Selim I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
}}
 
'''Selim I''' ([[Bahasa Turki Utsmaniyah]]: سليم اول, [[Bahasa Turki]]: ''Birinci Selim''; 1470/1 – September 1520) adalah penguasa Utsmani kesembilan dan berkuasa pada tahun 1512 sampai 1520.<ref name=eoe>{{Cite book |last=Ágoston |first=Gábor |editor-last=Ágoston |editor-first=Gábor |editor2=Bruce Masters |title=Encyclopedia of the Ottoman Empire |chapter=Selim I |date=2009 |pages=511–3 }}</ref> BerbedaWatak dengandan pendahulunyakepribadiannya yang lebihkeras memerhatikanmenjadikannya perluasanmendapat wilayahjulukan ke'''Yavuz barat (Eropa),Sultan Selim''' memusatkan(''Yavuz'' perhatiannyasendiri kedapat timur. Di masa kekuasaannya yang terbilang singkat, Selim berhasil meluaskan wilayah Utsmaniyah secara dramatisdimaknai dengan menaklukan [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Kesultanan Mamluk]]"keras", menjadikan wilayah Mesir"teguh", [[Syam]], dan [[Hijaz]] berada dalam kepemimpinan Utsmani. Penguasaannya atas Makkah dan Madinah menjadikan Selim sebagai pemimpin Utsmani pertama yang menyandang gelaratau "[[Penjaga Dua Kota Suci]]tegas" (''Khādim al-Ḥaramayn aš-Šarīfayn''). Dengan berakhirnya kekuasaan Mamluk, Khalifah Abbasiyah yang berdiam di Mesir dalam perlindungan Mamluk mengakhiri masa kedudukan mereka sebagai khalifah, menjadikan Selim secara resmi sebagai khalifah pertama dari [[Wangsa Utsmaniyah]].
 
Di masa kekuasaannya yang terbilang singkat, Utsmani mengalami dua peristiwa besar yang sangat memengaruhi keberjalanan keadaan Timur Tengah di masa-masa selanjutnya. Kemenangan Utsmani dalam Pertempuran Chaldiran membendung laju perkembangan Syiah yang bangkit seiring menguatnya Wangsa Safawiyah di kawasan Iran dan sekitarnya. Penaklukannya atas Kesultanan Mamluk menjadikan wilayah Utsmani meluas secara dramatis lantaran kawasan [[Syam]], [[Mesir pada Abad Pertengahan|Mesir]], dan [[Hijaz]] menjadi dalam kekuasaan Utsmani. Jatuhnya Mamluk menjadikan kepemimpinan kota Makkah dan Madinah yang berada di wilayah Hijaz beralih ke tangan Utsmani, sehingga Selim kemudian menyandang gelar ''Ḫādimü'l-Ḥaremeyn'' (خادم الحرمين الشريفين) atau "[[Penjaga Dua Kota Suci|Pelayan Dua Tanah Haram]]" dan gelar ini diturunkan kepada para penerusnya. Seiring keruntuhan Mamluk juga diikuti penyerahan kedudukan khalifah oleh Al Mutawakkil kepada Selim, menjadikan Selim sebagai khalifah pertama dari Wangsa Utsmani dan non-Arab, meski beberapa Sultan Utsmani sebelumnya telah mengklaim gelar tersebut.
 
== Sebagai şehzade ==
Baris 98 ⟶ 100:
Jenazah Selim kemudian dibawa ke Konstantinopel dan dikebumikan di kompleks [[Masjid Yavuz Selim|Masjid Sultan Yavuz Selim]]. Berbeda dengan pendahulunya yang sangat memusatkan perhatian pada perluasan wilayah ke arah Eropa, Selim memusatkan perhatiannya ke kawasan Timur Tengah karena dipercaya bahaya yang sebenarnya berasal dari arah timur.
 
== Kepribadian ==
Selim juga seorang penyair dan ia menulis dengan menggunakan nama julukannya, ''Mahlas Selimi'' Dalam salah satu puisinya, ia menulis: "Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang [[sufi]], tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.”
Banyak sumber menyatakan bahwa Selim memiliki watak yang berapi-api dan memiliki harapan yang sangat tinggi pada para bawahannya. Banyak menterinya dihukum mati dengan berbagai alasan. Sebuah umpatan di Utsmani berbunyi, "Semoga kamu menjadi menterinya Selim," lantaran banyaknya jumlah menteri yang dihukum mati.
 
Selim merupakan salah satu penguasa Utsmani yang paling berhasil dan dihormati, giat, dan pekerja keras. Meski masa kekuasaannya terbilang singkat, para sejarawan sepakat bahwa Selim telah mempersiapkan Kekaisaran Utsmani untuk mencapai titik puncaknya pada masa putra dan penerusnya, Suleiman Al-Qanuni.
 
Selim juga seorang penyairpujangga dan iayang menulis denganpuisi dalam bahasa Turki dan Pesia menggunakan nama julukannya, ''Mahlas Selimi'', yang kumpulan puisi Persianya masih utuh hingga hari ini. Dalam salah satu puisinya, iadia menulis:, "Sebuah permadani cukup besar untuk diduduki oleh dua orang [[sufi]], tetapi dunia tidak cukup besar untuk dua orang raja.”
 
