah danau biasa.
 
== Klasifikasi gunung berapi berdasarkan frekuensi letusan di Indonesia ==