Stasiun Gondanglegi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
|operator=[[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
}}
'''Stasiun Gondanglegi''' (kode:'''GDL)''') adalah stasiun kereta api non-aktifnonaktif kelas II yang berada di [[Gondanglegi Wetan, Gondanglegi, Malang]].Dengan Stasiunmelihat iniprospek ditutupbisnis padatrem tahunuap [[1978]]ringan karenayang kalahlebih bersaingmudah denganmenjangkau modarakyat transportasipedesaan, yangMS lainkemudian sepertimengincar bis,daerah-daerah mobilsubur pribadidi dllwilayah Malang Raya sehingga rakyat pribumi dapat menjual dagangannya ke kota tanpa membutuhkan waktu lama.<ref name=":1">{{Cite book|title=Malang tempo doeloe|last=Widodo|first=D.I.|publisher=Bayumedia|year=2006|isbn=|location=Malang|pages=}}</ref>
 
Oleh karena itulah, jalur pertama MS ini difungsikan untuk menghubungkan salah satu stasiun antarmoda MS, [[Stasiun Malang Kotalama]], dengan wilayah timur Kabupaten Malang. Dibagi menjadi dua segmen. Untuk segmen Malang Kotalama–Bululawang sendiri dibuka pada tanggal 14 November 1897, sedangkan untuk Bululawang–Gondanglegi dibuka pada tanggal 4 Februari 1898.<ref name=":02">{{Cite book|title=[[commons:File:De_Tramwegen_op_Java,_Gedenkboek,_samengesteld_ter_gelegenheid_van_het_vijf-en-twinting-jarig_bestaan_der_semarang-joana_stoomtram-maatschappij.pdf|Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]]|last=van Dirxland|first=Baron van der Goes|last2=Martens|first2=C.L.J.|publisher=Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee|year=1907|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> Operasional angkutan barang di jalur ini didominasi oleh tebu dan gula dari Pabrik Gula Kebonagung dan Pabrik Gula Krebet.<ref name=":22">{{Cite web|url=https://malang.merdeka.com/gaya-hidup/jalur-tram-yang-menghubungkan-wilayah-malang-raya-di-masa-lalu-160604m.html|title=Malang - Merdeka.com {{!}} Jalur Tram yang menghubungkan wilayah Malang Raya di masa lalu|last=|first=|date=|website=Merdeka.com|publisher=|access-date=2018-12-12}}</ref>
== Sejarah ==
 
Stasiun Gondanglegi dibangun pada tahun [[1898]] oleh [[Malang Stoomtram Maatschappij]], perusahaan kereta api [[Hindia Belanda]] yang beroperasi di daerah [[Malang]] dan sekitarnya. Stasiun ini berada di jalur kereta api [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]]-[[Dampit, Malang|Dampit]]. Pada tahun [[1900]], dibangun jalur kereta api sepanjang 17 KM menuju ke [[Stasiun Kepanjen|Kepanjen]]. Selain itu, stasiun ini juga mempunyai depo lokomotif. Dari stasiun ini, diangkutlah hasil bumi menuju ke berbagai kota di [[Pulau Jawa]]. Pada tahun [[1942]], [[Kekaisaran Jepang]] datang dan [[Masa pendudukan Jepang|menduduki Hindia Belanda]]. Karena saat itu Jepang sedang berperang dengan [[Republik Tiongkok (1912–1949)|Cina]] di [[Manchuria]], jalur kereta api Gondanglegi-Kepanjen dibongkar untuk kebutuhan transportasi di [[Manchuria]]. Sedangkan jalur kereta api Malang Kotalama-Dampit masih bisa bertahan hingga tahun [[1978]]. Saat itu, moda transportasi darat di [[Indonesia]] makin berkembang. Para penumpang yang biasanya menggunakan kereta api, sekarang lebih sering mencoba moda transportasi lainya yang lebih cepat. Apalagi kereta api yang digunakan saat itu sudah sangat usur. Akhirnya, karena [[PJKA]] (nama [[PT KAI]] saat itu) merugi, jalur kereta api ini pun ditutup. Bekas lahan dan aset PJKA disewakan untuk menjadi bermacam-macam tempat, seperti tempat tinggal, ruko-ruko dan lainya. Kini, bekas Stasiun Gondanglegi telah digunakan untuk sebuah tempat tinggal.
Untuk menunjang operasional dibangun stasiun antarmoda dengan kereta api rel berat milik [[Staatsspoorwegen]]. Ada empat stasiun antarmoda yang dibangun oleh MS, yaitu [[Stasiun Malang Kotalama]], Blimbing, Singosari MS, dan Kepanjen MS. [[Stasiun Malang Jagalan]] ditetapkan sebagai stasiun utama untuk MS.<ref name=":22" />
 
Jalur ini dinonaktifkan pada tahun 1978 untuk layanan umum karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum. Kini semua aset di jalur ini dikuasai oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]].
 
== Referensi ==