== Gelar ==
Baris 108 ⟶ 115:
 
Setelah hancurnya Baghdad oleh serangan Mongol, khalifah mengungsi ke Mesir yang saat itu dikuasai Mamluk. Dikarenakan tidak memiliki wilayah kekuasaan lagi, khalifah kehilangan perannya sebagai kepala negara semenjak itu dan hanya berfungsi sebagai lambang pemersatu umat Muslim. Keadaan tersebut tidak berubah bahkan setelah Wangsa Utsmaniyah mengambil alih gelar khalifah. Penguasa Utsmani memegang kendali negara atas kedudukannya sebagai sultan dan ''padisyah'', bukan karena statusnya sebagai khalifah. Bahkan selama sekitar dua ratus tahun sejak masa Selim, penguasa Utsmani tidak menggunakan gelar khalifah dalam perpolitikan nasional dan internasional. Masyarakat Utsmani lebih sering menyebut pemimpin mereka dengan sebutan ''padisyah'' dan pihak non-Utsmani dengan gelar sultannya. Gelar khalifah mulai aktif digunakan saat pada Perjanjian Küçük Kaynarca (1774), penguasa Utsmani menggunakan kedudukannya sebagai khalifah sebagai pelindung atas umat Muslim di Rusia. Sultan [[Abdul Hamid II]] (berkuasa 1876 – 1909) adalah penguasa Utsmani yang paling aktif menggunakan kedudukannya sebagai khalifah dalam rangka membentuk hubungan kerja sama dengan negara-negara Muslim untuk melawan imperialisme Barat.
 
== Keluarga ==
 
=== Orangtua ===
'''Ayah''' - Sultan '''[[Bayezid II]]''', penguasa Utsmaniyah kedelapan. Dia dikenal atas pemberian suakanya pada umat Yahudi dan Muslim yang diusir dari [[Semenanjung Iberia]] setelah runtuhnya [[Keamiran Granada]].
 
'''Ibu''' - '''Ayşe Gülbahar''' Hatun. Sebagian berpendapat bahwa Gülbahar adalah budak-selir Yunani yang kemudian menjadi mualaf. Sebagian lain menyatakan bahwa dia adalah putri Alaüddevle Bozkurt Bey, Adipati Dulkadir. Dulkadir sendiri adalah salah satu negara bangsa Turki yang berada di kawasan Anatolia.
 
=== Pasangan ===
 
* '''Ayşe''' Hatun
* '''Hafsa''' Hatun
* seorang selir lain. Dia dikeluarkan dari harem istana lantaran melanggar peraturan dan dinikahkan dengan salah seorang pejabat.
 
Selim menikahi putri dari penguasa [[Kekhanan Krimea]], Meñli I Giray. Meski begitu, terdapat perbedaan pendapat mengenai namanya. Sebagian pendapat menyatakan bahwa Ayşe Hatun yang merupakan putri dari Krimea. Pendapat yang populer menyatakan bahwa putri dari Krimea itu adalah Hafsa Hatun, ibunda Sultan Suleiman. Hafsa sendiri kerap disebut dengan nama Ayşe Hafsa pada banyak sumber, meski catatan resmi hanya menyebutnya Hafsa.
 
=== Putra ===
 
* Sultan [[Süleyman I|'''Süleyman I''']] - putra dari Hafsa. Penguasa Utsmani kesepuluh dan paling lama berkuasa.
* Şehzade '''Orhan'''
* Şehzade '''Musa'''
* Şehzade '''Korkut'''
* '''Üveys''' Pasya (1498–1548). Ibunya adalah selir yang dikeluarkan dari harem. Namun saat dikeluarkan dan dinikahkan dengan pejabat, selir tersebut dalam keadaan mengandung Üveys dan dia lahir dalam keadaan memiliki ayah tiri. Hal ini menjadikan Üveys tidak memiliki hak atas takhta.
 
=== Putri ===
 
* '''Hatice''' Sultan - putri dari Hafsa. Menikah dengan Iskender Pasya pada 1509, pejabat dan kemudian laksamana, yang kemudian dihukum mati pada 1515. Setelah menjanda, Hatice menikah dengan [[Pargali Ibrahim Pasha|Pargalı Ibrahim Pasya]] yang menjabat sebagai wazir agung (perdana menteri) pada 1523 – 1536. Meski begitu, sejarawan Ebru Turan menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada pernikahan antara Hatice Sultan dan Ibrahim Pasya.
* '''Fatma''' Sultan (1500–1573) - putri dari Hafsa. Menikah pertama dengan Mustafa Pasya, Gubernur Antalya, kemudian bercerai lantaran diketahui bahwa Mustafa Pasya seorang homoseksual. Menikah kedua dengan Kara Ahmed Pasya, wazir agung pada masa kekuasaan Süleyman I. Setelah Kara Ahmed Pasya dihukum mati pada 1555, Fatma menikah dengan Hadım İbrahim Pasya yang merupakan seorang [[Orang kasim|kasim]].
* '''Şah-ı Huban''' Sultan (1507–1572). Menikah dengan Lütfi Pasya yang menjabat sebagai wazir agung (perdana menteri) pada masa kekuasaan Süleyman I. Setelah pertengkaran di antara keduanya yang berujung penamparan Şah-ı Huban, Lütfi Pasya dipecat sebagai wazir agung.
* '''Beyhan''' Sultan (meninggal 1559) - putri dari Hafsa. Pada 1513, Beyhan menikah dengan Ferhat Pasya, tetapi kemudian Ferhat dihukum mati pada 1524. Beyhan menolak untuk menikah lagi maupun tinggal dengan keluarga asalnya setelah menjanda, tetapi mengasingkan diri di istananya di [[Skopje]].
 
== Rujukan ==
{{reflist|30em}}
 
=== Daftaraftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Finkel |first=Caroline |title=Osman's Dream: The Story of the Ottoman Empire, 1300-1923 |place=New York |publisher=Basic Books |date=2005 |isbn=978-0-465-02396-7}}
* {{cite book|last1=Mikaberidze|first1=Alexander|title=Historical Dictionary of Georgia|date=2015|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-1442241466|edition=2|ref=harv}}