Negara berdaulat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 52:
Praktik negara yang berkaitan dengan pengakuan dari negara-negara biasanya jatuh di suatu tempat antara pendekatan deklarator dan konstitutif.<ref>{{Cite book|title=International law|last=Shaw|first=Malcolm Nathan|publisher=Cambridge University Press|year=2003|isbn=0-521-53183-7|edition=5th|page=369}}</ref> Hukum Internasional tidak mengharuskan suatu negara untuk mengakui negara-negara lain.<ref>Opinion No. 10. of the [//en.wikipedia.org/wiki/Arbitration_Commission_of_the_Conference_on_Yugoslavia Arbitration Commission of the Conference on Yugoslavia].</ref> Pengakuan ini sering dipotong ketika negara baru dipandang sebagai tidak sah atau telah terjadi pelanggaran terhadap hukum internasional. Tidak diakuinya oleh hampr seluruh masyarakat internasional dunia terhadap [[Rhodesia]] dan [[Republik Turki Siprus Utara|Siprus Utara]] adalah contoh yang baik dari ini, mantan Rhodesia hanya telah diakui oleh [[Afrika Selatan]], dan Siprus Utara hanya diakui oleh [[Turki]]. Dalam kasus Rhodesia, pengakuan itu banyak dipotong ketika minoritas kulit putih [[Rhodes l Declaration of Independence|merebut kekuasaan]] dan berusaha untuk membentuk negara di sepanjang garis [[Apartheid|Apartheid Afrika Selatan]], sebuah gerakan yang menjelaskan [[Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Dewan Keamanan PBB]] sebagai penciptaan "rezim minoritas rasis tak sah".<ref>[[wikisource:United Nations Security Council Resolution 216|United Nations Security Council Resolution 216]]</ref> Dalam kasus Siprus Utara, pengakuan itu dipotong dari negara yang dibuat di Siprus Utara.<ref>[[wikisource:United Nations Security Council Resolution 541|United Nations Security Council Resolution 541]]</ref> Hukum Internasional tidak mengandung larangan deklarasi kemerdekaan<ref>[http://www.bbc.com/news/world-europe-10730573 BBC] The President of the International Court of Justice (ICJ) Hisashi Owada (2010): "International law contains no prohibition on declarations of independence."</ref> dan pengakuan suatu negara adalah masalah politik.<ref>[https://books.google.com.tr/books?id=xMvOBAAAQBAJ Oshisanya, An Almanac of Contemporary and Comperative Judicial Restatement, 2016] p.64: The ICJ maintained that ... the issue of recognition was a political.</ref> Sebagai hasilnya, [[Turkish Cypriots|Siprus Turki]] memperoleh "status pengamat" dalam KECEPATAN, dan wakil-wakil mereka yang terpilih di Majelis [[Republik Turki Siprus Utara|Siprus Utara]];<ref>[https://books.google.com/books?id=4PwmeRG9QsUC James Ker-Lindsay (UN SG's Former Special Representative for Cyprus)] The Foreign Policy of Counter Secession: Preventing the Recognition of Contested States, p.149</ref> dan [[Republik Turki Siprus Utara|Siprus Utara]] menjadi pengamat anggota [[Organisasi Kerjasama Islam|OKI]] dan [[Organisasi Kerja Sama Ekonomi|OKSE]].
 
[[Taiwan|Formosa]] atau [[Republik Tiongkok|Taiwan]] juga bersituasi yang sama. Hanya 21 negara di dunia mengakui [[Republik Tiongkok]] (nama resmi dari Formosa). <ref>http://www.mofa.gov.tw/en/AlliesIndex.aspx?n=DF6F8F246049F8D6&sms=A76B7230ADF29736</ref> [[Republik Rakyat Tiongkok|Republik Rakyat China]] menyatakan bahwa Formosa adalah bagian darinya.
 
=== ''Negara de facto'' dan ''de jure'' ===