Seni bela diri campuran: Perbedaan antara revisi

| accessdate =20 Apr 2014 }}</ref> Pada saat itu, terdapat pertandingan tarung yang disebut ''[[pankration]]'' (kekuatan penuh).<ref name="A"/> Di dalam ''pankration'' terdapat dua aturan, yaitu tidak diperbolehkan untuk menggigit dan mencolok mata lawan. <ref name="A"/>

''Pankration'' merupakan pertandingan yang cukup populer pada zamannya. <ref name="A"/> Hal tersebut terlihat dari dilibatkannya ajang tarung tersebut dalam [[Olimpiade]] tahun [[648 SM]].<ref name="B">{{en}}{{cite book

|isbn =9780761389231 }}</ref> Disamping itu, aplikasi dari ''pankration'' terlihat cukup luas. <ref name="B"/> Beberapa pakar menganggap bahwa sistem bertarung pankration dapat dipraktikan oleh tentara [[Yunani]] di medan perang. <ref name="B"/>

|isbn =9781554902385}}</ref> Di Romawi kuno, pankration berevolusi menjadi pertandingan [[gladiator]].<ref name="C"/> Dalam pertandingan gladiator, peserta berusaha membunuh dan melukai lawan tandingnya dengan berbagai senjata. <ref name="C"/> Tradisi gladiator berhenti ketika kekristenan berkembang di Romawi kuno. <ref name="C"/> Oleh otoritas moral kristen pada zaman tersebut, gladiator dianggap sebagai pertandingan yang merusak moral dan merupakan perwujudan dari tradisi kaum [[pagan]]. <ref name="C"/> Sementara itu, di Asia, penyebaran ''pankration'' dipengaruhi oleh [[Alexander Agung]] yang mempunyai kebiasaan untuk merekrut atlet menjadi prajurit. <ref name="A"/> Penyebaran tersebut terjadi ketika Alexander Agung pergi menaklukan [[India]].<ref name="A"/> Lebih jauh lagi, ''pankration'' berkembang di India, dan kemudian, oleh biksu pengembara disebarkan ke daratan [[Tiongkok]]. <ref name="A"/> Oleh karena itu, ''pankration'' diperkirakan merupakan induk dari berbagai bela diri tradisional Asia seperti [[kung fu]], [[judo]], dan [[karate]]. <ref name="A"/>

Tradisi pertarungan minim aturan mulai berkembang pada akhir [[abad ke-19]], di daratan [[Amerika]]. <ref name="C"/> Pada masa tersebut banyak pegulat yang bekerja pada [[karnival]] keliling. <ref name="C"/> Di dalam karnival, sang pegulat membuat sayembara dimana siapa yang berhasil bertahan di dalam ring selama waktu yang ditentukan akan memenangkan sejumlah uang. <ref name="C"/> Perlombaan tersebut dapat diikuti banyak peserta, meskipun demikian, karena pegulat tersebut sangat mahir, seringkali peserta tidak berhasil memenangkan sayembara. <ref name="C"/>

Meskipun tradisi [[gulat]] karnival lambat laun ditinggalkan, konsep olahraga tarung dengan sedikit aturan terus berkembang dan menyebar. <ref name="C"/> Di Brasil, terdapat tradisi olahraga tarung yang bernama ''[[vale tudo]]''.<ref name="E"/> Di dalam ''vale tudo'', masing-masing petarung berusaha untuk menaklukan lawannya dengan memaksa menyerah, atau dengan membuat lawan kehilangan kesadaran. <ref name="E"/>

Pada tahun [[1941]], di [[Jepang]], hiburan [[gulat profesional]] mulai berkembang. Gulat profesional adalah sebuah olahraga hiburan dimana masing-masing petarungnya bergulat dengan hasil pertandingan yang telah ditentukan sebelummya.<ref name="C"/> Lambat laun praktisi gulat profesional makin bertambah, banyak dari mereka merupakan ahli bela diri yang menguasai berbagai macam seni bela diri, seperti [[Muay Thai]], [[Kick Boxing]], Judo, dan Karate. <ref name="C"/> Perlahan-lahan, hiburan gulat profesional di Jepang berkembang dan membuahkan semacam pertandingan olahraga tarung dengan hasil akhir yang tidak ditentukan. <ref name="C"/> Beberapa individu ternama yang berkontribusi besar terhadap perkembangan olahraga tarung bebas di Jepang adalah [[Karl Gotch]], [[Akira Maeda]], [[Antonio Inoki]], [[Satoru Sayama]], dan [[Yoshiaki Fujiwara]]. <ref name="C"/>

Konsep mengadu praktisi dengan latar belakang bela diri yang berbeda dinilai menarik oleh khayalak penonton. <ref name="C"/> Konsep tersebut juga dianggap menarik karena tidak memiliki hasil yang telah ditentukan sebelumnya, tidak seperti gulat profesional. <ref name="C"/> Pada tahun 1976 di Jepang, konsep pertandingan bela diri campuran mulai mencuat ketika [[Antonio Inoki]] mulai memdirikan [[New Japan Pro Wrestling]] (NJPW) setelah dia diberhentikan dari [[Japan Wrestling Association]] (NWA).<ref name="C"/> Terlebih lagi, pada tahun yang sama, Antonio Inoki juga membuat kehebohan ketika bertarung dengan [[Muhammad Ali]].<ref name="C"/> Konsep tarung bebas di Jepang berkembang lebih jauh ketika ajang tarung MMA lainnya, seperti [[Shooto]], [[Pancrase]], dan [[Pride]], didirikan.<ref name="C"/> Dari ketiga ajang tarung tersebut, Pride dinilai sebagai promosi MMA Jepang yang paling terkenal.<ref name="C"/>

|isbn =9781598842449 }}</ref> Disana, dia mencari penghidupan dengan bergulat dan mengajar Judo.<ref name="E"/> Di antaramuridnya, adalah [[Carlos Gracie]] yang mulai berlatih pada tahun [[1917]].<ref name="E"/> Setelah berlati selama beberapa bulan, Carlos berhenti berlatih dan mulai mengajarkan ilmu yang didapat kepada adik-adiknya.<ref name="E"/> Pada tahun [[1925]], Carlos bersama dengan adik-adiknya, memulai sebuah perguruan [[Jiu-jitsu Brasil]] di [[Rio de Janeiro]]. <ref name="E"/> Semenjak itu, petarung dari keluarga Gracie, terutama [[Helio Gracie]], berhasil mengalahkan berbagai petarung dari cabang bela diri yang berbeda. <ref name="C"/> Perguruan tersebut dinilai mencapai kesuksesan besar di [[Brasil]].<ref name="E"/> Pada tahun 1978, [[Rorion Gracie]], putra sulung dari Helio Gracie, pindah ke [[California]], [[Amerika Serikat]], dengan tujuan untuk memulai perguran Jiu-jitsu Brasil.<ref name="C"/>

| accessdate =22 Apr 2014}}</ref> Penggunaan nama dilakukan karena sebutan yang sebelummnya, yaitu “''no holds barred''”, mempunyai konotasi yang dinilai kurang baik. <ref name="H"/> Yang berkontribusi dalam peresmian nama ini adalah [[Jeff Blatnick]], komentator UFC dan pegulat, dan [[John McCarthy]], seorang wasit utama UFC.<ref name="H"/>