Cap tikus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Allan Sumali (bicara | kontrib)
Lebih menjelaskan tentang Cap Tikus secara umum
Allan Sumali (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
<br />{{Infobox Makanan
'''Cap Tikus''' adalah minuman tradisional Minahasa yang sudah dikenal sejak nenek moyang mereka. Petani Minahasa Selatan sejak abad 17 telah membuat resep untuk tamu bangsawan. Hasil terbaik kini diproses secara modern resmi dan aman dikonsumsi.
| name = Cap tikus
| image = [[Berkas:Captikus1.jpg|115px]]
| caption =
| alternate_name =
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Sulawesi Utara]]
| creator = [[Suku Minahasa]]
| course =
| served =
| main_ingredient =
| variations =
| calories =
| other =
}}'''Cap Tikus''' adalah minuman tradisional Minahasa yang sudah dikenal sejak nenek moyang mereka. Petani Minahasa Selatan sejak abad 17 telah membuat resep untuk tamu bangsawan. Hasil terbaik kini diproses secara modern resmi dan aman dikonsumsi.
 
Dalam upacara naik rumah baru, para penari Maengket menyanyi lagu Marambak untuk menghormati dewa pembuat rumah, leluhur Tingkulendeng. Tuan rumah harus menyodorkan minuman Cap Tikus kepada Tonaas pemimpin upacara adat naik rumah baru sambil penari menyanyi “tuasan e sopi e maka wale”, artinya tuangkan Cap Tikus wahai tuan rumah.
 
Minuman keras ini bahkan terkenal hingga ke negeri Ternate. Keterangan mengenai Cap Tikus di Ternate ditulis oleh juru tulis pengeliling dunia Colombus dari Spanyol bernama Antonio Pigafetta. Setelah kapal mereka melalui dua buah pulau Sangir dan Talaud lalu 15 Desember 1521 mereka tiba di pelabuhan Ternate dan dijamu Raja Ternate dengan minuman arak yang terbuat dari air tuak yang dimasak.
 
Kendati buku “Perjalanan keliling dunia Antonio Pigafetta” terbitan tahun 1972 halaman 127-128 tidak menjelaskan dari mana Raja Ternate mendapatkan minuman Cap Tikus, namun Perlu ditelisik masyarakat Ternate tidak punya budaya “Batifar” hingga kemungkinan besar minuman Cap Tikus sama halnya dengan beras yang didatangkan ke Ternate dari Minahasa
 
Kadar alkohol pada Cap Tikus tergantung pada teknologi penyulingan. Petani sejauh ini masih menggunakan teknologi tradisional, yakni saguer dimasak kemudian uapnya disalurkan dan dialirkan melalui pipa bambu ke tempat penampungan. Tetesan-tetesan itulah yang kemudian dikenal dengan minuman Cap Tikus.
Baris 7 ⟶ 25:
Ada istilah dikalangan masyarakat Minahasa tentang takaran mengkonsumsi cap tikus ini. “Satu sloki tambah darah, dua sloki nae darah, tiga sloki tumpah darah”. Artinya, satu sloki atau satu gelas cap tikus akan menambah darah yang diartikan menambah semangat kerja, dua sloki berpotensi untuk menjadi seorang yang mudah tersinggung atau marah, tiga sloki berpotensi terjadinya tindakan kekerasan, seperti perkelahian. Jadi istilah tersebut sebenarnya dapat menjadi masukan bagi seseorang dalam mengkonsumsi cap tikus. Terlepas dari positif dan negatifnya, minuman ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Minahasa.
 
Minuman keras tradisionil Minahasa ini pada mulanya bernama sopi. Namun, sebutan Sopi berubah menjadi Cap Tikus ketika orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer untuk menghadapi perang Jawa, sebelum tahun 1829, menemukan Sopi dalam botol-botol biru dengan gambar ekor tikus. Sopi dijual oleh para pedagang Cina di Benteng Amsterdam Manado.
Mengapa dinamai Cap Tikus? Tidak diperoleh jawaban yang pasti. Ada dugaan, nama itu dipakai karena pembuatannya dilakukan di sela-sela pepohonan, tempat tikus hutan bermain hidup.
 
Yang pasti, minuman Cap Tikus sudah sejak dulu sangat akrab dan populer di kalangan petani Minahasa. Umumnya, petani Minahasa, sebelum pergi ke kebun atau memulai pekerjaannya, minum satu seloki Cap Tikus untuk penghangat tubuh dan pendorong semangat untuk bekerja.
Baris 22 ⟶ 40:
 
Dengan kerjasama dengan APINDO dan BPOM Manado yang mau mengangkat captikus menjadi minuman khas yang legal. Untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para petani cap tikus yang sudah turun temurun bertani dan membudidayakan minuman khas ini dan juga mengangkat nilai jual cap tikus menjadi lebih besar dan berharga.
 
<br />{{Infobox Makanan
 
| name = Cap tikus
 
| image = [[Berkas:Captikus1.jpg|115px]]
<br />
| caption =
 
| alternate_name =
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Sulawesi Utara]]
| creator = [[Suku Minahasa]]
| course =
| served =
| main_ingredient =
| variations =
| calories =
| other =
}}
<br />
 
Baris 43 ⟶ 51:
 
== Referensi ==
{{reflist}}Jessy wenas: Sejarah dan budaya Minahasa, hal 91 dan 96
{{reflist}}
 
Naskah Awal Ensiklopedia Minahasa{{Minuman beralkohol}}
 
{{minuman-stub}}