Suku Rejang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
| pop2 = 20.000
| ref2 =
| region3 = Daerah-daerah
| pop3 = 20.000
| ref3 =
Baris 20:
}}
| religions = '''Mayoritas:''' <br>[[Islam]]<br>
| related = [[Suku Dayak Bidayuh|Bidayuh
}}
Baris 121:
Dewasa ini mayoritas suku Rejang memeluk agama Islam. Tidak ada catatan statistik resmi perihal jumlah penganut agama dalam komunitas Rejang masa kini. Perkiraan menyebutkan bahwa hampir 100% masyarakat Rejang memeluk agama [[Islam]]. Kebanyakan mereka tidak berafiliasi dengan denominasi Islam tertentu. Namun sebagaimana masyarakat Muslim di Nusantara lainnya, masyarakat Rejang menganut Islam [[Sunni]] dengan [[Mazhab Syafi'i]]. Organisasi keagamaan Islam yang utama meliputi [[Muhammadiyah]] dan [[Nahdlatul 'Ulama|NU]]. Minoritas [[Tarekat Naqsyabandiyah]] yang sering diejek sebagai ''Sulup'' terdapat di Desa [[Suka Datang, Curup Utara, Rejang Lebong|Suka Datang]], dekat dengan aliran Sungai Musi.
Boleh dikata hampir tidak ada orang Rejang yang beragama selain Islam. Kalaupun ada jumlahnya tak lebih dari beberapa puluh orang saja. Keberadaan pemeluk agama Hindu atau Budha dan Kristen di wilayah kediaman orang Rejang umumnya berkaitan dengan masyarakat pendatang yang melatabelakanginya. Pemeluk ajaran Hindu di Tanah Rejang umumnya adalah orang Bali, agama Buddha dipeluk oleh keturunan Tionghoa, dan Kristen dipeluk oleh sebagian orang Jawa dan [[Batak]]. Islam dipandangi sebagai agama rakyat dan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan pada masa kini. Islam mempengaruhi tata cara pemakaman, penggunaan bahan makanan halal, serta menumbuhkan budaya mengaji di masjid dan tahlilan. Islam diperkirakan masuk ke Tanah Rejang pada abad ke-16 masehi. Marsden dalam bukunya
| last = Marsden
| first = William
|