Purnawarman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 11:
'''Sundapura, Kota Sunda'''. Di [[Naskah Wangsakerta]], Purnawarman adalah raja ketiga Kerajaan Tarumanagara yang memerintah antara [[395]] – [[434]]. Ia membangun ibu kota kerajaan baru dalam tahun [[397]] yang terletak lebih dekat ke pantai dan dinamainya [[Sundapura]], (Kota Sunda). Nama '''Sunda''' mulai digunakan oleh Maharaja [[Purnawarman]] dalam tahun 397 M untuk menyebut ibu kota kerajaan yang didirikannya. Kelak nama [[Sunda]] ini menjadi sebutan etnik bagi suku yang mendiami bagian barat pulau Jawa.
 
'''Salakanagara hingga Purwalingga'''. Di naskah [[Wangsakerta]] juga disebutkan bahwa di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang membentang dari [[Salakanagara]] atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, [[Pandeglang]]) sampai ke Purwalingga (sekarang [[Purbalingga]]) di [[Jawa Tengah]]. <ref>Pustaka Nusantara, parwa II sarga 3 (halaman 159 - 162)</ref> Secara tradisional Cipamali ([[Kali Brebes]]) memang dianggap batas kekuasaan raja-raja penguasa Jawa Barat pada masa silam.
 
'''Harimau Tarumanagara'''. Selama masa pemerintahannya, Purnawarman telah menaklukan kerajaat-kerajaan lain di Jawa Barat, yang belum tunduk kepada kekuasaan Tarumanagara. Semua musuh yang diserangnya, selalu dapat dikalahkan. la seorang pemberani, menguasai berbagai ilmu dan siasat berperang, yang menjadikan dirinya, sebagai seorang raja yang perkasa dan dahsyat (bhimaparakramoraja). Tidak ada satupun senjata musuh yang dapat melukainya, karena dalam perang, ia selalu mengenakan baju pelindung dari besi yang dipasangnya mulai dari kepala sampai ke kaki. la perkasa dan tangkas di medan perang, sehingga oleh lawan lawannya, digelari Harimau Tarumanagara (wyaghra ring tarumanagara).