Kerajaan Pattani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herroy Happyo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
* Dinasti Kelantan kedua
 
Dan satudua dinasti pemangku adat
 
* [[Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo]]
 
*[[Kepangeranan Agung Chandrarupawiyah Shri Mempawah]]
Setelah tidak aktifnya Kerajaan Patani, keluarga Kerajaan Patani yang berdomisili di Indonesia mengaktifkan kembali sebuah lembaga adat bernama
*[[Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo]]
yang mana lembaga ini merupakan sebuah Kepangeranan adat untuk melestarikan budaya Patani di Tiworo Indonesia
 
 
Disamping itu,Kepangeranan ini dibentuk untuk melanjutkan tahta adat Kekapitaan Marobea di Tiworo yang di pimpin Kapita Lau Tengku Muhammad Nur dari Patani ,Serta Kepangeranan ini memandukan budaya Patani Tiworo
 
*[[Kepangeranan Agung Chandrarupawiyah Shri Mempawah]]
 
Monarki Adat setingkat Kepangeranan Agung /Grand Principality ini diaktifkan lagi sejak Keturunan Kerajaaan Patani dan Kerajaan Mempawah yang menjabat sebagai Pangeran Perbawa Budaya Kerajaan Mempawah yang bernama HRH.Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa Wibowo diberikan Hak adat oleh Raja Mempawah XIII melalui sebuah pengukuhan hak adat Pangeran Agung Amantubillah Patani Mempawah yang dilakukakan oleh Ratu Mempawah XIII Mewakili Raja Mempawah XIII
 
Monarki adat ini sebelumnya bernama Keharyapatihan Al Fatani Kerajaan Mempawah yang dipimpin oleh Tengku Sri Utama Raja Tengku Pangeran Amir putra Raja Muda Patani Tengku Muhammad Salah Bin Sultan Sulaiman Syarifaluddin Syah dari Kesultanan Patani dan Utin Sainub Bin Pangeran Gusti Hassan Ali Bin Panembahan Omar Kamaruddin dari Kerajaan Mempawah, dan kemudian berganti nama menjadi Kepangeranan Chandrarupawiyah Patani Shri Mempawah
 
Hubungan Kerajaan Patani dan Mempawah sudah lama terjalin sejak abad 17 kedatangan Syeh Ali Faqih Al Fathani yang dengan rombongan 50 Kapal dari Kesultanan Patani yang berlabuh dikampung kuala Kerajaan Mempawah
 
Kemudian hari Syeh Ali Faqih Al Fathani dinobatkan oleh Raja Mempawah pertama Pangeran Mas Surya Negara Opu Daeng Menambon sebagai Maharaja Imam Besar Mempawah dan berdomisi di kuala secapah mempawah hingga turun temurun,salah satu keturunannya adalah Haryapatih Patani Mempawah Tengku Sri Utama Raja Tengku Pangeran Amir
 
Tengku Pangeran Amir merupakan cucu Sultan Patani keempat yaitu Sultan Sulaiman Syarifaluddin Syah dari putra bungsunya Raja Muda Tengku Muhammad Salah yang menikahi Utin Sainub putri Pangeran Gusti Hassan Ali Bin Panembahan Umar Kamaruddin Bin Panembahan Adijaya dan Maimoon Binti Abdurahman Bin Maharaja Imam Besar Mempawah Syeh Ali Faqih Al Fathani
 
Kepangeranan Agung ini melestarikan budaya dan adat diraja patani dan mempawah di Indonesia
 
 
* [[Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo]]
 
Setelah tidak aktifnya Kerajaan Patani, keturunan Kerajaan Patani dan Kerajaan Mempawah yang berdomisili di Indonesia yang menjabat sebagai Pangeran Perbawa Budaya Kerajaan Mempawah yang bernama HRH.Tengku Pangeran Abdullah Ali Chandrarupa Wibowo
Diberikan hak adat oleh Raja Kerajaan Tiworo untuk mengaktifkan kembali sebuah Monarki adat setingkat Kapangeranan / Principality bernama Kekapitaan Marobea di Tiworo yang kemudian hari berganti nama menjadi Kepangeranan Chandrarupanto Patani Shri Tiworo
 
 
Disamping itu,Kepangeranan ini dibentukdiaktifkan lagi untuk melanjutkan tahta adat Kekapitaan Marobea di Tiworo yang di pimpin Kapita Lau Tengku Muhammad Nur dari Patani ,Serta Kepangeranan ini memandukan pelestarian budaya Patani Tiworo di Indonesia
 
== Bacaan tambahan ==